Ruangan Perpustakaan Perguruan Tinggi

terbit, buku yang mungkin sudah lama tetapi tetap penting dimiliki perpustakaan, cara-cara untuk mendapatkannya beli, tukar-menukar, atau diperoleh secara cuma-cuma, hal-hal lainnya seperti bentuk fisik buku, perbandingan harga, dan tanda bibliografi lainnya. e. Membuat dan menyusun desiderata. Kegiatan ini adalah membuat deskripsi bahan pustaka dalam bentuk kartu atau daftar dan disusun menurut aturan tertentu yang digunakan sebagai bahan seleksi bahan pustaka dalam pengadaan. f. Pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan cara membelimelanggan, tukar-menukar, penerbitan, penggandaan, dan memperolehnya secara gratis dari lembaga lain yang memiliki koleksi tertentu dan ingin mengembangkannya. g. Meregistrasi bahan pustaka. Kegiatan ini adalah mencatat identitas bahan pustaka pada buku induk atau kardek dan sejenisnya, atau secara elektronis ke pangkalan data komputer. Data pustaka yang didaftarkan pada buku induk meliputi nama pengarang, judul buku, tanggal diterima, tahun terbit, edisi, penerbit. Dapat pula ditambah keterangan tentang harga, sumber pengadaan belisumbangan, tukar-menukar, jumlah eksemplar dan lain sebagainya yang dianggap penting untuk dicatat. h. Mengevaluasi dan menyiangi koleksi adalah kegiatan mengidentifikasi, memilih, dan mengeluarkan bahan pustaka dari jajarannya untuk ditetapkan sebagai bahan pustaka hasil penyiangan. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasca penyiangan, seperti dihibahkan, dimusnahkan, atau ditukarkan.

2.4 Ruangan, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Ruangan, perabot dan perlengkapan perpustakaan perguruan tinggi harus ditata dengan rapi agar pelaksanaan kegiatan kerja di dalam perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana dengan baik dan tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi dapat tercapai sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.4.1 Ruangan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Ruangan perpustakaan adalah suatu ruangan bisa terdiri dari satu ruang space atau beberapa ruang Perpustakaan Nasional R.I, 1992 : 4. Sedangkan ruangan perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan pustaka, tempat melakukan kegiatan layanan perpustakaan dan tempat bekerja petugas perpustakaan Perpustakaan Nasional R.I, 1992 : 5. Suatu ruangan perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebaiknya dirancang dan dibangun sesuai dengan fumgsi perpustakaan. Ada faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan adalah : 1. Jumlah koleksi dan perkembangannya dimasa yang akan datang. 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan. 3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan. 4. Jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan. Sesuai dengan fungsi-fungsi ruangan perpustakaan perguruan tinggi, maka luasnya pun disesuaikan dengan kebutuhan. Namun setidaknya memenuhi persyaratan Yusuf dan Suhendar, 2007 : 96 sebagai berikut : 1 Ruangan untuk petugas Ruangan perpustakaan perguruan tinggi perlu disediakan ruangan secara khusus, setidaknya disediakan tempat khusus dalam ruangan perpustakaan secara keseluruhan, supaya dalam melaksanakan tugas kegiatannya tidak terganggu. 2 Ruangan untuk menyimpan koleksi Koleksi perpustakaan perlu ditata dan disusun secara teratur sesuai dengan sistem tertentu dalam ruangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Misalnya ada ruangan koleksi yang dapat dipinjamkan, ruangan koleksi referensi, ruangan khusus majalah dan surat kabar, dan ruangan lain yang diperlukan. 3 Ruangan untuk kegiatan pelayanan Ruangan layanan ini meliputi ruangan untuk keperluan: 1 Ruangan untuk kegiatan layanan membaca: ruangan ini diperlukan untuk kegiatan membaca dan belajar di perpustakaan. Luas ruangan disesuaikan dengan keperluan. 2 Ruangan untuk layanan referensi: ruangan ini diperlukan untuk menyimpan koleksi referensi dan sekaligus untuk pelayanannya. 3 Ruangan untuk kegiatan layanan sirkulasi: diperlukan untuk melaksanakan kegiatan layanan peminjaman koleksi. Kondisi ruangan perpustakaan perguruan tinggi perlu ditata untuk menentukan keberhasilan perpustakaan tersebut. Oleh karena itu ruangan harus ditata sebaik-baiknya, supaya dapat menumbuhkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi pengguna dan pengunjungnya. Penataan ruangan perpustakaan perguruan tinggi secara khusus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Tata ruang Yang dimaksud dengan tata ruang perpustakaan perguruan tinggi adalah pengaturan ruangan dan bagian-bagian yang berada di dalamnya seperti perabotan dan perlengkapan perpustakaan. Perabotan dan perlengkapan perpustakaan perguruan tinggi harus ditata secara rapi dan sesuai dengan fungsinya masing- masing serta dapat memudahkan proses kegiatan pelayanan di perpustakaan. b Dekorasi, Penerangan dan Ventilasi Selain kondisi tata ruang yang cukup menentukan keberhasilan pengelolaan perpustakaan, masalah dekorasi ruangan pun cukup penting kedudukannya. Dengan pengaturan melalui dekorasi yang bagus, dapat menembah kesenangan dan kebetahan pengguna dan pengunjung perpustakaan untuk duduk berlama-lama di perpustakaan. Misalnya menggunakan gambar dinding yang menarik. Variasi warna yang cerah juga bisa menimbulkan motivasi tersendiri kepada para siswa untuk datang ke perpustakaan. Sekedar gambaran nilai dekoratif dari ruangan perpustakaan perguruan tinggi yang baik antara lain mensyaratkan hal-hal Yusuf dan Suhendar, 2007 : 96 berikut: 1 Warna cat untuk ruangan tidak menyilaukan mata, namun juga tidak suram. 2 Dekorasi dibuat dengan sederhana namun tetap menarik atau mempunyai nilai estetika yang tinggi. 3 Sejumlah lukisan dinding yang bagus dan penempatan yang ditata indah. Penerangan ruang perpustakaan perguruan tinggi jika menggunakan penerangan cahaya matahari, sebaiknya dihindari cahaya matahari menembus secara langsung kepada koleksi perpustakaan, terutama buku, karena dalam waktu yang lama hal ini bisa merusak buku. Jika menggunakan lampu sebagai alat penerangan ruangan perpustakaan, sebaiknya tidak menggunakan cahaya lampu yang menyilaukan. Ventilasi udara harus diusahakan agar ruangan tidak pengap. Lubang- lubang angin perlu dibuat dengan jumlah yang cukup sehingga udara bisa masuk secara leluasa. Melalui lubang angin ini juga perputaran oksigen di dalam ruangan perpustakaan dengan di luar bisa lebih lancar. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Perabot Perpustakaan Perguruan Tinggi