2.5.1 Pengadaan Bahan Pustaka
Kegiatan pengadaan bahan atau koleksi di perpustakaan perguruan tinggi meliputi kegiatan pemilihan koleksi dan cara atau teknik pengadaannya. Yang
dimaksud dengan pemilihan koleksi menurut Yusuf dan Suhendar 2007 : 25 adalah kegiatan mengidentifikasi koleksi yang akan ditambahkan kepada koleksi
yang sudah ada di perpustakaan. Sedangkan teknik atau cara pengadaannya merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan koleksi yang
dibutuhkan oleh perpustakaan, baik berupa hasil pemilihan maupun bukan.
2.5.1.1 Pemilihan Koleksi
Pemilihan koleksi perpustakaan perguruan tinggi bisa dilakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau pustakawan yang bersangkutan, namun akan lebih
baik supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan pengguna dan pengunjung perpustakaan. Secara umum prinsip pemilihan koleksi untuk suatu perpustakaan
perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1.
Pemilihan koleksi perpustakaan perguruan tinggi disesuaikan dengan kebutuhan informasi pengguna dan pengunjung,
2. Pemilihan koleksi perpustakaan perguruan tinggi disesuaikan dengan
daerah tempat perpustakaan tersebut berada, 3.
Pemilihan koleksi perpustakaan perguruan tinggi disesuaikan dengan dana yang tersedia.
2.5.1.2 Teknik atau Cara Pengadaan Koleksi
Teknik atau pengadaan koleksi untuk suatu perpustakaan perguruan tinggi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh petugas atau pustakawan
perpustakaan perguruan tinggi. Pengadaan koleksi dapat dilakukan melalui berbagai cara yang antara lain melalui pembelian, hadiah atau sumbangan,
swadaya masyarakat setempat, tukar-menukar dengan perpustakaan lain yang sejenis, penggandaan koleksi yang ada, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Cara-cara atau teknik pengadaan koleksi mempunyai prosedur masing- masing sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya Yusuf dan Suhendar, 2007 :
26 adalah sebagai berikut: a.
Pembelian Disesuaikan dengan dana yang tersedia, pembelian buku atau
bahan koleksi lain di perpustakaan perguruan tinggi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang ada disekitar
lingkungan perpustakaan perguruan tinggi. Pembelian dapat dilakukan dengan cara datang langsung ke toko-toko buku sambil membawa
daftar buku-buku yang diperlukan.
Pemesanan buku biasanya diadakan pertemuan lebih dahulu antara pimpinan dengan petugas dan pustakawan perpustakaan.
Dengan pertemuan itu dimusyawarahkan cara pembelian dengan pencatatan dan pertimbangan: judul buku, pengarang, dan keterangan
bibliografi lainnya ke toko buku mana dan berapa judul buku yang akan dibeli dan hal-hal lain yang perlu dibicarakan sebelum membeli
buku untuk perpustakaan.
Setelah mendapat kesepakatan, petugas perpustakaan menyusun buku-buku atau koleksi lain apa yang perlu dibeli ke dalam
daftar pesanan. Model daftar pesanan buku dapat dibuat dalam selembar kertas ukuran folio atau kuarto, dan jangan lupa dibuatkan
tembusannya untuk arsip. Dapat dibawa langsung oleh petugas perpustakaan atau dikirim melalui pos yang dilengkapi dengan
keterangan pengiriman wesel sebanyak yang ditentukan oleh toko buku atau oleh penerbit jika ingin membeli langsung ke penerbit.
Keuntungan dengan memilih sendiri ke toko buku adalah petugas perpustakaan dapat memilih jenis buku yang akan dibelinya.
Kualitas fisik maupun isinya dapat langsung diperkiraan pada saat pembelian berlangsung toko.
b. HadiahSumbangan
Hadiahsumbangan dapat dilakukan dengan cara perpustakaan dengan aktif menghubungi tempat-tempat tertentu sambil mengajukan
permohonan untuk meminta bantuan bahan pustaka atau koleksi guna mengisi perpustakaan. Tempat-tempat yang perlu didatangi antara lain
misalnya penerbit, badan-badan pemerintah, perusahaan-perusahaan setempat, yayasan-yayasan, dan toko-toko buku tertentu untuk diminta
sumbangannya untuk perpustakaan.
Ada juga beberapa lembaga atau orang perorangan yang menyumbangkan sejumlah buku kepada perpustakaan. Namun, hal ini
agak jarang terjadi mengingat kondisi masyarakat yang sebagian besar masih belum banyak mendukung ke arah itu. Oleh karena itu, tindakan
terbaik adalah bahwa pihak perpustakaan sebaiknya aktif mencari berbagai bentuk sumbangan kepada badan-badan tertentu dan sifatnya
tidak mengikat. Sumbangan ini bentuknya dapat berupa buku maupun dalam wujud uang.
Universitas Sumatera Utara
c. Swadaya Masyarakatsumbangan
Bentuk sumbangan ini murni dari hasil swadaya masyarakat di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi yang bersangkutan berada.
Kegiatan semacam ini merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas manusia. Swadaya masyarakat atau sumbangan dapat dilakukan melalui pemungutan atau lebih tepatnya adalah sumbangan
wajib untuk setiap anggota perpustakaan yang baru. Hal ini dengan tujuan untuk kelangsungan hidup perpustakaan itu sendiri di masa
yang akan datang, seperti membeli buku-buku baru dan mengganti koleksi yang rusak.
Adapun besarnya sumbangan seperti ini tidak boleh membebani anggota, dalam arti tidak boleh terlalu besar. Yang perlu
diperhatikan adalah tidak boleh memaksa atau mengikat dalam meminta sumbangan kepada masyarakat, karena jika hal ini dilakukan
dengan memaksa, akan berakibat buruk bagi perpustakaan perguruan tinggi itu sendiri.
d. Tukaran dengan Perpustakaan lain
Pemerolehan koleksi dapat dilakukan dengan menukarkan sejumlah koleksi milik perpustakaan perguruan tinggi kepada
perpustakaan lainnya. Pertimbangan pertukaran ini terutama atas kenyataan bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan perguruan tinggi
berlebih atau kurang berguna pada perpustakaan sendiri dan dipandang lebih berguna pada perpustakaan perguruan tinggi sendiri
dan dipandang lebih berguna untuk perpustakaan lainnya.
Misalnya dalam suatu perpustakaan perguruan tinggi terdapat puluhan atau ratusan buku yang berjudul sama, sementara
perpustakaan lainnya pun mengalami hal serupa namun buku yang berlebihnya tidak sama dengan perpustakaan terdahulu, maka kedua
perpustakaan dapat mengadakan pertukaran secara berimbang atas sejumlah koleksi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan
informasinya masing-masing.
e. Penggandaan atau Reproduksi
Perolehan koleksi dapat dilakukan dengan cara penggandaan atau reproduksi maksudnya adalah kegiatan penyalinan atau
pembuatan kembali koleksi yang sudah rusak atau untuk tujuan menambahkan koleksi yang ada Yusuf dan Suhendar, 2007 : 32.
Penggandaan atau reproduksi juga dapat dilakukan karena koleksi yang ada tidak mencukupi permintaan pengguna. Penggandaan atau
reproduksi dilakukan dengan cara fotokopi.
Kegiatan pengkopian ini semata-mata dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan pelestarian dan pemerataan kesempatan pengguna
perpustakaan perguruan tinggi. Yang diprioritaskan dalam penggandaan dalah jenis koleksi yang tergolong sangat penting dan
langka atau jarang ditemui di mana-mana atau dapat juga karena sangat mahal harganya.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Pengolahan Bahan Pustaka