4. Label Buku
Label buku adalah nomor buku yang ditulis pada secuil kertas dan ditempelkan pada bagian belakangpunggung buku bagian bawah. Jarak dari bawah kurang
lebih 3 cm.
2.5.2.6 Penyusunan Kartu Katalog
Kartu katalog ada 3 bentuk yaitu: katalog pengarang, katalog judul, dan katalog subjek. Masing-masing kartu tersebut disusun berdasarkan urutan abjad
yaitu sebagai berikut: 1.
Katalog pengarang disusun berdasarkan urutan abjad nama pengarang. 2.
Katalog judul disusun berdasarkan urutan abjad dari judul buku pada katalog bersangkutan.
3. Katalog sebjek disusun berdasarkan urutan subjek dari catalog yang
bersangkutan. Ketiga katalog tersebut membutuhkan tiga laci untuk menyimpan kartu
katalog, dimana penyimpan kartu katalog tersebut berdasarkan masing-masing bentuk katalog.
2.5.2.7 Penyusunan Buku dalam Rak
Buku-buku yang sudah mempunyai perlengkapan buku, pada dasarnya sudah siap untuk disusun dalam raknya. Cara menyusun buku-buku di
perpustakaan adalah buku-buku sebaiknya disimpan dalam rak masing-masing seseuai dengan jenis bukunya dan disusun berdasarkan urutan abjad dan nomor
klasifikasinya. Lalu cara penyusunan buku dalam rak harus disusun berdiri sehingga punggung buku terlihat dengan jelas. Dengan susunan buku yang
berdiri, maka label buku pun dengan mudah dapat dibaca.
2.5.3 Pemeliharaan Bahan Pustaka
Agar kandungan informasi yang terdapat dalam bahan informasi yang dikelola perpustakaan itu memiliki daya guna lebih lama, maka perlu diadakan
pemeliharaan bahan pustaka. Pemeliharaan adalah tindakan atau kegiatan
Universitas Sumatera Utara
mencegah, melindungi, dan memperbaiki semua fasilitas, sarana perabotan dan perlengkapan yang ada diperpustakaan, baik perlindungan dari kerusakan oleh
sebab-sebab alamiah, maupun kerusakan akibat tangan-tangan usil manusia Yusuf dan Suhendar, 2007 : 119.
Kerusakan oleh sebab-sebab alamiah misalnya keausan bahan karena memang sudah tua dimakan usia seperti contohnya buku menjadi lapuk, kursi
rusak karena sudah lama digunakan, dan sebagainya. Sedangkan kerusakan yang disebabkan tangan-tangan usil, misalnya sebagian buku disobek, dicoret-coret
sehingga mengganggu tulisan aslinya, cara duduk di kursi tidak benar sehingga mempercepat kerusakan kursi yang diduduki, dan sebagainya.
Menurut Yusuf dan Suhendar 2007 : 119 ada dua cara kegiatan pemeliharaan bahan pustaka yang dapat ditempuh agar kondisi perpustakaan
tetap dalam keadaan baik adalah sebagai berikut: 1
Tindakan Preventif Tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum
bahan atau koleksi perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan, dan perlengkapan mengalami kerusakan. Caranya antara lain sebagai
berikut:
a. Membersihan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan
perpustakaan, termasuk keadaan ruangan yang harus selalu dalam keadaan bersih,
b. Memberi sampul setiap buku yang dimiliki oleh perpustakaan,
c. Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam keadaan normal,
tidak terlalu dingin dan panas. Sinar matahari diusahakan supaya tidak langsung menembus ruangan perpustakaan,
d. Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan
komoceng atau kain lap yang bersih, e.
Memberi peringatan kepada para pengguna agar secara bersama- sama turut menjaga kebersihan dan kelestarian perpustakaan,
f. Memasang simbol-simbol peringatan di ruang perpustakaan agar
pengunjung menjaga kebersihan dan keamanan, g.
Tetap menjaga kerapian letak buku-buku atau koleksi perpustakaan, termasuk perlengkapan dan perabot agar selalu
dalam keadaan siaga layan.
2 Tindakan Kuratif
Tindakan kuratif mempunyai arti perbaikan atau pengobatan akan sesuatu yang sudah terlanjur rusak, seperti contohnya buku-buku
yang jilidnya rusak, lembarannya rusak sebagian, sobek sebagian, dan lain-lain. Tindakan perbaikan ini bias dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Melaksanakan penjilidan sederhana terhadap buku-buku yang rusak
sebagian, misalnya kulit buku yang lepas, sobek sebagian, dan kerusakan sejenis lainnya,
b. Melaksanakan penyemprotan dengan menggunakan obat-obat anti
serangga guna membunuh serangga pengganggu yang berada di sela-sela buku dan bahan koleksi lain di perpustakaan.
Penyemprotan diharapkan juga dapat menetralisir ruangan dari seranggang pengganggu lainya,
c. Mengganti bahan-bahan yang sudah rusaksekali dengan bahan
yang baru terutama jika buku-buku tersebut banyak peminatnya, d.
Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yang dengan sengaja telah merusak atau menghilangkan koleksi milik
perpustakaan.
2.5.4 Penyiangan Bahan Pustaka