Pengujian Hipotesis Interpretasi Data

Tabel 5.8 Hasil Uji Determinan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .732 a ,536 ,527 2,15733 ,536 62,269 1 54 ,000 a. Predictors: Constant, VariabelX b. Dependent Variable: VariabelY Sumber: Hasil Pengolahan Data Kusioner 2016 Dari hasil pengolahan data diatas, diperoleh nilai R square sebesar 0,536 memiliki arti bahwa dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh antara variabel X Pengawasan Melekat terhadap variabel Y Disiplin Kerja Pegawai adalah sebesar 53,6 dan sisanya 46,4 dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

5.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah dugaanpernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan. Pernyataan tersebut Universitas Sumatera Utara diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atauproposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antara variabel x dan variabel y. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung sebesar 0,732 sedangkan nilai r tabel dengan taraf signifikan 5 df=56-2 = 54 adalah 0,2632. Jika dibandingkan dengan nilai r hitung yang diperoleh, maka dapat dilihat bahwa nilai r hitung adalah lebih besar dibandingkan r tabel 0,7320,2632, maka dapat disimpulkan hipotesis kerja H 1 diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, dengan demikian semakin tinggi pengawasan melekat yang dilakukan maka semakin tinggi pula disiplin kerja pegawai. Dengan kata lain adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang berkorelasi juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan. Universitas Sumatera Utara

5.9 Interpretasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut : 5.9.1 Pengawasan Melekat Pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan Pengawasan merupakan suatu tahapan penting dalam organisasi, dalam fungsi manajemen dalam mencapai sebuah kinerja yang baik. Pengawasan sangat penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Sistem organisasi akan timpang apabila fungsi pengawasan dalam oerganisasi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya Pengawasan melekat merupakan salah satu bentuk pengendalian aparat pemerintah disetiap instansi dan satuan organisasi dalam meningkatkan mutu kinerja didalam lingkungan tugasnya masing-masing agar tujuan instansiorganisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara Untuk dapat melakukan pengawasan melekat secara efektif dan efesien, setiap atasan dalam melakukan pengawasan melekat harus mengetahui secara tepat sarana sekaligus yang menjadi sasaran dalam pengawasan melekat. Begitu pula yang terjadi pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Dalam penelitian ini untuk melihat pengawasan melekat pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan digunakan beberapa indikator pemantauan, pemeriksaan, evaluasi dan pengendalian. Untuk melihat pemantauan yang dilakukan oleh atasan terhadap pegawai penulis menggunakan lima pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, yaitu pertanyaan tentang pimpinan sering melakukan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tabel 4.5, intensitas pemimpin dalam memantau pegawai tabel 4.6, metode pemantauan dilakukan telah efektif tabel 4.7, pimpinan senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan tabel 4.8, dan pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu daripada pegawai tabel 4.9 pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Berdasarkan jawaban responden pemimpin memantau pekerjaan pegawai terdapat 58,92 yang menjawab sering tabel 4.5. Berarti dapat dinilai bahwa pegawai menilai pemimpin telah melakukan pemantauan dengan baik, sehingga pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik. Selain itu intensitas Universitas Sumatera Utara pemimpin dalam memantau pegawai dalam unit kerja terbilang baik. Hal ini dibuktikan dengan sebanyak 51,78 responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan melalui kuesioner tabel 4.6. Kemudian metode pemantauan yang dilakukan oleh pemimpin dalam suatu unit kerja telah dilakukan dengan baik dan efetif terbukti dari jawaban yang diberikan oleh responden sebesar 44,64 tabel 4.7. Lalu pimpinan juga senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh responden sebesar 58,92 tabel 4.8. Dan untuk jawaban responden terhadap pertanyaan pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu daripada pegawai, sebanyak 60,71 responden menjawab setuju tabel 4.9. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk membandingkan antara kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan pegawai menyatakan bahwa pimpinan melakukan pemeriksaan melalui pencatatan, pengamatan secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 44,64 tabel 4.10. Selain itu pemeriksaan yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan secara rutin atau berkala terbukti dari jawaban responden sebesar 50 tabel 4.11. Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pemimpin juga sesuai dengan prosedur yang ada dibuktikan dari jawaban responden sebesar 58,92 tabel 4.12. Pimpinan Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera juga melakukan pemeriksaan atau Universitas Sumatera Utara mengecek tindakan-tindakan disiplin yang dilakukan terhadap bawahan. Hal ini dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 58,92 tabel 4.13. Dalam pelaksanaan pengawasan tindakan evaluasi merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pimpinan untuk memperkecil terjadinya kesalahan-kesalahan dalam bekerja. Pimpinan Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai, dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 50 tabel 4.14. Untuk menghindari kesalahan di lingkup yang lebih kecil lagi pimpinan juga tidak lupa untuk selalu menugaskan masing-masing unit kerjanya untuk mengevaluasi kinerja programnya. Hal ini terbukti dengan jawaban responden sebesar 53,57 tabel 4.15. Pengawasan yang dilakukan terhadap cara kerja atau proses kerja bawahan juga dilakukan secara terus- menerus dibuktikan dengan dengan persentase jawaban respoden sebesar 53,57 tabel 4.16 Salah satu tujuan dengan melakukannya pengawasan melekat adalah agar kerja pegawai dapat dikendalikan. Pengendalian yang dilakukan agar dapat menjaga kestabilan suasana kerja bagi pegawai, hal ini terbukti dengan persentase jawaban sebesar 46,42 Tabel 4.17. Demi tercapainya tujuan organisasi, pemimpin selalu melakukan pengendalian pedoman kerja, waktu, biaya yang dikeluarkan, terbukti sebanyak 62,50 pegawai menyatakaannya Tabel 4.18. Selain itu, salah satu cara pengendalian yang dilakukan oleh pemimpinan adalah dengan adanya penetapan hukuman. Hal ini dilakukan untuk menjadikan pegawai selalu disiplin dalam bekerja dibuktikan dengan hasil jawaban responden sebesar 58,92 tabel 4.19. Pimpinan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi masalah atau penyimpangan dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tugas. Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban responden sebesar 55,35 Tabel 4.20. Dan untuk pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kerja pimpinan akan memberikan tindakan disiplin. Terbukti dengan persentase jawaban responden sebesar 58,92 tabel 4.21. 5.9.2 Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan Disiplin merupakan sikap tertib dari seseorang yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan kepada peraturan atau ketentuan-ketentuan yang telah ada dengan senang hati, dalam arti tanpa paksaan. Disiplin dalam manajemen merupakan tindakan mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya. Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Dalam penegakan disiplin kerja absensi kehadiran dalam suatu organisasi adalah hal yang sangat penting. Begitu pula pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Universitas Sumatera Utara Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Hal ini dinyatakan dengan persentase jawaban sebesar 51,78 tabel 4.22. Selain itu setiap harinya para pegawai dituntut untuk hadir tepat waktu di kantor. Hal tersebut diperkuat dengan persentase jawaban responden sebesar 60,71 tabel 4.23. Kehadiran pegawai yang tepat waktu setiap hari jam kerja tentu didukung oleh sistem pendataan kehadiran di kantor yang dinilai sudah efektif terbukti dengan persentase jawaban responden sebesar 53,57 4.24. Dengan efektifnya sistem pendataan kehadiran di kantor peraturan jam masuk dan jam pulang kerja di Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera ditaati oleh seluruh pegawai. Hal ini terbukti dengan persentase jawaban responden sebesar 50 tabel 4.25. Untuk mencegah masuknya pihak-pihak yang tidak berwenang ke dalam lingkungan kantor para pegawai selalu menggunakan tanda pengenal. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden sebesar 55,35 tabel 4.26. Selain menggunakan tanda pengenal pegawai juga mengenakan seragam kerja sesuai dengan hari yang telah ditentukan. Ini dilakukan untuk memudahkan dalam membedakan pegawai yang bekerja di lingkungan kantor dan pegawai yang bekerja di lapangan. Hal ini didukung dengan jawaban responden sebesar 57,14 tabel 4.27. Dalam hal pekerjaan, para pegawai harus bisa melaksanakan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini terbukti dari jawaban pegawai dengan persentase 60,71 tabel 4.28. Pegawai juga harus melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya. Pegawai harus bisa mendahulukan bagian pekerjaannya terlebih dahulu sebelum membantu Universitas Sumatera Utara pekerjaan pegawai lain. Hal ini sesuai dengan jawaban responden sebesar 62,50 tabel 4.29. Apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan atasan tidak segan untuk memberikan teguran. Pegawai PT. Jasa Marga Persero Medan dituntut untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah diberikan. Hal ini diperkuat dengan persentase jawaban responden sebesar 51,78 tabel 4.30. Dalam bekerja setiap karyawan harus menjaga keamanan dan ketertiban kantor. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan ketenangan dalam ruangan tempat bekerja. Hal ini ditandai dengan jawaban responden sebesar 62,50 tabel 4.31. Selain itu untuk memperlancar kerja para pegawai dan akan tercipta hubungan kerja yang lebih kondusif setiap karyawan harus menjaga sikap sopan dan santun serta saling menghargai antara sesama pegawai. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawban responden sebesar 60,71 tabel 4.32. 5.9.3 Analisis Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dengan bantuan program SPSS 17.0 pengaruh pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, maka didapat hasil R Square sebesar 0,536. Hal ini menunjukkan bahwa 53,6 variabel Pengawasan Melekat X dapat mempengaruhi variabel Disiplin Kerja Karyawan Y dan hasil uji t hitung dan t tabel yang diperoleh adalah pada alpha 5 adalah 2,00488. Berdasarkan tabel diatas diperoleh data Universitas Sumatera Utara sebagai berikut : Nilai t hitung untuk variabel Pengawasan Melekat 7,8910 lebih besar dibandingkan nilai t tabel 2,00488 dan sig t untuk variabel Pengawasan Melekat 0,000 lebih kecil dari alpha 0,004. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut maka Ha diterima yaitu pengawasan melekat memiliki pengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai yang bekerja di Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Maka dari itu semakin tinggi pengawasan melekat maka semakin tinggi pula disiplin kerja pegawai. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data yang dilakukan peneliti terhadap variabel-variabel tentang Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan pengawasan melekat pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator pengawasan melekat yang diperoleh dari lapangan. 2. Disiplin kerja pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator pelaksanaan yang diperoleh dari lapangan. 3. Berdasarkan uji t terhadap data menunjukkan bahw a “ ada pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja ”. Karena r hitung lebih besar dari pada r tabel 0,732 0,2632, dan pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan berada pada kategori sedang. Dengan demikian hipotesa awal yang menyatakan bahwa “semakin tinggi pengawasan melekat maka akan semakin tinggi disiplin kerja karyawan” Universitas Sumatera Utara