1. Jawa
ban “SS” bernilai 5 untuk tingkat sangat tinggi 2.
Jawaban “S” bernilai 4 untuk tingkat tinggi 3.
Jawaban “KS” bernilai 3 untuk tingkat sedang 4.
Jawaban “TS” bernilai 2 untuk tingkat rendah 5.
Jawaban “STS” bernilai 1 untuk tingkat sangat rendah
4.1 Data Umum Responden
Data umum indentitas responden dimaksud untuk mengindentifikasi responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor PT.
Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Karakteristik responden ini meliputi nomor responden yang diisi sendiri oleh peneliti, jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja para responden. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel-tabel yang diuraikan penelitian di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Laki-Laki
30 orang 53,50
2 Perempuan
26 orang 46,50
Jumlah 56
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang 53,50 lebih banyak daripada responden
berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih produktif dalam bekerja.
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia
No. Usia
Frekuensi Persentase
1. 20
– 25 Tahun 6
10,80 2.
26 – 30 Tahun
18 32,10
3. 31
– 35 Tahun 14
25,00 4.
36 Tahun 18
32,10 Jumlah
56 Orang 100
Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak berumur 26-30 tahun 32,10 dan lebih dari 36 tahun 32,10. Dapat disimpulkan
bahwa kebanyakan responden terdiri dari usia produktif. Dengan banyaknya pekerja usia produktif tentu mempengaruhi kualitas kerja pegawai. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa seluruh pegawai berada pada kategori dewasa awal dan dewasa madya menurut pengkategorian umur yang dilakukan oleh Suryabarata 1998.
Menurut Gibson, dkk 1997, karyawan yang lebih tua mungkin dianggap lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok kerja karena semakin
berpengalaman, maka tingkat kesuksesan kerja lebih tinggi. Untuk catatan usia produktif di Indonesia adalah 15 tahun - 64 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Frekuensi Orang Persentase
1 SMPSMA
15 orang 28,80
2 Diploma
8 orang 12,30
3 S-1
33 orang 58,90
4 S-2
- -
5 S-3
- -
Jumlah 56 orang
100
Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak adalah sarjana S-1 dengan jumlah 33 orang 58,90, Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana merupakan sumber daya yang diperlukan dan diunggulkan demi tercapainya tujuan organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana diharapkan untuk melanjutkan tingkat pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, agar semakin mudah
tercapainya tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Lamanya Masa Kerja
No. Masa Kerja
Frekuensi orang Persentase
1. 5 - 10 tahun
2 orang 3,57
2. 10 - 15 tahun
5 orang 8.92
3. 15 - 20 tahun
9 orang 16,07
4. 20-25 tahun
15 orang 26,78
5. ≥ 25 tahun
25 orang 44,64
Jumlah 56 orang
100
Sumber : Hasil Kuesioner 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun 44,64. Hal ini menunjukan bahwa
kebanyakan pegawai yang berkerja di Kantor PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ini memiliki pengalaman di lihat dari masa kerja para
pegawainya. Menurut Gibson, dkk 1997, masa kerja seseorang akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama
seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat tugas dan akan
berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang menjadi lebih baik, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Pengawasan Melekat