1.5.1.3 Prinsip- Prinsip Struktur Organisasi
21
A. Pembagian Kerja dan Spesialisasi. Spesialisai dapat dipandang dua macam sudut,
yaitu: Pertama, dengan jalan membagi sesuatu pekerjaaan dalam bagian yang kecil. Kedua, dengan memusatkan usaha-usaha individual pada aktivitas-aktivitas
yang memanfaatkan bakatnya semaksimum mungkin. B.
Garis-garis Otoritas yang Jelas. Aktivitas-aktivitas perusahaan harus dibagi dalam segmen-segmen yang digariskan dengan jelas, sehingga masing-masing
ditempatkan dalam hubungan yang berimbang satu sama lain. C.
Penetapan Tanggung jawab secara Jelas.Setiap orang harus mengerti dengan baik tugas-tugas untuk apa ia bertanggung jawab.
D. Otoritas yang sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jwawab harus
diikuti dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan harus diberikan hingga bidang di mana problem timbul dan
dimana keputusan-keputusan akan diterapkan. E.
Kesatuan penugasan Fungsi-fungsi yang serupa sebaiknya berhubungan erat di dalam struktur
yang ada. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan masig-masing posisi yang harus konsisten dan harus adanya syarat-syarat yang cukup sama dengan skill.
F. Rentang pengawasan
Terdapat adanya pembatasan terhadap jumlah bawahan yang dapat disupervisi oleh seorang atasan.
G. Komunikasi
21
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi. 2004. Bandung: Kencana hal., 189-190
Universitas Sumatera Utara
Semua unit dan individu-individu di dalam organisasi yang bersangkutan yang tangung jawab mereka mengharuskan adanya kontak dengan pihak lain
harus dapat melaksanakannya tanpa pembatasan-pembatasan dari struktur formal. H.
Komite-komite Suatus sistem komite yang dibentuk dengan baik dapat merupakan alat
administrasi yang berharga.
1.5.1.4 Bentuk Struktur Organisasi
Berdasarkan tipe-tipe dan wewenang, maka bentuk struktur organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a Organisasi Lini Lini Organization
b Organisasi Lini dan Staff Line and Staff Organization
c Organisasi Fungsional Functional Organization
d Organisasi Lini, Staff dan Fungsional Line, Staff, and Functional
Organization e
Organisasi Komite Committee Organization
a Struktur Organisasi Lini Lini Organization
Dalam organisasi lini pendelegasian wewenang dilakukan secara vertical melalui garis terpendek dari seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan
tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya juga dilakukan melalui garis vertical yang terpendek. Perintah-perintah hanya diberikan seorang atasana saja
dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan yang bersangkutan. Organisasi lini
Universitas Sumatera Utara
pada pokoknya adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan
bawahan. Adapun ciri-ciri organisasi lini:
1. Organisasinya relative kecil dan masih sederhana
2. Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melalui garis
wewenang terpendek 3.
Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan 4.
Jumlah karyawan relative sedikit dan saling mengenal 5.
Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak begitu beraneka macam.
6. Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan
kebijaksanaan organisasi. 7.
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya, artinya disamping
pekerjaan pokoknya, ia masih berkuasa dan bertanggung jawab pula dalam tugas- tugas tambahan, seperti urusan kepegawaian, keuangan, administrasi, dan
lain sebagainya.
b Struktur Organisasi Lini dan Staff Line and Staff Organization
Organisasi ini pada dasarnya merupakan kombinasi antara dari organisassi lini dan organisai fungsional. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari
pucuk pimpinan kepda pimpinan di bawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menentukan keputusan, kebijakan, dan merealisasikan tujuan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dan dalam hal ini pimpinan dibantu oleh staff. Tugas para staff hanya untuk memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan keputusan dan kebijaksanaan. Tipe organisasi lini dan staff ini biasaya digunakan untuk organsiasi besar, daerah kerjanya luas,
dan pekerjaannya banyak. Ciri-ciri struktur organanisasi Lini dan Staff
1. Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staff.
2. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staff
3. Kesatuan perintah dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan tertentu
dan setiap bawahan mempunyai seorang atasan langsung. 4.
Organisasinya besar, karyawannya banyak, dan pekerjaannya bersifat kompleks. 5.
Hubungan antara atasan dan bawahannya tidak bersifat langsung. 6.
Pimpinan dan karyawan tidak semuanya saling mengenal. 7.
Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal.
c Organisasi Fungsional Functional Organization
Organisasi ini disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Dalam hal ini pembagian tugas didasarkan pula oleh fungsi yang harus dilakukannya.
Organisasi fungsional ini pada umumnya dipergunakan bagi perusahaan- perusahaan yang mana pembagian tugas dapat dibedakan secara tegas, misalnya
bidang pemasaran, bidang produksi, bidang keuangan, bidang administrasi, dan sebagainya. Meskipun sebenarnya bidang tersebut sebenarnya saling kait mengait
akan tetapi masing-masing bidang memiliki tugas yang berbeda antara satu dengan
Universitas Sumatera Utara
yang lain. Oleh karena itulah maka organisasi itu disusun berdasarkan atas organisasi fungsional.
Ciri-ciri Organisasi Fungsional: 1.
Pembidangan tugas secara jelas dan tegas dapat dibedakan. 2.
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan. 3.
Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya. 4.
Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas. 5.
Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.
d Struktur Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional Line, Staff, and Functional
Organization Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, dan
fungsional dan biasanya diterapkan pada organisasi besar dan kompleks. Pada tingkat Dewan Komisaris diterapkan tipe organisasi lini dan staf, sedangkan pada
tingkat middle manager diterapkan tipe organisasi fungsional.
e Organisasi Komite Committee Organization
Organisasi komite adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite
mengutamakan pimpinan artinya dalam organisasi terdapat pimpinan
“kolektifpresidiumplural executive” dan komite ini bersifat manajerial. Organisasi komite ini ada bersifat “tetap” dan ada juga yang bersifat “sementara”.
Ciri-ciri organisasi Komite adalah: 1.
Pembagian tugasnya jelas dan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Wewenang semua anggota sama besarnya.
3. Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara
kolektif. 4.
Para pelaksana dikelompokkan menurut bidangkomisi tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk gugus baru.
5. Keputusan merupakan keputusan semua anggota.
Fungsi dari struktur organisasi sendiri adalah untuk menentukan kelancaran jalannya pelaksanaan dan berupa pewadahan atau pengaturan lebih lanjut daripada
kekuasaan, pekerjaan, tanggung jawab dan orang-orang yang harus ditatahubungkan satu sama lain sedemikian rupa sehingga setiap orang tahu apa kedudukannya, apa
tugasnya, apa tanggung jawabnya, apa kewajibannya, apa fungsinya, apa pekerjaannya, apa haknya, apa wewenangnya, siapa atasannya, siapa bawahannya, dan
bagaimana cara berhubungan satu sama lain. Adapun yang menjadi kegunaan dari struktur organisasi menurut Sofyan
adalah
22
1. Mengarahkan arus perintah dan tanggung jawab, sehingga semua ornag tahu
kepada siapa ia bertanggung jawab dan kepada siapa ia memberikan instruksi. :
2. Mempertegas bidang tugas masing-masing sehingga tidak tumpang tindih.
3. Mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap setiap persoalan yang timbul.
4. Membagi kegiatan tegas agar lebih adil dan objektif.
5. Dapat memotivasi pegawai.dapat menumbuhkan kualitas dan budaya organisasi
organizational culture
22
Harahap, Sofyan Sayfri. 1996. Manajemen Kontemporer. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Universitas Sumatera Utara
I.5.2 Produktivitas Kerja I.5.2.1 Pengertian Produktivitas Kerja