terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
6. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai deengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
I.5.3 Hubungan Struktur Organisasi dengan Produktivitas Kerja
Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai maka diperlukan perbaikan faktor internal dalam organisasi misalnya struktur organisasi. Apakah
dengan cara menghapus atau menata kembali struktur organisasi tersebut
35
. Apabila struktur dan tipe organisasi yang digunakan tidak tepat maka berbagai hal
yang bersifat negatif seperti bergeraknya satuan-satuan kerja dalam organisasi secara sendiri-sendiri dan berkotak-kotak, tidak lancarnya koordinasi, terjadinya
duplikasi dan tumpang tindih akan menjadi ciri-ciri organisasi yang bersangkutan.
36
Jadi salah satu faktor penting yang perlu diperhitungkan dalam keseluruhan upaya meningkatkan produktivitas kerja ialah aspek kelembagaan. Artinya, upaya
meningkatkan produktivitas kerja harus dikaitkan dengan pemilihan dan penggunaan tipe dan struktur yang tepat. Adapun yang menjadi prinsip struktur
organisasi yang harus diperhatikan dalam meningkatkan produktivitas kerja adalah
37
35
Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Mandar Maju hal,173
36
Sondang, P. Siagian. Fungsi-fungsi Manajerial. 1992. Jakarta: Bumi Aksara hal, 216
37
Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. 2002. Jakarta: PT Rineka Cipta hal, 35-37
:
Universitas Sumatera Utara
a Kejelasan tujuan. Bahwa seseorang atau sekelompok orang memutuskan
mendirikan suatu organisasi karena ada tujuan yang ingin dicapainya dengan organisasi sebagai wahana utamanya.
b Fungsionalisasi. Penerapan prinsip fungsionalisasi dimaksudkan untuk
menghilangkan dikotomi yang lumrah terdapat dalam organisasi, yang timbul sebagai akibat persepsi yang tidak tepat dari satuan kerja pelaksana tugas pokok
lebih penting dari satuan kerja pelaksana tugas pendukung. Dan fungsionalisasi adalah upaya untuk menghindari terjadinya duplikasi dan tumpang tindih dalam
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan dalam organisasi. c
Pembagian tugas. Setiap satuan kerja mempunyai tugas dan kegiatan yang secara fungsional yang menjadi tanggung jawabnya. Karena itu, diperlukan uraian tugas
berbagai satuan kerja yang kemudian dirinci menjadi uraian pekerjaan setiap orange dalam satuan kerja yang bersangkutan.
d Penempatan yang tepat. Kinerja seseorang dan produktivitas kerjanya ditentukan
oleh faktor: a motivasinya, daya dorong yang dimiliki baik secara instrinsik maupun ekstrinsik yang membuatnya mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga
dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. b kemampuan, c ketepatan
penugaasan, mengenali secara tepat pengetahuan, keterampilan, kemampuan, bakat, dan minat para bawahannya. Karena dengan penempatan yang tidak tepat
kinerja seseorang tidak sesuai dengan harapan manajemen dan tuntutan organisasi, dengan demikian mereka menampilkan produktivitas kerja yang rendah.
e Koordinasi. Diperlukannya koordinasi agar terjadi peningkatan produktivitas kerja
para individu, berbagai satuan kerja, dan organisasi sebagai keseluruhan. Salah satu
Universitas Sumatera Utara
kiat yang dapat digunakan ialah dengan menekankan bahwa sesuai dengan prinsip fungsionalisasi, setiap satuan kerja dapat berperan selaku koordinator dalam
penyelesaian tugas dan sifatnya ultifaset dan multi dimensional. Dan untuk itu, setiap pegawai dalam sebuah organisasi harus mengetahui
dengan jelas kegunaan dari pada struktur organsasi. Karena hal tersebut akan berhubungan dengan tanggung jawab dan tugas yang nantinya yang akan
dikerjakan. Ketika pegawai mengetahui dimana posisi pekerjaannya dan apa yang akan dikerjakan, maka pegawai itu tidak akan lagi meraba-raba atau kebingungan.
Hal ini juga membantu atasan dalam mengkoordinir pekerjaan para bawahan dalam sebuah organisasi dan tidak akan ditemukan lagi tumpang tindih dalam
pekerjaan. Struktur organsasi merupakan unsur-unsur spesialisasi kegiatan, standarisasi kegiatan, koordinasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan, serta rentang kekuasaan. Sehingga standarisasi dari pekerjaan dibutuhkan untuk mengetahui apakah
pekerjaan pegawai bisa dikatakan berhasil atau tidak. Penilaian atau pengevaluasian ini diharapkan untuk mengetahui produktivitas kerja pegawai dan
apakah struktur organsiasi yang digunakan cocok dalam suatu organisasi. Dengan demikian struktur organisasi memegang peranan yang penting dalam hal
pemberian dan pembagian bidang kerja pada pegawai maupun pimpinan organisasi. Karena struktur organsiasi yang jelas akan mempermudah setiap
organisasi untuk memahami posisinya. Apabila struktur organisasi telah sesuai dengan upaya meningkatkan
produktivitas bagi pegawai, maka tugas-tugas dan tanggung jawab diberikan dapat terlaksana dengan baik. Apabila tugas dan tanggung jawab dapat berjalan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan isi kerja yang telah ditetapkan maka peningkatan produktivitas kerja pegawai akan dapat dilakukan dengan baik yang pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas organisasi.
I.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan maslah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
38
1. Hipotesis Alternatif Ha
. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, maka penulis
mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
Ada pengaruh antara Struktur Organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai.
2. Hipotesis Nol Ho
Tidak terdapat pengaruh antara struktur organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai.
I.7.Definisi Konsep
Menurut Singarimbun konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu
38
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Hal, 70
Universitas Sumatera Utara