segi kuantitas maupun kualitas. Dan mayoritas responden sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dan ketika ada PNS yang mengurus berkas, namun
dokumen yang diperlukan kurang maka responden kembali menghubungi PNS yang bersangkutan. hal ini membuktikan bahwa mayoritas responden telah
memiliki ide dalam mengerjakan bagian atau tugasnya.
V.3 Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun cara perhitungannya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: : angka indeks korelasi r product moment
n : sampel ∑x : jumlah skor x
∑y : jumlah skor y ∑xy: jumlah hasil kali antara skor x dan skor y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan
kedua variabel yang diuji tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + berarti kenaikan nilai variabel
yang satu, diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan yang positif.
c. Koefisien korelasi yang diperoleh negartif r = - berarti kedua variabel negatif
dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.
Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut:
=
=
=
= = 0,66
Dari hasil perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi prouct moment, maka dapat dilihat hasil koefisien korelasi sebesar 0,66. Jika
dibandingkan nilai ke dalam r tabel product moment sebagaimana yang
Universitas Sumatera Utara
dikemukakan oleh Fisher dan Yater dengan populasi = 46 maka harus diadakan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil r pada tabel
r tabel. Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5 untuk N= 46, maka r tabel = 0,291
V.5 Interpretasi Korelasi
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antar kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu
46
Interval Koefisien :
Tabel 36 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Tingkat Hubungan Antara 0,00 – 0,199
Sangat Rendah Antara 0,20 – 0,399
Rendah Antara 0,40 – 0,599
Sedang Antara 0,60 – 0,799
Tinggi Antara 0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai = 0,66 berada pada nilai
penafsiran antara 0,60 – 0,799. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara variabel X Struktur Organisasi dengan variabel Y
46
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Hal,104
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas Kerja Pegawai pada BKN Kanreg VI Medan dikategorikan “hubungan tinggi”.
V.5 Uji Signifikan