Pengertian Struktur Organisasi Struktur Organisasi .1 Pengertian Organisasi

Gitosudarmo mendefinisikan organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang- ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan 12 . Prof.Dr.Mr.S.Pradjudi Atmosudiro menyatakan bahwa organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur hubungan kerja atau sekelompok orang memegang posisi yang bekerja sama tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu 13 G.R Terry menyatakan bahwa organisasi berasal dari perkataan “organisme” yaitu struktur dengan bagian- bagian yang demikian diintegrasi hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan. Jadi organisasi terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. . 14 Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang. Untuk itu ada empat elemen yang dalam struktur organisasi harus ada yaitu : a Adanya spesialisasi kegiatan kerja, b Adanya

I.5.1.2 Pengertian Struktur Organisasi

12 Ardana, Komang dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Graha Ilmu. Hal,1 13 Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung. Hal,121 14 Supardi dan Syaiful Anwar. 2002. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. Hal, 4 Universitas Sumatera Utara standardisasi kegiatan kerja, c Adanya koordinasi kegiatan kerja, d Besaran seluruh organisasi 15 Sedangkan menurut Indra Iman struktur organisasi merupakan sebuah sistem hubungan yang ada antara para pemegang anggota organisasi. Secara umum, struktur organisasi mengambil bentuk hierarki dari mana wewenang dan tanggung jawab dibedakan sepanjang dimensi vertikal seperti departemen, divisi sepanjang dimensi horizontal setiap derajat yang berbeda dari setiap wewenang setiap dimensi horizontal dibedakan menurut spesialisasi dan mana para karyawan dikelompokkan ke dalam unit organisasi berasarkan keahlian dan spesialisasi yang sama . 16 Menurut Robbins dan Coulter 2004 struktur organisasi adalah kerangka kerja formal suatu organisasi dengan kerangka mana tugas-tugas dan pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Terdapat enam unsur kunci yang harus dimiliki dalam merancang struktur organisasi yaitu spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi . 17 Elemen dari terbentuknya sebuah struktur organisasi salah satunya adalah pembagian kerja. Dalam hal ini perencanaan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk pencapaian tujuan tentunya telah ditentukan. Keseluruhan pekerjaan dan kegiatan yang telah direncanakan tentunya perlu disederhanakan guna mempermudah bagaimana mengimplementasikannya. Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan 15 http:organisasi.orgpengertian-struktur-organisasi-serta-empat-elemen-di-dalamnya- ilmu-pengetahuan-ekonomi-manajemen 16 Indra Iman Siswandi. Aplikasi Manajemen Perusahaan Analisis Kasus dan Pemecahannya. 2007. Jakarta: Mitra Wacana Media, hal 53 17 Stephen P. Robbins. Perilaku Organisasi. 2006. Indeks hal, 585 Universitas Sumatera Utara ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik. Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan dapat dihubungkan dengan pejabat. Saat ini penggunaan pembagian kerja lebih banyak digunakan karena pada dasarnya yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orang-orangnya. Pembagian kerja dapat diartikan dua macam: 18 1. Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu. Misalnya Sekretariat Jendral, Biro Perencanaan, Biro Kepegawaian, Biro Keuangan, Inspektorat Daerah, Badan, Balai yang semua ini mempunyai rincian aktivitas. 2. Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokan tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu. Misalnya Sekretariat, Bendahara, Kepala Seksi, Ketua Panitia, Juru Bayar, Direktur, Menteri, Presiden yang semua ini memiliki rincian tugas. Jadi diharapkan dengan pembagian kerja adalah terdapatnya keseimbangan antara tugas yang dibebankan, tanggung jawab dan kekuasaan, sehingga luas dan berat tanggung jawab yang dibebankan akan sesuai dengan luas dan berat tugasnya. Pentingnya pembagian kerja karena, pertama orang yang berbeda dalam pembawaan, kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi; kedua orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama. Ketiga karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama, Keempat karena bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang 18 Sutarto. Dasar-Dasar Organisasi.1995. Yogyakarta : Gadjah Mada university Press, hal 104 Universitas Sumatera Utara dalam rentangan hidupnya tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak daripada sebagian sangat kecil daripadanya. Tetapi pekerjaan bukanlah satu-satunya ciri organisasi. Organisasi terdiri dari departemen, divisi, unit, atau salah satu dari sejumlah istilah lain yang menyatakan kelompok pekerjaan. Dan tidak diragukan lagi bahwa perguruan tinggi atau fakultas terdiri dari sejumlah jurusan. Masing-masing jurusan ini terdiri dari orang-orang yang melaksanakan pekerjaan yang berbeda-beda, yang bergabung untuk mendapatkan hasil lebih besar daripada apa yang dapat mereka capai melalui usaha salah satu jurusan saja. Namun untuk mengkoordiir dari setiap pencapaian tujuan tersebut diperlukan cara untuk mengendalikan perilaku individu. Jumlah individu dalam sebuah kelompok adalah jumlah individu jumlah individu yang harus dikelola, yang dinyatakan sebagai rentang pengawasan. 19 Dan dalam struktur organisasi harus terlihat jelas rentang pengawasan. Yaitu jumlah bawahan yang dapat diawasi secara efektif oleh seorang atasan. Dalam konsep rentang pengawasan tersirat kebutuhan akan koordinasi berbagai kegiatan bawahan oleh atasan. Ia menekankan hubungan atasan-bawahan yang memungkinkan integrasi kegiatan yang sistematis 20 Yaitu beberapa orang setepat-tepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga pimpinan mampu untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perintah-perintahnya. Georgy Terry dalam bukunya “Prinsiple of Management” mengatakan, bilamana jumlah bawahan yang dikendalikan seorang atasan ini dapat memimpin dengan efektif, tapi bila mana bawahan itu terlalu sedikit, dapat pula meyebabkan pekerjaan tidak selesai atau waktu tidak dapat digunakan secara efektif. . 19 Donnelly, Gibson Ivancevich. Organisasi jilid 2. 1994. Jakarta: Erlangga, hal 7 20 Kast, Fremont E. Organisasi dan Manajemen edisi keempat. 1995. Jakarta: Bumi Aksara, hal 333 Universitas Sumatera Utara

1.5.1.3 Prinsip- Prinsip Struktur Organisasi