Deferred tax assetsliabilities continued

Lampiran 5101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

34. PERPAJAKAN lanjutan

34. TAXATION continued

g. Surat ketetapan pajak lanjutan

g. Tax assessment letters continued

Pada bulan April 2014, Adaro menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas pajak penghasilan pasal 23 dan PPN untuk tahun pajak 2012 masing-masing sebesar Rp22.300 juta atau setara dengan AS1.826 dan Rp71.122 juta atau setara dengan AS5.823. Pemeriksa melakukan koreksi kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 dan PPN masing-masing sebesar Rp22.300 juta atau setara dengan AS1.826, dan Rp42.093 juta atau setara dengan AS3.447. Adaro mengajukan keberatan atas koreksi tersebut masing-masing pada tanggal 5 September 2014 dan 24 Juli 2014. In April 2014, Adaro received Notice of Tax Underpayment Assessment of Income Tax art 23 and VAT for the fiscal year 2012 amounting Rp22,300 million or equivalent to US1,826 and Rp71,122 million or equivalent to US5,823, respectively. Tax Auditor has made fiscal correction to reduced the tax underpayment for income tax art 23 and VAT amounting to Rp22,300 or equivalent to US1,826 and Rp42,093 million or equivalent to US3,447, respectively. Adaro has countered the correction by file an objection to Tax Court on 5 September 2014 and 24 July 2014, respectively. Sampai dengan tanggal laporan keuangan interim konsolidasian ini diterbitkan, Adaro sedang diaudit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkaitan dengan bea cukai untuk tahun 2010-2013 dan DJP berkaitan dengan semua pajak untuk tahun pajak 2011, SIS berkaitan dengan pajak penghasilan badan tahun 2013, Viscaya berkaitan dengan semua pajak untuk tahun pajak 2009, MSW berkaitan dengan semua pajak untuk tahun pajak 2009, Adaro, Viscaya, ATA, DSM, JPI, PBMM dan IBT juga sedang diaudit oleh DJP berkaitan dengan pajak penghasilan badan tahun 2013. Adaro, SIS, Viscaya, MSW, ATA, DSM, JPI, PBMM, dan IBT belum menerima hasil audit pajak tersebut. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit pajak tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan laporan keuangan interim konsolidasian Grup secara material. As at the date of these interim consolidated financial statements, Adaro is being audited by Directorate General of Customs and Excise for customs for fiscal year 2010-2013 and DGT for all taxes for the fiscal years 2011, SIS for corporate income tax for the fiscal year 2013, Viscaya for all taxes for the fiscal year 2009, MSW for all taxes for the fiscal year 2009, Adaro, Viscaya, ATA, DSM, JPI, PBMM and IBT are also being audited by DGT for corporate income tax for the fiscal year 2013. Adaro, SIS, Viscaya, MSW, ATA, DSM, JPI, PBMM and IBT have not yet received the tax audit results. Management is of the opinion that the tax audit results will not have a material impact on the Group’s interim consolidated financial statement.

35. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK

BERELASI 35. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES a. Sifat hubungan

a. Nature of relationships Pihak berelasi

Sifat hubungan Related parties Nature of relationship PT Servo Meda Sejahtera Entitas asosiasiAssociate PT Pulau Seroja Jaya AfiliasiAffiliate PT Rahman Abdijaya AfiliasiAffiliate Pada bulan Februari 2014, SMS telah dijual Catatan 13On February 2014, SMS has been sold Note 13. Lampiran 5102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

35. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK

BERELASI lanjutan 35. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES continued b. Rincian transaksi

b. Transaction details

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama meliputi transaksi-transaksi pembelian jasa dan transaksi keuangan lainnya. Lihat Catatan 1 dan 13 untuk rincian entitas anak dan entitas asosiasi. In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, primarily consisting of purchases of services and other financial transactions. Refer to Notes 1 and 13 for details of the Company’s subsidiaries and associates. 30 September 31 Desember September 2014 December 2013 Pinjaman ke pihak berelasi: Loan to a related party: - PT Servo Meda Sejahtera - 40,233 PT Servo Meda Sejahtera - Persentase terhadap jumlah aset - 0.60 As a percentage of total assets Utang usaha ke pihak berelasi: Trade payables to related parties: - PT Pulau Seroja Jaya 2,599 6,003 PT Pulau Seroja Jaya - - PT Rahman Abdijaya 7,711 4,222 PT Rahman Abdijaya - Total 10,310 10,225 Total Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.25 0.29 As a percentage of total liabilities Pada tanggal 18 Juli 2011, ATA menandatangani perjanjian piutang pinjaman “Perjanjian I” dengan SMS dan SI dimana ATA memberikan fasilitas piutang pinjaman sebesar AS10.000 kepada SMS. Perjanjian I telah diubah pada tanggal 25 November 2011, dimana ATA telah memberikan tambahan fasilitas piutang pinjaman sebesar AS5.000 kepada SMS. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap per tahun dan bunga akan dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penarikan. Perjanjian I ini jatuh tempo pada tanggal 1 Desember 2011. Pada tanggal 16 Maret 2012 ATA, SMS, dan SI memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman ini dari 1 Desember 2011 menjadi 1 Juni 2012 dan ATA memberikan tambahan pinjaman sebesar Rp 50 miliar kepada SMS. Piutang pinjaman ini dijamin dengan 35 saham SMS yang dimiliki oleh SI. On 18 July 2011, ATA entered into a loan agreement “Agreement I” with SMS and SI, through which ATA agreed to provide a loan receivable facility of US10,000 to SMS. Agreement I has been amended on 25 November 2011, whereby ATA provided an additional loan receivable facility of US5,000 to SMS. This loan receivable bears an annual fixed interest rate and the interest will be paid every month from the date of the first draw down. Agreement I was due on 1 December 2011. On 16 March 2012, ATA, SMS and SI extended the maturity date of this loan from 1 December 2011 to 1 June 2012 and ATA provided an additional loan of Rp 50 billion to SMS. The loan receivable was secured with the 35 shares in SMS that are owned by SI.