Perjanjian Kerjasama GENERAL continued

Lampiran 510 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim Grup. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the interim consolidated financial statements of the Group. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian interim a. Basis of preparation of the interim consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian interim Grup telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP- 347BL2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. The Group’s interim consolidated financial statements have been prepared in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347BL2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. Laporan keuangan konsolidasian interim telah disusun dengan konvensi harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. The interim consolidated financial statements have been prepared on the basis of the historical cost convention, as modified by certain derivative instruments, and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area- area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim, diungkapkan dalam Catatan 4. The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement when applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the interim consolidated financial statements are disclosed in Note 4.

b. Standar dan interpretasi standar akuntansi

baru beserta revisi b. New and revised accounting standards and interpretations Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”. There are no statements of financial accounting standards or interpretations of statements of financial accounting standards that are effective for the first time for the financial year beginning on 1 January 2014 that have a material impact on the interim consolidated financial statements of the Group, except for Interpretation of Statements of Financial Accounting Standards “IFAS” 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine”.