Perjanjian Kerjasama Alur Barito

Lampiran 511 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2013 Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2014, 31 DECEMBER 2013 AND 30 SEPTEMBER 2013 Expressed in thousands of US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

b. Standar dan interpretasi standar akuntansi

baru beserta revisi lanjutan b. New and revised accounting standards and interpretations continued Interpretasi ini menetapkan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan “rata-rata umur tambang” yang diterapkan sesuai dengan Penerapan Standard Akuntansi Keuangan “PSAK” 33 Revisi 2011, “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pa da Pertambangan Umum”. This interpretation sets out the accounting for overburden waste removal stripping costs in the production phase of a surface mine. The interpretation amends the current “life-of-mine average” approach promulgated under Statements of Financial Accounting Standards “SFAS” 33 Revised 2011, “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. Sebelumnya, biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan biasanya dicatat sebagai biaya produksi berdasarkan rasio umur rata-rata tambang. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan rasio umur tambang, biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama periode tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari rasio umur tambang, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebagai biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-rata umur tambang. Previously, the ongoing stripping costs were normally recognised as production costs based on the average life-of-mine ratio. In situations where the actual stripping ratio was not significantly different from the life-of-mine ratio, the stripping costs incurred during the period were recognised as production costs. When the actual stripping ratio was significantly higher than the life-of-mine ratio, the excess stripping costs were recorded in the interim consolidated statement of financial position as deferred stripping costs. These deferred costs were expensed as production costs in periods where the actual ratio was significantly lower than the average life of mine ratio. Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi: The interpretation requires that the mining entities recognise a stripping activity asset if, and only if, all of the following criteria are met: 1. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan peningkatan akses menuju badan bijih yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas pertambangan; 1. It is probable that the future economic benefit improved access to the ore body associated with the stripping activity will flow to the mining entity; 2. Entitas pertambangan dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan 2. The mining entity can identify the component of the ore body for which access has been improved; and 3. Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal. 3. The costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.