Metode Simulasi Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan sebagaimana

4. Sasaran mudah menjadi bosan jika waktu terlalu lama.

2.1.4. Metode Simulasi

Metode simulasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada peserta suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan dengan tujuan agar peserta mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana peserta merasa dan berbuat seperti apa adanya Mubarak, 2007. M enurut Trianto 2013, metode pembelajaran simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan keterampilan peserta didik ranah kognitif maupun keterampilan. Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan atau keterbatasan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Tujuan dari metode pembelajaran simulasi adalah: 1. Agar siswapeserta mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses terjadinya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, dan komponen- komponen yang membentuk sesuatu. 2. Untuk menghindari terjadinya verbalisme pada siswapeserta. 3. Agar proses pembelajaran lebih menarik bagi siswapeserta. 4. Meminimalisir pembelajaran satu arah dari gurupenyuluh, dengan metode ini siswapeserta dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Universitas Sumatera Utara 5. Merangsang siswapeserta untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba mempraktekan apa yang ada dalam teori menjadi sesuatu yang nyata disimulasikan Trianto, 2013. Setiap metode pendidikan kesehatan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan begitu juga dengan metode simulasi yaitu sebagai berikut: 1. Aktivitas simulasi menyenangkan sehingga pembelajar terdorong untuk berpartisipasi 2. Menguasai keterampilan tanpa membahayakan dirinya atau orang lain dan tanpa menanggung kerugian 3. Simulasi melatih pembelajar untuk berfikir kritis 4. salah satu strategi menimbulkan respon yang positif bagi pembelajar yang lamban, kurang cakap, dan kurang motivasinya 5. Mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak, sebab dikerjakan dalam bentuk aktivitas 6. Memungkinkan eksperimen tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya Kekurangan metode simulasiadalah : 1. Kurang efektif menyampaikan informasi umum; 2. Kurang efektif untuk kelas yang telalur besar. 3. Memerlukan fasilitas khusus yang mungkin sulit untuk disediakan di tempat latihan, karena diperlukan banyak alat bantu; 4. Dibutuhkan waktu yang lama, bila semua pembelajar harus melakukannya; 5. Media berlatih yang merupakan situasi buatan tidak selalu sama dengan situasi sebelumnya, baik dalam hal kecanggihan alat, lingkungan dan sebagainya; Universitas Sumatera Utara 6. Memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak Syaefuddin, 2002 2.2. Perilaku Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Menurut Benjamin Bloom dalam Notoatmodjo 2007, ranah perilaku terbagi dalam 3 domain, yaitu : 2.2.1. Pengetahuan Pengetahuan knowledge merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan faktor dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2007 Menurut Rogers dalam Notoatmodjo 2010, pengetahuan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : a. Awareness knowledge Pengetahuan kesadaran, yaitu pengetahuan akan keberadaan suatu inovasi. Pengetahuan jenis akan memotivasi individu untuk belajar lebih banyak tentang inovasi dan kemudian akan mengadopsinya. Pada ini inovasi diperkenalkan pada masyarakat tetapi tidak ada informasi yang pasti tentang produk tersebut. Karena kurangnya informasi tersebut maka masyarakat Universitas Sumatera Utara tidak merasa memerlukan inovasi tadi. Rogers menyatakan bahwa untuk menyampaikan keberadaan inovasi akan lebih efektif disampaikan melalui media massa seperti radio, televisi, koran atau majalah. Sehingga masyarakat akan lebih cepat mengetahui keberadaan suatu inovasi. b. How-to-knowlegde Pengetahuan pemahaman, yaitu pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan suatu inovasi dengan benar. Rogers memandang pengetahuan jenis ini penting dalam proses keputusan inovasi. Untuk lebih meningkatkan peluang pemakaian sebuah inovasi maka individu harus memiliki pengetahuan ini dengan cukup tentang penggunaan inovasi ini. c. Principles-knowledge Prinsip dasar, yaitu pengetahuan tentang prinsip-prinsip keberfungsian yang mendasari bagaimana dan mengapa suatu inovasi dapat bekerja. Contoh dalam hal ini adalah tentang caramelakukan SADARI. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat Notoatmodjo, 2010, yaitu: 1. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, yang termasuk ke dalam pengethauan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau ransangan yang telah diterima.Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Universitas Sumatera Utara 2. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyipulakan, mermalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau pengunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4. Analisa Analysis Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu stu,ktur organisasi tersebut, dan masih dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5. Sintesa Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu materi atau objek. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Universitas Sumatera Utara 6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyakan isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat disesuaikan dengan tingkat tersebut di atas. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengetahuan adalah : 1. Pendidikan Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga yang dapat meningkatkan kualitas hidup, sebagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi dan semakin pengetahuan yang dimiliki sehingga penggunaan komunikasi dapat secara efektif akan dapat melakukannya Notoatmojo, 2007. 2. Sumber Informasi Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu keseluruhan makna yang menunjang pesan atau amanat.Pengetahuan diperoleh melalui informasi yaitu kenyataan fakta dengan melihat dan mendengar sendiri. Informasi kesehatan biasanya berasal dari petugas kesehatan atau instansi pemerintah atau media massa. Pada umumnya petugas kesehatan melakukan Universitas Sumatera Utara pendekatan dengan ceramah atau penyuluhan kesehatan, sedangkan melalui media massa dapat berupa elektronik seperti televisi, radio, dan lain-lain.Adapun media cetak seperti majalah, koran, buku, dan lain-lain. Sumber informasi kesehatan yang tepat mempunyai peran besar dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. 3. Sosial Ekonomi Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang. Sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga Notoatmodjo, 2007 4. Budaya Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut Notoatmodjo, 2007

2.2.2. Sikap

Dokumen yang terkait

Pengalaman Remaja Putri Terhadap Sindrom Pra Haid Di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

0 25 53

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

1 10 98

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 10

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 21

Penggunaan Metode Analisis Faktor Untuk Mengetahui Faktor Dominan Pernikahan Dini di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 34

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluhan Kesehatan 2.1.1. Definisi Penyuluhan Kesehatan - Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU

0 0 38

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU Negeri I Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupa

0 0 9

Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU Negeri I Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014

0 0 19