Pemerintah yang Berdaulat Buku Sekolah Elektronik BSE: Buku Sekolah Elektronik BSE: Pelajaran Kewarganegaraan 1, untuk Kelas 10

Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 15 2 Pemerintah sebagai badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara. 3 Pemerintah sebagai badan eksekutif presiden bersama menteri-menteri: kabinet. Gambar 1.6 Pemerintah sebagai badan eksekutif meliputi presiden bersama menteri-menterikabinet. blog.itb.itb.ac.id Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari sovereignty Inggris, souveranete Prancis, sovranus Italia yang semuanya diturunkan dari kata supremus Latin yang berarti tertinggi. Kedaulatan berarti kekuasan yang tertinggi, tidak di bawah kekuasaan lain. Pemerintah yang berdaulat berarti pemerintah yang me- megang kekuasaan tertinggi di dalam negaranya dan tidak berada di bawah kekuasaan pemerintah negara lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemerintah yang berdaulat itu berkuasa ke dalam dan ke luar. 1 Kekuasaan ke dalam berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat dalam negara itu. 2 Kekuasaan ke luar berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan diakui oleh negara-negara lain. Selain tiga unsur utama itu, ada unsur deklaratif, yaitu peng- akuan dari negara lain. Pengakuan negara lain ini berdasarkan ketentuan hukum internasional. Pengakuan suatu negara didasarkan adanya beberapa faktor, yaitu: a. adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya; b. ketentuan hukum alam bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. 16 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1 Pengakuan dari negara lain dibedakan menjadi dua, yaitu : a. pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada; b. pengakuan de jure adalah pengakuan berdasarkan hukum. Adanya pengakuan dari negara lain menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang telah memenuhi persyaratan konstitutif diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan antarnegara. Dipandang dari sudut hukum internasional, faktor pengakuan sangat penting, yaitu untuk a. tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hubungan- hubungan internasional; b. menjamin kelanjutan hubungan-hubungan intenasional dengan jalan mencegah kekosongan hukum yang merugikan, baik bagi kepentingan-kepentingan individu maupun hubungan antarnegara. Sebagai contohnya, Proklamasi kemerdekaan Amerika Serikat dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1776, namun Inggris yang pernah berkuasa di wilayah AS baru mengakui kemerdekaan negara itu pada tahun 1783. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Unsur-unsur negara terpenuhi pada tanggal 18 Agustus 1945. Namun, pengakuan pertama diberikan oleh Mesir, pada tanggal 10 Juni 1947. Berturut-turut kemerdekaan Indonesia itu kemudian diakui oleh Lebanon, Arab Saudi, Afghanistan, Syria dan Burma. Gambar 1.7 Konferensi Meja Bundar menjadi langkah awal pengakuan dari Belanda kepada Indonesia. 30 tahun Indonesia Merdeka Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Perbedaan antara pengakuan de facto dan pengakuan de jure adalah sebagai berikut. a. Hanya negara atau pemerintah yang diakui secara de jure yang dapat mengajukan klaim atas harta benda yang berada dalam wilayah negara yang mengakui. b. Wakil-wakil dari negara yang diakui secara de facto secara hukum tidak berhak atas kekebalan-kekebalan dan hak-hak istimewah diplomatik secara penuh. c. Pengakuan de facto –karena sifatnya sementara– pada prin- sipnya dapat ditarik kembali. d. Apabila suatu negara berdaulat yang diakui secara de jure memberikan kemerdekaan kepada suatu wilayah jajahan, maka negara yang baru merdeka itu harus diakui secara de jure pula. Menurut Starke JG Starke : 2008, tindakan pemberian penga- kuan dapat dilakukan secara tegas expresss, yaitu pengakuan yang dinyatakan secara resmi berupa nota diplomatik, pesan pribadi kepala negara atau menteri luar negeri, pernyataan parlemen, atau melalui traktat. Pengakuan juga dapat dilakukan secara tidak tegas implied, yaitu pengakuan yang ditampakkan oleh hubungan tertentu antara negara yang mengakui dengan negara atau pemerintahan baru. Suatu negara akan memberikan pengakuan akan keberadaan negara lain karena beberapa alasan sebagai berikut: a. Alasan ketertiban dan keamanan, artinya dengan memberikan pengakuan terhadap negara lain akan memengaruhi keamanan dan ketertiban dalam negerinya, kawasan regionalnya, dan dunia. b. Alasan ekonomi, artinya negara memberi pengakuan terhadap negara lain agar dapat bekerja sama dalam ekonomi. Dewasa ini, semua negara pasti akan mengakui keberadaan negara lain karena semua bangsa selalu merasa ketergantungan. Namun, ada juga negara yang tidak mengakui keberadaan negara lain karena alasan, seperti negara tersebut tidak memiliki prinsip yang sejalan perikemanusiaan, perdamaian, dan menghormati kedaulatan. Baca dan analisislah informasi berikut, kemudian cobalah men- jawab pertanyaan di bawahnya Hillary dan Obama Dukung Pembentukan Negara Palestina Hillary Clinton menelepon Presiden Palestina Mahmoud Ab- bas dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pada hari pertamanya 18 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1 3. Fungsi dan Tujuan Negara Tujuan negara itu menentukan segala keadaan dalam negara. Dengan mengetahui tujuan negara itu, kita dapat menjawab soal legitimasi kekuasaan, yaitu kekuasaan organisasi negara, dan juga dapat mengetahui sifat organisasi negara. Sebagai sebuah organisasi, negara memiliki tujuan untuk mengarahkan segala kegiatannya. Dengan demikian, tujuan merupakan hal yang sangat penting. Secara umum, negara memiliki dua hal yang harus dikerjakan, yaitu: a. mengatur penghidupan negara dengan sebaik-baiknya; dan b. mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan. Dengan melaksanakan dua hal tersebut, negara dapat mencapai tujuannya dengan baik. Tujuan negara akan dipengaruhi oleh tata nilai sosial sesuai budaya, kondisi geograis, sejarah, dan politik. Berikut ini pendapat beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang tujuan negara. menyandang jabatan resmi Menteri Luar Negeri AS. Abbas telah menyampaikan kepada Hillary kesediaannya bekerja sama dengan pemerintah baru AS untuk mencapai penyelesaian damai kompre- hensif di Timur Tengah. Keterangan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Mahmoud Abbas menyebutkan, Hillary dan Presiden AS Barack Obama akan berupaya mendukung terbentuknya negara Palestina dan mengurangi penderitaan masyarakat Palestina. Sementara itu, keterangan yang dikeluarkan kantor Olmert menyebutkan, Israel masih berminat mencapai perdamaian Timur Tengah dan “mengin- vestasikan upaya besar dalam mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk Gaza”. Israel menarik mundur pasukannya, setelah menggencarkan serangan militer selama 22 hari terhadap militan Hamas di Gaza. www.kompas.com Pertanyaan: Menurut Anda, apakah dengan dukung dari negara Amerika Seri- kat yang saat ini dikenal sebagai negara besar setelah runtuhnya Uni Soviet, mampu untuk merealisasikan terbentuknya negara Palestina? Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 19

a. Plato Solly Lubis : 2007

Menurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun sosial.

b. Roger H. Soltau Roger H. Soltau : 2007

Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memung- kinkan rakyatnya berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.

c. Harold J. Laski Harold J. Laski : 1947

Menurut Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang di dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan- keinginannya secara maksimal.

d. Aristoteles Solly Lubis : 2007

Aristoteles mengemukakan bahwa tujuan dari negara adalah kesempurnaan warganya yang berdasarkan atas ke- adilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima.

e. Socrates Solly Lubis : 2007

Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang brsifat objektif, yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Tugas negara adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau para penguasa yang dipilah secara saksama oleh rakyat. Negara bukanlah suatu organisasi yang dibuat untu manusia demi kepentingan drinya pribadi, melainkan negara itu suatu susunan yang objektif bersandarkan kepada sifat hakikat manusia karena itu bertugas untuk melaksanakan dan menerapkan hukum-hukum yang objektif, termuat “keadilan bagi umum”, dan tidak hanya melayani kebutuhan para penguasa negara yang saling berganti ganti orangnya.

f. John Locke Deddy Ismatullah : 2007

Tujuan negara menurut John Locke adalah untuk memelihara dan menjamin terlaksananya hak-hak azasi manusia.yang tertuang dalam perjanjian masyarakat.

g. Niccollo Machiavelli Deddy Ismatullah : 2007

Tujuan negara menurut Niccollo Machiavelli adalah untuk mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan dan ketentraman. Jadi dengan demikian kalau dahulu tujuan Gambar 1.8 Aristoteles 2.bp.blogspot.com 20 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1 negara itu selalu bersifat kultural, sedangkan menurut Niccollo Machiavelli tujuan negara adalah semata-mata adalah kekuasaan.

h. Thomas Aquinas Deddy Ismatullah : 2007

Menurut Thomas Aquinas, untuk mengetahui tujuan negara maka terlebih dahulu mengetahui tujuan manusia, yaitu kemuliaan yang abadi. Oleh karena itu negara mempunyai tujuan yang luas, yaitu memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan manusia untuk memberikan kemungkinan, agar dapat mencapai hidup tersusila dan kemuliaan yang abadi, yang harus di sesuaikan dengan syarat-syarat keagamaan.

i. Benedictus Spinoza

Tujuan negara menurut Spinoza adalah menyelenggarakan perdamaiaan, ketenteraman dan menghilangkan ketakutan. Untuk mencapai tujuan ini, warga negara harus menaati segala peraturan dan undang-undang negara, ia tidak boleh membantah, meskipun peraturan atau undang-undang negara itu sifatnya tidak adil dan merugikan. Tujuan negara juga dapat dilihat pada beberapa teori berikut ini.

a. Teori Kekuasaan Negara

Tujuan negara berdasarkan teori ini adalah negara berusaha mengumpulkan kekuatan yang besar, menyiapkan militer yang kuat, disiplin, dan loyal untuk menghadapi bahaya. Teori ini tidak mempedulikan keselamatan dan kemakmuran, hanya peduli agar negara sentosa. Shang Yang Solly Lubis : 2007 menyatakan bahwa tujuan negara adalah pembentukan kekuasaan negara yang sebesar-besarnya. Menurut dia, perbedaan tajam antara negara dengan rakyat akan membentuk kekuasaan negara. Niccolo Machiavelli Deddy Ismatullah : 2007, dalam bukunya Il Principe menganjurkan agar raja tidak menghirau- kan kesusilaan ataupun agama. Untuk meraih, mempertahankan dan meningkatkan kekuasaannya, raja harus licik, tak perlu menepati janji, dan berusaha selalu ditakuti rakyat. Machiavelli menegaskan bahwa penggunaan kekuasaan yang sebesar- besarnya itu bertujuan luhur, yakni kebebasan, kehormatan dan kesejahteraan seluruh bangsa Penganut teori ini diterapkan oleh Jenghis Khan dan Kubhilai Khan.