Instrumen Hak Asasi Manusia Internasional
Perkembangan Hak Asasi Manusia
93
1 Magna Charta 1215 di Inggris Dokumen ini adalah dokumen yang mencatat beberapa
hak yang diberikan oleh Raja John kepada bangsawan untuk membatasi kekuasaan raja.
2 Bill of Rights 1689 di Inggris Dokumen ini adalah undang-undang hak yang diterima
parlemen Inggris setelah mengadakan perlawanan terhadap Raja James II.
3 Declaration des Droits de L’homme et du Citoyen 1789 di Amerika Serikat.
Dokumen ini merupakan pernyataan rakyat Prancis yang diteruskan pada awal Revolusi Prancis.
4 Bill of Rights 1789 di Amerika Serikat Dokumen ini merupakan undang-undang hak yang
disusun oleh rakyat Amerika. 5 Konstitusi Prancis 1791
Konstitusi ini mengandung hak asasi manusia sejumlah 15 hak asasi.
6 Revolusi Rusia
Pada revolusi ini, hak demokrasi mulai dijalankan dan hak yang diutamakan adalah hak hidup dan bekerja. Hak
ini dituangkan dalam Konstitusi Stalin 1947. 7 Doktrin Roosevelt 1941
Doktrin ini dikemukakan oleh Franklin D. Roosevelt. Doktrin ini dikenal dengan ”The Four Freedom” yang
terdiri atas: a Freedom of speak and expression every where in the
word, artinya kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat, berkumpul, dan berorganisasi.
b Freedom of every person of to worship in own way, artinya kebebasan beragama dan beribadah.
c Freedom from want with economic understanding which will give every nation a healthy peacetime life
for its in habitat, artinya kebebasan dari kemiskinan atau kekurangan.
d Freedom from fear, colling for such a world wide reduction means that no nation will be in a position
to commit an act of agression against any neighbour, artinya kebebasan seseorang dari rasa ketakutan.
Gambar 3.3 F.D. Roosevelt
washingtonindepent.com
94
Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1
8 Universal Declaration of Human Rights 1948 Pernyataan ini dideklamasikan pada tanggal 10
Desember 1948. Universal Declaration of Human Rights terdiri atas Pembukaan dan 30 pasal yang memuat hak
asasi manusia. Munculnya Universal Declaration of Human Rights oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948
merupakan puncak pengakuan hak asasi manusia oleh masyarakat dunia. Oleh karena itu, tanggal 10 Desember
diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
Berdasarkan Pasal 1 Universal Declaration of Human disimpulkan bahwa perlu adanya pengakuan, penghargaan
sekaligus jaminan internasional bahwa sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-
hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Hak asasi manusia menurut Piagam PBB, meliputi:
a hak untuk hidup; b hak untuk kemerdekaan hidup;
c hak untuk mendapatkan perlindungan hukum; d hak berpikir dan mengeluarkan pendapat;
e hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran; f hak menganut aliran kepercayaan atau agama;
g hak untuk memperoleh pekerjaan; h hak untuk memiliki sesuatu;
i hak untuk memperoleh nama baik.
Gambar 3.4 Contoh hak asasi yang diatur dalam Piagam PBB.
lutviah.iles.wordpress.com papuafokus.iles.wordpress.com
www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id
Dengan adanya deklarasi tersebut mengartikan bahwa telah ada komitmen moral dunia intenasional pada hak asasi
manusia sehingga setiap negara harus memberi jaminan hak asasi manusia dalam konstitusi atau undang-undang
dasarnya.
Perkembangan Hak Asasi Manusia
95
Berikut ini instrumen internasional mengenai hak asasi manusia adalah selain deklarasi tersebut adalah sebagai
berikut. 1 Internasional Convenant of Civil and Political Rights
Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dan Internasional Convenant of Economic, Social and Cultural
Rights Perjanjian Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Tahun 1966.
Isi dari konvensi 1966 meliputi dua jenis hak yaitu: a Hak sipil dan politik, antara lain
1 hak untuk hidup; 2 hak asasi kebebasan dan persamaan;
3 hak atas kesamaan di muka badan peradilan; 4 hak atas berpikir, mempunyai konsiensi dan ber-
agama; 5 hak mempunyai pendapat tanpa mengalami gang-
guan; 6 hak kebebasan berkumpul secara damai;
7 hak untuk berserikat. b Hak ekonomi, sosial, dan budaya, antara lain:
1 hak atas pekerjaan; 2 hak untuk membentuk serikat pekerja;
3 hak atas pensiun; 4 hak atas hidup yang layak;
5 hak atas pendidikan
2 Declaration on The Rights to Peace Deklarasi Bangsa atas Perdamaian Tahun 1984 dan Declaration on The Rights
to Development Deklarasi Hak atas Pembangunan Tahun 1986
Deklarasi ini merupakan upaya-upaya negara-negara Dunia Ketiga untuk memperjuangkan hak asasi manusia generasi
ketiga, yaitu hak atas perdamaian dan pembagunan. Hak atas perdamaian dan pembangunan, mencakup:
a hak bebas sari ancaman musuh, b hak setiap bangsa untuk merdeka,
c hak sederajat dengan bangsa lain, d hak mendapatkan kedamaian.
3 African Charter on Human and Peoples’ Rights Banjul Charter
Beberapa hal penting yang tercantum dalam dokumen ini adalah adanya hak dan kebebasan serta kewajiban
seperti hak atas pembangunan dan terpenuhinya hak
96
Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1
ekonomi, sosial dan budaya yang merupakan jaminan bagi terpenuhinya hak politik.
4 Cairo Declaration on Human Rights in Islam Deklarasi ini menyatakan bahwa semua hak dan kebebasan
yang terumuskan di dalamnya tunduk pada ketentuan Syariat Islam dan bahwa satu-satunya acuan adalah Syariat
Islam.
5 Bangkok Declaration Deklarasi ini mempertegas beberapa prinsip tentang hak
asasi manusia, antara lain sebagai berikut. a Universality, yaitu HAM berlaku universal untuk
semua tanpa membedakan ras, agama, kelompok, etnik, dan kedudukan sosial.
b Indivisibility dan interdependence, yaitu hak asasi manusia tidak boleh dibagi-bagi atau dipilah-pilah.
Semua hak asasi manusia saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya.
c Nonselectivity dan objectivity, yaitu tidak boleh memilih hak asasi manusia dan menganggap satu lebih
penting dari yang lain. d Rights to Development, yaitu hak pembangunan sebagai
hak asasi yang harus pula diakui semua negara. 6 Vienna Declaration Deklarasi Wina 1993
Pada hakikatnya, Deklarasi Wina merupakan reevaluasi kedua terhadap deklarasi HAM dan suatu penyesuaian
yang telah disetujui oleh hampir semua negara kira-kira 170 yang tergabung dalam PBB, termasuk Indonesia.
Dengan berpegang teguh pada asas bahwa hak asasi bersifat universal, Deklarasi Wina mencerminkan usaha
untuk menjembatani jurang antara pemikiran Barat dan non-Barat.
Shirin Ebadi
Ahli hukum, hakim, pengajar, penulis, dan aktivis pembela hak asasi manusia Iran, Shirin Ebadi meraih hadiah Nobel Perdamaian
2003. Ia merupakan wanita Muslim pertama peraih penghargaan Nobel, tokoh Muslim ketiga setelah Yasser Arafat 1994 dan
Anwar Sadat 1978, dan merupakan wanita kesebelas setelah Jody
Perkembangan Hak Asasi Manusia
97
Williams 1997 dalam 103 tahun sejarah Nobel. Ebadi terpilih dari 165 calon, termasuk Paus Yohanes Paulus II dan mantan Presiden
Ceko Vaclav Havel yang sebelumnya diunggulkan.
Sarjana hukum dari Universitas Teheran ini berjuang selama 25 tahun untuk menegakkan keadilan di Iran. Baik dalam tulisan
maupun kegiatannya sebagai aktivis HAM. Ebadi dikenal sebagai pribadi yang mengedepankan solusi yang demokratis dan damai
atas berbagai masalah serius dalam masyarakat.
Dia aktif dalam debat publik dan sangat dikagumi oleh masyarakat di negaranya karena kegigihannya membela individu maupun
kelompok yang menjadi korban kekuasaan politik dan sistem hukum tidak manusiawi yang dilegitimasi dengan atas nama Islam.
Berkat kampanye yang dilakukan oleh tokoh seperti Ebadi, hukum keluarga di Iran mengalami reformasi, salah satunya adalah seorang
suami tidak lagi secara otomatis dapat menceraikan istrinya tanpa membayar uang tunjangan perceraian.
Sebagai seorang muslimah, Ebadi melihat tidak ada pertentangan fundamental antara Islam dengan hak asasi manusia. Atas
penghargaan yang diterimanya itu, Ebadi menunjukkan bahwa seseorang bisa menjadi muslim dan mendukung demokrasi. Islam
sejalan dengan demokrasi.
Ebadi sendiri menilai bahwa dirinya dipilih bukan karena alasan politik melainkan karena dunia menyadari bahwa perdamaian
hanya akan terwujud melalui penghargaan terhadap HAM. Sejak Revolusi Iran tahun 1979, ia menjadi aktivis pejuang demokrasi,
HAM, pengungsi, wanita, dan anak-anak.
Ia mengakui tak mudah menjadi wanita di Iran karena hukum yang berlaku di sana. Meskipun begitu, ia bersyukur karena berbagai
kesulitan yang dihadapinya baik sebagai wanita maupun ahli hukum justru meneguhkan perjuangannya yang dengan lantang dan tegas
menyuarakan tegaknya demokrasi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.
www.tokohindonesia.com