Sudikno Mertokusumo Achmad Ali

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional 49 Hukum juga memiliki ciri, yaitu berisi perintah atau larangan. Perintah atau larangan itu harus ditaati, dan pelanggaran hukum akan dikenai sanksi. Hukum dibuat untuk mengatur perilaku manusia. Oleh karena itu, hukum dalam masyarakat memiliki tujuan. Berkenaan dengan tujuan hukum menjamin kepastian hukum, ada beberapa pendapat dari para ahli hukum sebagai berikut.

1. Aristoteles Teori Etis Buku The Ethics of Aristoteles

Tujuan hukum semata-mata mencapai keadilan. Artinya, memberikan kepada setiap orang, apa yang menjadi haknya. Disebut teori etis karena isi hukum semata-mata ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil.

2. Jeremy Bentham Teori Utilitis

Hukum bertujuan untuk mencapai kemanfaatan. Artinya hukum bertujuan menjamin kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya orangmasyarakat Jeremy Bentham : 1990.

3. Geny D.H.M. Meuvissen : 1994

Hukum bertujuan untuk mencapai keadilan, dan sebagai unsur keadilan adalah ā€¯kepentingan daya guna dan kemanfaatanā€¯.

4. Van Apeldorn

Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian. Perdamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia seperti: kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda dari pihak-pihak yang meru- gikan Van Apeldorn : 1958.

5. Prof Subekti S.H.

Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan keter- tiban sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan Subekti : 1977.

6. Purnadi dan Soerjono Soekanto

Tujuan hukum adalah kedaimaian hidup manusia yang meliputi ketertiban ekstern antarpribadi dan ketenangan intern pribadi Purnadi - Soerjono Soekanto: 1978. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan hukum adalah memenuhi rasa keadilan, membawa kemanfaatan bagi masyarakat dan harus mampu menjamin kepastian hukum. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan hukum adalah 50 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1 1. mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada masya- rakat; 2. menciptakan keadilan dan ketertiban; 3. menciptakan pergaulan hidup antaranggota masyarakat; 4. menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada masya- rakat; 5. memberi petunjuk dalam pergaulan masyarakat. Selain memiliki tujuan, hukum juga memiliki fungsi dasar, yaitu: 1. melindungi masyarakat dari ancaman bahaya fungsi perlin- dungan; 2. menjaga dan memberikan keadilan bagi manusia fungsi keadilan; 3. digunakan untuk arah dan acuan, tujuan, serta pelaksanaan pembangunan fungsi pembangunan. Setiap sistem hukum memiliki asas. Asas hukum menjadi norma dasar serta menjadi petunjuk arah pembentukan hukum. Dalam tata hukum Indonesia dikenal adanya dua asas, yaitu asas hukum umum dan asas hukum khusus. 1. Asas hukum umum adalah asas yang berlaku untuk semua tata hukum atau keseluruhan bidang hukum. Contoh adalah a. asas lex posteriori derogat legi priori; b. asas lex speciali derogat legi generali; c. asas lex superior derogat legi inferior; d. asas restitio in integrum; e. asas bahwa setiap orang dianggap tahu undang undang. 2. Asas hukum khusus adalah asas yang berlaku dalam lapangan hukum tertentu. a. Hukum pidana berlaku asas praduga tidak bersalah, asas nebis in idem, asas legalitas. b. Hukum perdata berlaku asas pacta sunt servanda, abus de droit, asas konsensualisme. B. Klasifikasi Hukum Sebagaimana pengertian hukum dari beberapa ahli hukum berbeda-beda, maka penggolongan hukum pun bervariasi. Meng- ingat begitu kompleksnya masyarakat yang diatur maka klasiikasi hukum dapat dilihat pada bagan berikut ini.