Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa 1. Teori Komunikasi

BAB II LANDASAN TEORITIS

II.1, Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa II.1,1. Teori Komunikasi Setiap hari, dalam berbagai cara kita berkomunikasi. Kita mengkomunikasikan pemikiran, perasaan, dan keinginan. Sederhana atau kompleks, baik disengaja maupun tidak sengaja, direncanakan maupun tak terencana, aktif maupun pasif, komunikasi merupakan salah satu perlengkapan penting dalam mencapai hasil, pemuasan kebutuhan, dan pemenuhan ambisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan bagian terbesar dalam kehidupan kita sehari-hari. Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna atau sama arti. Effendy,1993;30. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara tatap muka maupun tidak langsusng melalui media, dengan tujuan untuk mengubah sikap, pandangan, ataupun perilaku Effendy,1993;60. Universitas Sumatera Utara Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam proses komunikasi paling sedikit terdapat tiga unsur pokok, yaitu si penyampai pesan komunikator, pesan message, dan si penerima pesan komunikan. Proses komunikasi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu Effendy,2000;11 : 1. Proses komunikasi secara primer, yaitu proses pencapaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikannya. 2. Proses komunikasi secara sekunder, yaitu merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator dalam hal ini menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau berjumlah banyak. Ditrinjau dari sifatnya komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut Effendy,1993;53: a. Komunikasi verbal verbal communication Universitas Sumatera Utara 1. Komunikasi lisan oral communication 2. Komunikasi tulisan written communication b. Komunikasi nirverbal non verbal communication 1. Komunikasi kial gestured communication 2. Komunikasi gambar pictorial communication 3. Lain-lain. c. Komunikasi tatap muka face-to-face communication d. Komunikasi bermedia mediated communication Pada dasarnya ada beberapa tujuan dilakukannya komunikasi yaitu Effendy,1993;55 : a. Mengubah sikap to change the attitude b. Mengubah opinipendapatpandangan to change the opinion c. Mengubah perilaku to change the behavior d. Mengubah masyarakat to change the society Adapun fungsi komunikasi pada dasarnya yaitu Effendy,1993;55: a. Menginformasikan to inform b. Mendidik to educate c. Menghibur to entertain d. Mempengaruhi to influence II.1,2. Teori Komunikasi Massa Komunikasi Massa merupakan salah satu dimensi dari komunikasi. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa Universitas Sumatera Utara modern. Media massa modern meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi dan film yang dipertunjukkan digedung bioskop. Effendy,1993;79 Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan mengirimkan pesan-pesan kepada khalayak luas dan juga merupakan sebuah proses pencarian, penggunaan serta pengaruh pesan terhadap khalayak. Peradaban dan sejarah ditentukan oleh kekuasaan media pada satu masa. Perkembangan teknologi membuat masyarakat kembali satu dalam “desa global” global village yang memungkinkan jutaan orang berhubungan langsung maupun tidak langsung melalui media komunikasi massa. Media sebagai instistusi sosial melihat media sebagai organisasi yang kompleks dan sebuah instistusi sosial yang penting dalam masyarakat, karena itu media tidaklah semudah mekanisme penyebarluasan informasi dan media tidak mungkin dipisahkan dari institusi masyarakat dimana khalayak berada. Kebanyakan teori kritikal komunikasi melihat media massa sebagai hal yang utama karena potensi media dalam menyebarluaskan ideologi yang dominan dan memperlihatkan sisi alternatif. Karakteristik media massa Effendy,1993;81: a. Komunikasi bersifat umum Pesan komunikasi yang disampaikan melaui media massa adalah terbuka untuk semua orang. b. Komunikasi bersifat heterogen Universitas Sumatera Utara Massa dalam komunikasi massa terdiri dari orang-orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda, dengan kebudayaan yang beragam, berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis, maka oleh karena itu mereka berbeda pula dalam kepentingan, standar hidup, dan derajat kehormatan, kekuasaan, dan pengaruh. c. Media massa menimbulkan keserempakan Yang dimaksudkan dengan keserempakan adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. d. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi Dalam komunikasi massa, hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi, karena komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Hubungan antara media dan khalayak menekankan pada dua jenis khalayak, yaitu massa dan komunitas kecil dan khalayak pasif dan khalayak aktif. Massa adalah khalayak dalam populasi besar yang dianggap sama dan dapat dipengaruhi oleh media, tapi disisi lain ada anggota-anggotanya yang terpinggirkan karena tidak sampai mendapat pengaruh media sehingga mereka dipengaruhi kelompok lain. Komunitas kecil melihat khalayak tidak bisa dikategorikan sebagai media yang sama, Universitas Sumatera Utara karena masing-masing khalayak mempunyai pemikiran, penilaian, dan kepentingan tersendiri. Khalayak pasif adalah khalayak yang mudah dipengaruhi oleh media karena mendapat efek yang kuat dari media., karena itu khalayak pasif dapat disamakan dengan massa. Khalayak aktif disamakan dengan komunitas kecil karena khalayak menggunakan media yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan informasinya, sehingga efek dari media secara keseluruhan diterima minimal. Salah satu media massa yang lazim dikenal adalah televisi, televisi memiliki kelebihan antara lain sifatnya yang audio-visual memiliki gambar dan suara serta daya jangkau yang luas terhadap komunikan. Adapun iklan sebagai salah satu usaha pemasaran yang digunakan produsen untuk memperkenalkan produknya, baik barang maupun jasa, juga turut memanfaatkan berbagai kelebihan televisi tersebut dengan menciptakan iklan yang kreatif dan komunikatif untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen II.2. Teori Agenda Setting II.2.1. Sejarah Agenda Setting