Teori AIDDA LANDASAN TEORITIS

berupa layananservice, ataupun nilai nilai ataupun keunggulannya melalui informasi yang diberitahukan melalui iklan tersebut. Menurut Sutherland dan Galloway, terdapat pandangan umum dalam masyarakat bahwa jika konsumen melihat produk atau layanan tertentu sering diiklankan di media massa, maka layanan yang sangat bagus wwwciadvertising.orgSAFall-02adv 382j hal 382protect1 advertising-bs.html. dengan kata lain produk yang diiklankan secara terfrekuensi dan berulang-ulang dimedia massa akan dianggap sebagai produk yang lebih baik dan populer dalam pemikiran atau agenda konsumennya. Lebih jauh, produk yang sering diiklankan ini akan dianggap lebih memiliki kualitas dibandingkan yang tidak diiklankan.

II.3. Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut juga proses A-A atau A-A Procedure Attention-Action Procedure AIDDA merupakan singkatan dari Attention Perhatian, Interest Ketertarikan, Desire Minat, Decision Keputusan,dan Action Tindakan. Proses ini dimulai dengan adanya kegiatan untuk membangkitkan perhatian, menumbuhkan minat melalui pesan yang berisi info yang disampaikan komunikator dan diakhirnya diambil keputusan untuk bertindak terhadap pesan itu, Proses AIDDA ini dapat kita lihat pada skema dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Appeal - Attractiveness Appeal + Gambar II.2 : Skema Proses Teori AIDDA Proses AIDDA ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini komunikator harus mampu menimbulkan daya tarik pada komunikan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam membangkitkan perhatian ini adalah dihindarkannya munculnya himbauan Appeal yang negatif yang akan menumbuhkan kegelisahan Anexity Arrousing. William Mc Guire, seorang ahli komunikasi kenamaan menyatakan dalam karyanya “Persuasi” bahwa anexity arrousing communication menimbulkan efek ganda, pada satu pihak menimbulkan rasa takut akan bahaya sehingga mempertinggi motivasi untuk melakukan tindakan pencegahan preventive dipihak lain rasa takut itu menimbulkan sikap kesiapan bertarung fight to fight yang dalam kasus komunikasi dapat berbentuk sikap permusuhan atau tidak menaruh perhatian sama sekali kepada pesan. Komunikasi yang diawali dengan membangkitkan perhatian Attention akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikan tidak terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat Interest yang merupakan derajat yang lebih Anexity Rasa Preventivepenolakan Arrousing Takut Tidak ada perhatian A – I – D – D - A Universitas Sumatera Utara tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat Desire untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Hal ini belum cukup, untuk itu harus dilanjutkan dengan munculnya keputusan Decision yaitu keputusan untuk melakukan kegiatan Action sebagaimana diharapkan komunikator. Dalam model AIDDA ini hal utama yang harus dilakukan adalah membangkitkan dan menumbuhkan perhatian dan minat komunikan, berhasil tidaknya hal tersebut tergantung oleh attractiveness ketertarikan dari komunikan karena perhatian tersebut adalah efek pada tahap permulaan dalam diri seorang komunikan. Sekali lagi perlu diingatkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan pada model AIDDA ini adalah menarik perhatian, perhatian terhadap sesuatu akan menimbulkan minat dan kecenderungan yang kuat akan sesuatu dari minat yang kuat ini kemudian timbul hasrat keinginan yang merupakan akibat lanjutan. Sedang keputusan adalah efek lebih jauh lagi yang timbul setelah melewati proses pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.

II.4. Teori 7 C of Communication