tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat Desire untuk melakukan suatu
kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Hal ini belum cukup, untuk itu harus dilanjutkan dengan munculnya keputusan Decision yaitu
keputusan untuk melakukan kegiatan Action sebagaimana diharapkan komunikator.
Dalam model AIDDA ini hal utama yang harus dilakukan adalah membangkitkan dan menumbuhkan perhatian dan minat komunikan,
berhasil tidaknya hal tersebut tergantung oleh attractiveness ketertarikan dari komunikan karena perhatian tersebut adalah efek pada tahap
permulaan dalam diri seorang komunikan. Sekali lagi perlu diingatkan bahwa langkah pertama yang harus
dilakukan pada model AIDDA ini adalah menarik perhatian, perhatian terhadap sesuatu akan menimbulkan minat dan kecenderungan yang kuat
akan sesuatu dari minat yang kuat ini kemudian timbul hasrat keinginan yang merupakan akibat lanjutan. Sedang keputusan adalah efek lebih
jauh lagi yang timbul setelah melewati proses pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
II.4. Teori 7 C of Communication
Cutlip Center Rosady, 1997; 72-74 menyatakan bahwa teori 7 C of Communication terdiri dari 7 elemen pentibg dalam komunikasi yaitu :
1. Credibility
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi tersebut dimulai dengan membangun suatu kepercayaan. Oleh karena itu untuk membangun iklim kepercayaan itu dimulai dari
kinerja, baik dari pihak komunikator dan komunikan akan menerima pesan tersebut berdasarkan keyakinan yang dapat dipercaya, begitu juga
tujuannya. 2. Context
Suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan hidup atau keadaan sosial yang tidak bertentangan dan seiring dengan
keadaan tertentu dan memperlihatkan sikap partisipatif. 3. Content
Pesan yang akan disampaikan itu mempunyai arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang
banyak dan bermanfaat. 4. Clarity
Pesan dalam berkomunikasi itu disusun dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh komunikator dan komunikan atau mempunyai persamaan
arti antara komunikator dengan komunikannya. 5. Continuity and Consistency
Komunikasi tersebut merupakan suatu proses yang tidak ada akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan dan
bervariasi, yang merupakan kontribusi bagi fakta yang ada dengan sikap penyesuaian melalui proses belajar. Isi atau materi pesan harus konsisten
dan tidak membingungkan audiensnya. 6. Channels
Universitas Sumatera Utara
Menggunakan media sebagai saluran pesan yang setepat mungkin dan efektif dalam penyampaian pesan yang dimaksud. Channel is any
way by which news, ideas, etc may travel ; radio and television band of frequencies within which signals from a transmitter must be kept to
prevent interference from other transmitters -- saluran adalah segala jalan untuk dapat menyampaikan berita, pemikiran,dll ; pita frekuensi dimana
sinyal-sinyal dari suatu pemancar radio dan televisi disimpan untuk mencegah gangguan dari pemancar lainnya Hornby, et al, 1963 : 155
7. Capability of Audience Komunikasi tersebut memperhitungkan kemungkinan suatu
kemampuan dari audiens atau komunikan, kebiasaan membaca mereka atau kemampuan menyerap ilmu pengetahuan dsb. perlu diperhatikan
oleh pihak komunikator dalam melakukan suatu kampanye.
II.5. Konsep Posisioning