• Membuang sampah setiap hari di tempat yg ditentukan
• Memelihara sarana rumah susun yang disewa dengan sebaik-baiknya.
•
Mematuhi ketentuan tata tertib tinggal di rumah susun sederhana sewa. 3. Hak Atas Barang Bersama, Benda Bersama dan Tanah Bersama
Hak atas bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun berlaku atas sarana
rumah susun yang dimiliki oleh perseorangan atau badan hukum yang memenuhi syarat sebagai pemegang hak atas tanah.
Penghuni memiliki hak memanfaatkan bagian bersama, benda bersama, tanah bersama yang didasarkan atas luas sarana rumah susun yang disewa.
Pemanfaatannya harus memperhatikan hak dan kewajiban serta larangan yang telah disepakati bersama antara pengelola dan penyewa.
2.4. Penyiapan Lahan Untuk Pembangunan Rumah Susun
Penyediaan lahan atau yang lebih dikenal dengan pengadaan lahan merupakan setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan
ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah PP No.652006 pasal 1. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi dalam pengadaan lahan antara lain :
Alasan substantif yang dapat diterima masyarakat atas dasar kepentingan umum
Memperhatikan prinsip -prinsip keadilan dengan memberikan kompensasi
yang jujur dan adil
Mengikuti prosedur yang mendapat perlakuan hukum yang sama dan adil Dalam hal penyediaan lahan untuk rusunawa, idealnya lahan yang ada
merupakan lahan yang potensial di perkotaan, dekat atau tidak terlalu jauh dengan tempat kerja calon penghuni rusun, serta sesuai dengan rencana tata ruang kota,
baik berupa lahan kosong maupun lahan yang sedang dihuni dalam kawasan kumuh yang akan diremajakan. Beberapa model penyediaan lahan yang lazim
digunakan maupun yang telah dilaksanakan untuk penyediaan rumah susun
sederhana menurut Kitay, Michael G;1985 dalam Sabbarudin 2003:21 antara lain :
Pemanfaatan tanah negara yang merupakan asset pemerintah sehingga tidak
membebani terhadap biaya penyelenggaraan rumah susun.
Penguasaan lahan negara oleh Pemda pada lahan yang tidak dihuni penduduk
Penguasaan lahan negara dihuni penduduk dengan diberikan ganti rugi oleh Pemda atau diberikan kompensasi berupa rumah tinggal yang telah
disediakan oleh pengembang. Konsolidasi lahan merupakan metode yang dapat digunakan dalam
pengadaan lahan serta peremajaan permukiman kumuh di perkotaan, dimana pemilik lahan dapat mendapatkan manfaat ekonomi danatau sosial sebesar-
besarnya dari lahan yang dimilikidikuasainya secara berkelanjutan. Pemilik lahan bisa publikpemerintah, badan usaha atau privat, dimana publikpemerintah
mengadakan pengusahaan untuk manfaat ekonomi dan sosial, sedangkan badan usaha atau privat untuk manfaat ekonomi.
Keuntungan dari konsolidasi lahan adalah tetap mengijinkan pemilik lahan untuk mengontrol lahannya dan mendapatkan keuntungan ekonomi komersial
dari lahannya tanpa harus menggusur para penghuni atau penguasa lahan ilegal. Keuntungan lainnya adalah bagi para penguasa ilegal menjadi memiliki
legitimasi tenure dan mendapatkan kembali tempat tinggalnya dalam lingkungan yang lebih tertata.
Prinsip Konsolidasi Lahan Angel and Boonyabancha dalam Sabbarudin 2003:22 adalah:
Organisasi komunitas
Para penghuni permukiman kumuh harus memobilisasi dan membentuk sebuah organisasi dengan seorang pemimpin yang mampu membantu
menghindarkan mereka dari berbagai ancaman penggusuran, bernegosiasi dengan pemilik lahan, menggabungkan dukungan dari organisasi lain diluar
dan mengeratkan partisipasi dalam perencanaan lahan, alokasi plot lahan, penghancuran bangunan eksisting dan pembangunan kembali rumah-rumah.
Kesepakatan pembagian lahan