Penyiapan Lahan Untuk Pembangunan Rumah Susun
sederhana menurut Kitay, Michael G;1985 dalam Sabbarudin 2003:21 antara lain :
Pemanfaatan tanah negara yang merupakan asset pemerintah sehingga tidak
membebani terhadap biaya penyelenggaraan rumah susun.
Penguasaan lahan negara oleh Pemda pada lahan yang tidak dihuni penduduk
Penguasaan lahan negara dihuni penduduk dengan diberikan ganti rugi oleh Pemda atau diberikan kompensasi berupa rumah tinggal yang telah
disediakan oleh pengembang. Konsolidasi lahan merupakan metode yang dapat digunakan dalam
pengadaan lahan serta peremajaan permukiman kumuh di perkotaan, dimana pemilik lahan dapat mendapatkan manfaat ekonomi danatau sosial sebesar-
besarnya dari lahan yang dimilikidikuasainya secara berkelanjutan. Pemilik lahan bisa publikpemerintah, badan usaha atau privat, dimana publikpemerintah
mengadakan pengusahaan untuk manfaat ekonomi dan sosial, sedangkan badan usaha atau privat untuk manfaat ekonomi.
Keuntungan dari konsolidasi lahan adalah tetap mengijinkan pemilik lahan untuk mengontrol lahannya dan mendapatkan keuntungan ekonomi komersial
dari lahannya tanpa harus menggusur para penghuni atau penguasa lahan ilegal. Keuntungan lainnya adalah bagi para penguasa ilegal menjadi memiliki
legitimasi tenure dan mendapatkan kembali tempat tinggalnya dalam lingkungan yang lebih tertata.
Prinsip Konsolidasi Lahan Angel and Boonyabancha dalam Sabbarudin 2003:22 adalah:
Organisasi komunitas
Para penghuni permukiman kumuh harus memobilisasi dan membentuk sebuah organisasi dengan seorang pemimpin yang mampu membantu
menghindarkan mereka dari berbagai ancaman penggusuran, bernegosiasi dengan pemilik lahan, menggabungkan dukungan dari organisasi lain diluar
dan mengeratkan partisipasi dalam perencanaan lahan, alokasi plot lahan, penghancuran bangunan eksisting dan pembangunan kembali rumah-rumah.
Kesepakatan pembagian lahan
Sebuah kesepakatan yang mengikat dalam pemisahan dan pembagian lahan yang harus menjamin keamanan penggunaan lahan yang dialokasikan untuk
para penduduk miskin dan merinci pembayaran serta jadwal. Biasanya lahan yang memiliki potensi pembangunan terbesar akan dialokasikan untuk
pemilik lahan, dan bagian yang lain dari lahan dialokasikan untuk pembangunan kembali rumah-rumah bagi penduduk eksisting.
Densifikasi atau pemadatan
Distribusi ulang lahan untuk dibangun oleh pemilik lahan akan mengakibatkan penambahan densitas, kecuali sejumlah besar penduduk tidak
diikutsertakan dalam skema kerjasama.
Rekonstruksi Distribusi ulang dan densifikasi lahan biasanya membutuhkan penghancuran
dan pembangunan ulang rumah-rumah, kecuali densitas eksisting untuk menerima pembangunan baru dalam kawasan
Berdasarkan kutipan diatas pembangunan rumah susun perkotaan idealnya dibangun dekat atau tidak terlalu jauh dengan tempat kerja calon penghuni rusun.
Adapun beberapa penyediaan lahan untuk pembangunan rumah susun yaitu bisa di tanah negara, atau milik pemerintah daerah yang tidak dihuni oleh penduduk
dan bisa di tanah milik meilik masyarakat dengan cara mengganti rugi atau diberikan konpensasi berupa rumah tinggal yang telah disediakan oleh pihak
pengembang.