3. Kekuasaan akan membangun struktur atau sistem pengetahuan, sistem politik,
sistem hukum dan ideologi yang manipulatif untuk memperkuat legitimasi 4.
Kooptasi sistem pengetahuan, sistem hukum, sistem politik dan ideologi, secara sistematik akan menciptakan dua kelompok masyarakat yaitu,
masyarakat berdaya dan masyarakat tidak berdaya. Menurut Friedman dalam Sabaruddin 2003:4, pemberdayaan harus
dimulai dari rumah tangga atau keluarga. Pemberdayaan keluarga adalah pemberdayaan yang mencakup aspek sosial, politik dan psikologis.
Pemberdayaan sosial adalah usaha bagaimana keluarga yang lemah untuk memperoleh akses informasi, akses pengetahuan dan keterampilan, akses untuk
berpartisipasi dalam organisasi sosial, dan akses sumber- sumber keuangan. Pemberdayaan politik adalah usaha bagaimana keluarga yang lemah untuk
memiliki akses dalam proses pengambilan keputusan publik yang mempengaruhi masa depan mereka. Serta pemberdayaan psikologis adalah usaha bagaimana
membangun kepercayaan dari setiap keluarga yang lemah agar mereka dapat berinteraksi dengan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan sosial
ekonominya. Berdasarkan kutipan di atas, salah satu pendekatan pemberdayaan
masyarakat, yaitu perlu melibatkan masyarakat dalam proses penataan ruang maupun dalam proses membangun atau menjadikan masyarakat subjek
pembangunan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2.3 Konsep Rumah
Susun 2.3.1
Pengertian Rumah Susun
Pengertian rumah susun menurut Undang-Undang RI No. 16 tahun 1985 adalah bangunan gedung yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat
memiliki dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Sedangkan
menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 60PRT1992 tentang
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun, pengertian dan pembangunan rumah susun adalah :
• Lingkungan rumah susun adalah sebidang tanah dengan batas-batas yang
jelas, di atasnya dibangun rumah susun termasuk prasarana dan fasilitasnya secara keseluruhan merupakan tempat permukiman.
• Satuan lingkungan rumah susun adalah kelompok rumah susun yang terletak
pada tanah bersama sebagai salah satu lingkungan yang merupakan satu kesatuan sistem pelayanan pengelolaan.
• Rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi-bagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan
yang masing-masing dapat memiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama dan tanah bersama.
• Prasarana lingkungan rumah susun adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan
yang memungkinkan rumah susun dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Rumah susun harus memenuhi syarat-syarat minimum seperti rumah biasa
yakni dapat menjadi tempat berlindung, memberi rasa aman, menjadi wadah sosialisasi, dan memberikan suasana harmonis.
Pembangunan rumah susun diarahkan untuk mempertahankan kesatuan komunitas kampung asalnya. Pembangunannya diprioritaskan pada lokasi di atas
bekas kampung kumuh dan sasaran utamanya adalah penghuni kampung kumuh itu sendiri yang mayoritas penduduknya berpenghasilan rendah. Mereka
diprioritaskan untuk dapat membeli atau menyewa rumah susun tersebut secara kredit atau angsuran ringan peraturan Pemerintah RI No. 41988.
Hamzah 2000:28-35 menyatakan bahwa syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan rumah susun adalah:
a. Persyaratan teknis untuk ruangan
Semua ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar
dan pencahayaan dalam jumlah yang cukup. b.
Persyaratan untuk struktur, komponen dan bahan-bahan bangunan