Tipologi Kesediaan Masyarakat Untuk Tinggal di Rumah Susun

Teers 1985:50 dalam Kuntjoro mendefinikan kesediaan sebagai 1 rasa sebagai rasa identifikasi merupakan kepercayaan terhadap nilai organisasi, 2 keterlibatan yaitu kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi yang bersangkutan, 3 loyalitas yaitu keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. Dunhan 1994:370 dalam Kuntjoro terdapat tiga komponen berkaitan dengan kesediaan yaitu: a. Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan masyarakat dalam suatu organisasi. b. Komponen normatif merupakan perasaan individu tentang kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi. Komponen normatif berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban yang di miliki oleh individu c. Komponen continuance berarti komponen yang berdasarkan persepsi tentang kerugian dan keuntungan jika tinggal atau meninggalkan suatu organisasi. Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tipologi dapat digunakan untuk menerangkan perubahan-perubahan suatu tipe, karena suatu tipe akan memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan tipe yang lain, sedangkan kesediaan berhubungan dengan sikap dan kehendak individu dalam menentukan sesuatu. Jadi jika dikaitkan dengan tipologi kesediaan tinggal di rumah susun merupakan tipe preferensi masyarakat untuk menentukan pilihan bersedia atau tidak untuk tinggal di rumah susun.

2.8 Variabel Penelitian

Bertitik tolak dari beberapa teori dan pandangan yang telah disebutkan diatas, maka dapat variabel yang akan digunakan dalam pelitian analisis tingkat kesediaan masyarakat Cigugur Tengah untuk tinggal rumah susun sebagai berikut: TABEL II.1 VARIABEL PENELITIAN Sasaran Sumber Penjelasan Teori Variabel Terpilih Identifikasi Karakteristik masyarakat Yeates dan Gurner 1980:273 Faktor ‐Faktor yang masuk dalam lingkup sosial‐ekonomi pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, lama tinggal dan lain‐lain, lingkup fisik lingkungan, sarana dan prasarana, • sosial ‐ekonomi - Pendidikan - Pekerjaan - Jumlah keluarga - Pendapatan - Pengeluaran - Lama tinggal - Status tempat tingga l Identifikasi Rencana Kebijakan Pembangunan Rumah susun • Conyers 1984:4 • Potter dan Evans 1998:139 • Kitay, Michael G ;1985 • Best Practice Rumah Susun Dien Daeng • Leung 1971 • Perencanaan merupakan alternatif untuk mencapai sasaran tertentu di masa mendatang. • permukiman liar squatter or illegal settlement sebagai suatu kawasan dimana orang‐orang bertempat tinggal tanpa adanya ijin penggunaan lahan ataupun ijin perencanaan. • model penyediaan lahan yang lazim digunakan maupun yang telah dilaksanakan untuk penyediaan rumah susun sederhana • Rumah Susun Din Daeng dibangun pada tahun 1963 oleh The Bangkok Metropolitan Administration BMA. Pada awalnya kawasan Din Deng merupakan kawasan kumuh dan penduduknya merupakan warga miskin, mereka bekerja di sektor informal seperti buruh, tukang sapu jalanan dan sopir taksi. Karena kawasan tersebut sangat kumuh dengan rumah tidak permanen, Pemerintah Thailand membuatkan rumah susun sewa yang sementara dari kayu • Kebijakan memiliki 3 unsur yaitu kebijakan harus merupakan suatu keinginan dari urusan ‐urusan negara, kebijakan harus dilaksanakan secara sadar dengan maksud tertentu berupa ƒ Rencana kebijakan pembangunan rumah susun - Sasaran atau tujuan rencana kebijakan pembangunan rumah susun - Model penyediaan lahan untuk pembangunan rumah susun. - Latar belakang kebijakan pembabgunan rumah susun - Kesesuaian rencana kebijakan