kelamin, suhu, kelembaban dan pekerjaan orang tua tidak terbukti mempunyai hubungan. Penelitian ini dilakukan pada anak sekolah dasar di
Kelurahan Pannampu Kec. Tallo Kotamadya Makassar.
36
Infeksi cacing tambang juga berhubungan dengan kemiskinan. Menurut Peter Hotez 2008, semakin parah tingkat kemiskinan
masyarakat maka akan semakin berpeluang untuk mengalami infeksi cacing tambang. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan dalam menjaga
personal higiene dan sanitasi lingkungan tempat tinggal.
7
7. Kebiasaan defekasi anggota keluarga
Perilaku defekasi buang air besar yang kurang baik dan di sembarang tempat diduga menjadi faktor risiko dalam infeksi cacing tambang. Secara
teoritik, telur cacing tambang memerlukan media tanah untuk perkembangannya. Adanya telur cacing tambang pada tinja penderita yang
melakukan aktifitas defekasi di tanah terbuka semakin memperbesar peluang penularan larva cacing tambang pada masyarakat di sekitarnya. Di Kabupaten
Jembrana Bali, ditemukan bahwa tempat kebiasaan buang air besar merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi
cacing tambang p = 0,000 OR = 6,413.
33
8. Perilaku pengobatan mandiri pada anak
Masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang mendukung terjadinya penularan merupakan kelompok beresiko tinggi. Apabila tidak diikuti dengan
perilaku pemeriksaan dan pengobatan berkala, maka peluang terjadinya
infeksi cacing tambang sangat besar. Perilaku pengobatan dapat merupakan salah satu faktor terjadinya infeksi cacing tambang. Pengobatan infeksi cacing
tambang secara berkesinambungan sesuai aturan penggunaan obat merupakan upaya positif untuk menghindarkan diri dari infeksi cacing tambang. WHO
sebagaimana disampaikan oleh James Chin 2000, merekomendasikan bahwa strategi pengobatan infeksi kecacingan harus dibedakan tergantung pada
tingkat prevalensi dan beratnya infeksi. Pengobatan pada anak sekolah dilakukan 2 – 3 kali setahun apabila di daerah tersebut ditemukan anak
terinfeksi berat lebih dari atau sama dengan 10 . Pengobatan individu seharusnya dilakukan apabila prevalensi di masyarakat kurang dari 50
sementara kejadian infeksi berat pada anak kurang dari 10 .
37
J. Cara Pemberantasan
Insiden tertinggi ditemukan pada penduduk di Indonesia, terutama di daerah pedesaan khususnya di perkebunan. Kebanyakan defekasi di tanah dan pemakaian
tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi.
23
Pengobatan infeksi cacing tambang harus memperhatikan fase infeksi yang
terjadi. Pada fase migrasi larva, batuk-batuk dan bronkokonstriksi diatasi dengan
agonis b2 inhalasi. Pemberian inhalasi steroid dapat menyebabkan eksaserbasi gejala pulmonal, terutama bila terdapat ko-infeksi cacing strongyloides
stercoralis.
22
Pada fase infeksi awal ground itch, diatasi terutama dengan thiabendazole topikal. Sedangkan pada fase infeksi lanjut, diet tinggi protein