B. Hipotesis
1. Hipotesis Mayor
Faktor-faktor lingkungan fisik, biologis, kimia, sosial ekonomi, budaya dan perilaku masyarakat merupakan faktor risiko kejadian infeksi
cacing tambang pada anak sekolah. 2.
Hipotesis Penelitian 1
Adanya lahan pertanian di lingkungan rumah tinggal merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing tambang pada anak.
2 Sanitasi sekolah merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing
tambang pada anak. 3
Sanitasi rumah merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing tambang pada anak.
4 Status pemeliharaan binatang piaraan hospes perantara kucing dan
anjing merupakan faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang. 5
Keberadaan cacing tambang pada tanah halaman rumah merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing tambang pada anak
6 Jenis pekerjaan orang tua bapak dan ibu merupakan faktor risiko
kejadian infeksi cacing tambang pada anak. 7
Penghasilan orang tua bapak dan ibu yang rendah merupakan faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang pada anak.
8 Pendidikan orang tua bapak dan ibu yang rendah merupakan faktor
risiko kejadian infeksi cacing tambang pada anak.
9 Kebiasaan memakai alas kaki pada anak merupakan faktor risiko kejadian
infeksi cacing tambang. 10
Kebiasaan bermain dengan tanah pada anak merupakan faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang.
11 Kebiasaan defekasi anggota keluarga merupakan faktor risiko kejadian
infeksi cacing tambang. 12
Perilaku pengobatan pada anak merupakan faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian observasional mengggunakan desain Case Control Study
38
. Desain tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor risiko yang
berpengaruh terhadap terjadinya suatu penyakit
39
, yang dalam hal ini adalah untuk mengukur besar faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi
cacing tambang. Studi kasus kontrol dipilih dengan pertimbangan di antaranya
menawarkan sejumlah keuntungan yaitu biaya yang diperlukan relatif sedikit, memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor risiko sekaligus dalam
satu penelitian, untuk menilai hubungan antara paparan dengan penyakit. Desain ini dapat ditempuh dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi terhadap waktu dan
biaya jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan studi analitik lainnya.
Desain penelitian kasus kontrol yang akan dilakukan dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
38
D. Lokasi Penelitian