4. Penghasilan orang tua
Penghasilan orang tua yang dikelompokkan berdasar Upah Minimum Regional UMR dengan kategori ”di bawah” dan ”sesuai” UMR memberikan
hasil yang tidak signifikan pada analisis bivariat OR : 0,9; 95 CI : 0,5 – 1,9; p : 1,000.
Orang tua yang sebagian besar 64,4 bapak merupakan petani hanya menyampaikan penghasilan dari hasil panen yang dijual untuk
kebutuhan sehari-hari. Namun ternyata masih ada sebagian hasil panen yang disimpan untuk pemenuhan kebutuhan pangan hingga musim panen
berikutnya. Hal ini mengakibatkan banyak orang tua masuk dalam kategori memiliki penghasilan di bawah UMR, padahal apabila dihitung dengan
ketersediaan bahan pangan dirumah bisa jadi sebenarnya memiliki penghasilan yang sesuai UMR.
5. Keberadaan lahan pertanian
Responden yang pada area rumah tinggal tidak didapatkan lahan pertanian pada umumnya adalah yang tinggal di sekitar jalan raya utama
dimana jarak antar rumah sudah relatif lebih rapat daripada di dalam perkampungan. Walaupun tidak didapatkan lahan pertanian di sekitar rumah,
namun pada umumnya setiap rumah masih memiliki halaman berupa tanah di sekeliling rumah. Halaman inilah yang menjadi arena bermain bagi anak.
Hal ini berarti bahwa, anak yang rumah tinggalnya tidak didapatkan lahan pertanian tetap saja dapat bermain dan kontak dengan tanah halaman
rumah sehingga anak yang tinggal pada rumah dengan lahan pertanian dan tanpa lahan pertanian tetap saja memiliki kesempatan yang sama dalam
bermain di tanah. Kondisi ini yang diduga menjadi sebab keberadaan lahan pertanian ini tidak menjadi faktor risiko kejadian infeksi cacing tambang pada
anak OR : 0,9; 95 CI : 0,4 – 2,3; p : 1,000.
6. Sanitasi sekolah
Kondisi sanitasi sekolah yang berbeda antara 2 sekolah yang menjadi obyek penelitian ternyata tidak memberikan hasil yang signifikan pada
analisis bivariat OR : 1,0; 95 CI : 0,5 – 1,9; p : 1,000. Beberapa aspek penilaian sanitasi sekolah yang membedakan kondisi
2 sekolah secara riil diantaranya adalah ketersediaan dan ketercukupan air kamar mandi. Sementara kondisi fisik bangunan kamar mandi pada sekolah A
relatif kurang baik dibanding sekolah B. Penempatan kamar mandi pada sekolah A di bagian belakang bangunan gedung utama kelas sedangkan pada
sekolah B terletak di depan berderet dengan bangunan lain. Pada observasi keseharian anak di sekolah, pada sekolah A jarang
terlihat anak yang bermain di sekitar kamar mandi. Sebagian besar anak bermain di halaman depan sekolah yang sudah berpaving blok. Sementara
pada sekolah B secara fisik kondisi kamar mandi relatif lebih bersih namun letaknya ada dalam deret bangunan gedung lainnya sehingga menyatu dengan
arena bermain anak.
7. Pemeliharaan kucing
Binatang kucing merupakan salah satu host definitif dari cacing tambang khususnya Ancylostoma caninum. Dari hasil survei ditemukan
sebagian responden memelihara kucing 9,1 . Namun dari hasil observasi lapangan, banyak dijumpai kucing berkeliaran pada lokasi penelitian.
Banyaknya kucing yang berkeliaran ini tentu dapat menjadi pembawa cacing tambang sehingga responden yang tidak memelihara kucingpun
berpeluang terinfeksi dari kotoran kucing yang berserakan di berbagai tempat. Sangat dimungkinkan kondisi ini yang menyebabkan hasil analisis bivariat
tentang status pemeliharaan kucing tidak signifikan terhadap kejadian infeksi cacing tambang pada anak OR : 1,5; 95 CI : 0,5 – 4,8; p : 0,762.
8. Pengobatan mandiri