Prosedur Penelitian

F. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan penelitian perlu dibuat suatu prosedur penelitian karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalannya penelitian. Menentukan tema yang akan diteliti merupakan langkah awal sebelum membuat suatu rencana kerja dari persiapan membuat proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian. Untuk mempermudah penelitian langkah yang perlu dijalankan guna mendapatkan hasil penelitian yang optimal diperlukan adanya prosedur yang digambarkan dalam bagan persiapan. Bagan persiapan tersebut berisi langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan dari awal perencanaan sampai dengan pembuatan laporan Sebelum melakukan penelitian perlu dibuat suatu prosedur penelitian karena dapat mempermudah cara kerja dan memperlancar jalannya penelitian. Menentukan tema yang akan diteliti merupakan langkah awal sebelum membuat suatu rencana kerja dari persiapan membuat proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian. Untuk mempermudah penelitian langkah yang perlu dijalankan guna mendapatkan hasil penelitian yang optimal diperlukan adanya prosedur yang digambarkan dalam bagan persiapan. Bagan persiapan tersebut berisi langkah sistematis yang menggambarkan kegiatan dari awal perencanaan sampai dengan pembuatan laporan

Fakta Sejarah

Keterangan :

1. Heruistik

Heruistik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis, tercetak atau sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Menurut Sidi Gazalba (1981:15), heruistik adalah kegiatan mencari bahan atau menyelidiki sumber sejarah untuk mendapatkan bahan penelitian.

Pada tahap ini peneliti berusaha mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku serta bentuk kepustakaan lain yang relevan dengan tema penelitian. Sumber berupa buku-buku literatur diperoleh dari beberapa perpustakaan diantaranya perpustakaan program studi pendidikan sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta, perpustakaan Sastra Sejarah UNS, perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, perpustakaan daerah Surakarta, perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran, Monumen Pers Surakarta, dan perpustakaan Pusat UGM.

2. Kritik

Kritik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyelidiki jejak-jejak sejarah yang telah dikumpulkan, yaitu yang menyangkut apakah jejak-jejak sejarah itu dapat dipercaya atau tidak, kegiatan menganalisis secara kritis sumber sejarah yang telah terkumpul. Kritik terbagi menjadi dua macam yaitu kritik intern dan kritik ekstern . Kritik intern berhubungan dengan kredibilitas dan reabilitas isi dari suatu sumber sejarah. Kritik intern merupakan suatu analisis atas isi dokumen dan suatu Kritik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyelidiki jejak-jejak sejarah yang telah dikumpulkan, yaitu yang menyangkut apakah jejak-jejak sejarah itu dapat dipercaya atau tidak, kegiatan menganalisis secara kritis sumber sejarah yang telah terkumpul. Kritik terbagi menjadi dua macam yaitu kritik intern dan kritik ekstern . Kritik intern berhubungan dengan kredibilitas dan reabilitas isi dari suatu sumber sejarah. Kritik intern merupakan suatu analisis atas isi dokumen dan suatu

Dalam penelitian ini, pada tahap kritik intern dilakukan dengan melihat kredibilitas dan reliabilitas isi dari sumber sejarah yang terkumpul. Dengan kritik intern ini dapat diketahui fakta sejarah yang terpercaya dan diperoleh informasi yang mendukung dalam penelitian ini. Pada tahap kritik ekstern dilakukan dengan melihat penulis atau pengarang tentang hasil karyanya sesuai dengan keahliannya atau tidak, sehingga diketahui keasliannya dan sikap untuk menerima atau menolak sumber tersebut. Pada langkah kritik ekstern yang berkenaan dengan isi sumber dilakukan dengan melihat apakah keaslian sumber tersebut dari pengarangnya asli atau turunan karya orang lain dari tahap ini akan didapatkan validitas data. Dan berkenaan dengan waktu dan tempat pembuatan sumber sejarah dibuat, maka kritik ekstern dilakukan dengan melihat jenis tulisan dan gaya bahasa yang dipakai oleh penulis sejarah.

3. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut dengan analisis sejarah. Analisis sendiri berarti menguraikan dan secara terminologi berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Analisis dan sintesis, dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi (Kuntowijoyo, 1995). Analisis sejarah bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah Interpretasi atau penafsiran sejarah sering disebut dengan analisis sejarah. Analisis sendiri berarti menguraikan dan secara terminologi berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Analisis dan sintesis, dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi (Kuntowijoyo, 1995). Analisis sejarah bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah

Interpretasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menafsirkan atau menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta yang telah diseleksi tersebut dihubungkan satu sama lain sehingga muncul fakta yang relevan yang akan menajdi suatu kesatuan kisah sejarah.

4. Historiografi

Tahap historiografi merupakan langkah terakhir dalam prosedur penelitian sejarah. Historiografi merupakan karya sejarah dari hasil penelitian, dipaparkan dengan bahasa ilmiah dan seni yang khas untuk menjelaskan apa yang telah ditemukan beserta argumentasi secara sistematis. Historiografi merupakan langkah merangkai fakta sejarah menjadi cerita sejarah. Dalam penelitian ini historiografi diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul ”Perubahan Kepemilikan Perusahaan Gula Mangkunegaran Tahun 1946-1952”.

Kegiatan historiografi dalam penelitian ini dilakukan dengan memaparkan hasil interpretasi penulis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan pada tahap heuristik dan telah diverifikasi pada tahap kritik. Dalam penulisan penelitian ini penulis berusaha memaparkan hasil penelitian yang obyektif berdasarkan data-data sumber sejarah yang telah melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi, sehingga apa yang dituliskan merupakan data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian ini tempo atau waktu masalah yang dikaji adalah masa lalu, maka dalam kegiatan historiografinya penelitian ini lebih berdasarkan sumber fakta sejarah masa lalu. Fakta-fakta diungkap dan dirangkaikan oleh penulis menjadi gambaran atau sejarah mengenai perubahan status kepemilikan perusahaan gula Mangkunegaran dari tahun 1946 sampai tahun 1952 yang secara resmi menjadi hak milik pemerintah Republik Indonesia.