Metode Penelitian

B. Metode Penelitian

Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang terdiri dari kata, yaitu methos berati jalan atau cara dan theodos yang berarti masalah.artinya cara atau jalan. Sehubungan dengan penelitian karya ilmiah, maka yang dimaksud dengan metode adalah cara kerja yang sistematis mengacu pada aturan baku yang sesuai dengan permasalahan ilmiah yang bersangkutan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Koentjaraningrat, 1986: 2). Dalam kamus The New Lexicon , metode adalah suatu cara untuk membuat sesuatu, suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu, keteraturan dalam berbuat, berencana, dan suatu susunan atau sistem yang teratur (Helius Sjamsuddin, 2007: 13).

Menurut Mardalis (2002: 24) metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Metode dapat diartikan jalan, cara, atau petunjuk pelaksanaan atau merupakan petunjuk teknis (Dudung Abdurrahman, 1999: 43). Metode dapat diartikan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, yang melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian (Iqbal Hasan, 2002: 21).

Menurut kamus Webster’s, Third New International Dictionary of the English Language , yang dimaksud dengan metode adalah :

1. Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan suatu obyek.

2. Suatu disiplin atau sistem yang acapkali dianggap sebagai cabang logika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk penyidikan ke dalam atau eksposisi dari beberapa subyek.

3. Suatu prosedur, teknik, dan cara melakukan penyelidikan sistematis. (Helius Sjamsuddin, 2007: 12)

Dari pengertian tersebut, maka metode dapat didefinisikan sebagai cara, jalan, dan teknik yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Berdasarkan permasalahan yang hendak dikaji serta tujuan yang akan dicapai, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Pemilihan metode historis didasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji yaitu peristiwa masa lampau, untuk direkonstruksikan Dari pengertian tersebut, maka metode dapat didefinisikan sebagai cara, jalan, dan teknik yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Berdasarkan permasalahan yang hendak dikaji serta tujuan yang akan dicapai, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Pemilihan metode historis didasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji yaitu peristiwa masa lampau, untuk direkonstruksikan

Menurut Kuntowijoyo metode sejarah didefinisikan sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi dan penyajian sejarah. Menurut Gilbert J. Garraghan yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (1999: 43) meyebutkan bahwa metode sejarah adalah seperangkat asas-asas dan kaidah-kaidah yang sistematis yang digunakan secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil- hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.

Metode penelitian historis menurut Louis Gottschalk dalam Dudung Abdurrahman (1999: 44) adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan penilaian masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif daripada masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses yang disebut dengan historiografi. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan pada masa lampau (Helius Sjamsuddin, 1996: 17). Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menyatakan kembali fakta-fakta masa lampau, dan penulisan sejarah merupakan cara untuk merekonstruksi gambaran masa lampau berdasarkan bukti-bukti dan data yang diperoleh dari peninggalan masa lampau.

Metode historis bertujuan merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menempatkan fakta sejarah dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan. Penelitian dengan metode historis merupakan metode kritis terhadap keadaaan- keadaan dan perkembangan, serta pengalaman masa lampau dan menimbang secara teliti hati-hati terhadap validitas sumber-sumber sejarah agar fakta yang diperoleh bersifat obyektif.

Berbagai uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode historis adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menguji, menganalisis, dan menafsirkan gejala-gejala atau peristiwa masa lampau yang secara imajinasi didasarkan dari data yang diperoleh serta menyertakan suatu sintesa hasil yang dicapai dalam penulisan sejarah sehingga membentuk suatu historiografi.

Berdasarkan penjelasan tentang metode historis di atas, maka metode historis dipergunakan dengan alasan penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi peristiwa, yaitu: ”Perubahan Kepemilikan Perusahaan Gula Mangkunegaran 1946-1952”. Perkembangan perusahaan perkebunan di Indonesia pasca kemerdekaan merupakan bagian dari masalah ekonomi yang yang unik dan menarik.. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah membentuk Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia, terutama untuk membedakan perusahaan pemerintah dengan perusahaaan swasta milik bangsa asing. Obyek penelitian yang dikaji mengenai peristiwa perubahan kepemilikan perusahaan gula Mangkunegaran terkait adanya kebijakan pemerintah tentang perusahaan perkebunan negara. Kebijakan pemerintah berdampak pada pengelolaan perusahaan gula Mangkunegaran, yakni pabrik gula Colomadu dan pabrik gula Tasikmadu. Sedangkan waktu terjadinya peristiwa yang diteliti mulai masa proses peralihan perusahaan gula oleh pihak Mangkunegaran sampai kepada pihak pemerintah dari tahun 1946-1952 .