Jenis Penelitian Informan Kunci Informan biasa Teknik pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa tertentu. Studi kasus case study merupakan penelitian yang penelaahaannya kepada suatu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, dan mendetail. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat- sifat kasus diatas dapat dijadikan suatu hal yang bersifat umum Sanafiah Failsal, 2007 : 22. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang dapat menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati Moleong, 2006. Dengan demikian peneliti akan memperoleh data atau informasi lebih mendalam mengenai kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat. 3.2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Daerah Tamba Kecamatan Sitio- tio Kabupaten Samosir Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih judul ini adalah karena : 1. Peneliti cukup mengetahui daerah lokasi penelitian dan mengenal masyarakatnya sehingga memudahkan si peneliti dalam mengambil data karena kemudahan mengambil data adalah hal yang terpenting dan signifikan dalam sebuah penelitian. 2. Peneliti melihat bahwa masyarakat masih memiliki kepercayaan primitif terhadap tempat keramat yang ada di Daerah Tamba. Universitas Sumatera Utara 3.3. Unit Analisis Data dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikanto, 1999:132. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah semua anggota masyarakat yang tinggal di Daerah Tamba.

3.3.2. Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

a. Informan Kunci

1. 2 orang tokoh agama, 2 orang tokoh masyarakat, 2 orang tokoh pendidikan 2. Kepala Desa 3. Mahasiswa yang mempercayai tempat keramat.

b. Informan biasa

1. Orang yang berada di luar Daerah Tamba tetapi pernah dan mengetahui tempat keramat tersebut.

3.4. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapat data yang akurat maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah 1. Data primer Untuk mengetahui data primer dalam penelitian ini maka, dilakukan dengan cara penelitian lapangan yaitu : a. Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaborator mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian Universitas Sumatera Utara terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobjektif mungkin Gulo, 2002: 119. Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu oleh panca indera lainnya. b. Wawancara mendalam Wawancara mendalam adalah dimana proses tanya jawab yang secara langsung ditujukan kepada informan dilokasi penelitian dengan menggunakan pedoman atau panduan wawancara serta menggunakan alat bantu perekam tape recorder atau jika memang dibutuhkan. Wawancara adalah salah satu alat untuk mendapatkan informasi. Dalam hal ini peneliti sebagai interviewer guide dan jenis pertanyaan yang akan dipertanyakan bersifat terbuka dan peneliti yang bertindak sebagai interview guide akan menuliskan pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan topik penelitian. Peneliti akan mendatangi waktu yang tepat untuk mendatangi informan. Waktu penelitian yang akan dilakukan adalah malam hari karena pada waktu pagi sampai sore informan bekerja diladang dan dikebun. 2. Data sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, tulisan ilmiah, koran, bahan dari website, dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang dianggap relevan dan keabsahan dengan masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara

3.5. Interpretasi data

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

13 119 64

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

2 112 64

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Tempat Perkembangbiakan Anopheles Sundaicus Di Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara

0 31 7

Diversifikasi produk wisata di pulau samosir, kabupaten samosir, provinsi sumatera utara

3 35 121

24.PJI D.I SITIO TIO PARSINGGURAN

0 1 1

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 10

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 9