Kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat merupakan tradisi keturunan

5.4.3. Kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat merupakan tradisi keturunan

Mempertahankan kepercayaan termasuk salah satu bentuk mempertahankan nilai yang diyakini oleh masyarakat. Selain mempertahankan nilai yang diyakini oleh masyarakat, ada alasan dari masyarakat mengapa kepercayaan ini tetap bisa bertahan yaitu kepercayaan ini wajib diteruskan karena kepercayaan terhadap tempat keramat ini adalah kepercayaan yang diturunkan oleh para orang tua zaman dahulu atau generasi sebelumnya. Hal ini mereka anggap wajar dan patuh akan kewajiban yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Menurut masyarakat Daerah Tamba meskipun peraturan untuk mempercayai tempat keramat adalah menghargai para leluhur tidak ada secara tertulis namun, kebiasaan itu dikenal oleh masyarakat dan dipatuhi masyarakat itu sendiri. Kepercayaan terhadap tempat keramat adalah nilai-nilai leluhur yang dianut oleh masyarakat, nilai itu harus dilestarikan dan dipertahankan oleh keturunan para leluhur. Kepercayaan terhadap tempat keramat ini adalah nilai yang terus-menerus tumbuh dan berkembang selaras dengan kehidupan. Berdasarkan uraian diatas mengenai kepercayaan terhadap tempat keramat sebuah tradisi maka penuturan salah seorang informan yang menyatakan bahwa: “..Haporsean tu tempat keramat on dang nasaonari be adong, alai nunga leleng adong haporseaon on, mulai adong jolma maringanan dison. Haporseaon on parjolo do adong daripada agama saonari, alai nung ro ma oppu sinomensen tu tano batak diabaritahonma molo sihaporseaon holan sada do ima Tuhan Debata. Diganti ma goarni Debata Mula jadi Nabolon gabe Tuhan Debata manang hata bahasa indonesia na Tuhan Yesus. Alai nang pe naung ro agama i tong do dihaporseai akka jolma hagogo on ni portibi on, alana nunga gabe dianggap be i bage warisan naikkon harga on ni akka pinoparna. Jadi hami jolma saonari holan manorushon aha nidok ni natua-tua parjolo do. Dang sai aloon hata ni natua- tua, molo makkaporseai akka oppu najolo sala. Alai aha naung Universitas Sumatera Utara dimemehon na tu hami ikkon jagaon do. Alana haporseaon on songon warisan do tu hami pinomparna. Artinya “...Kepercayaan terhadap keramat bukan sekarang baru ada, tetapi kepercayaan ini sudah ada sejak jaman dulu. Sejak manusia tinggal di daerah ini kepercayaan ini sudah ada sebelum agama sekarang masuk. Agama ini dibawa ke tanah batak oleh nomensen, saat itu Nomensen mengatakan bahwa kita tidak boleh menyembah berhala kita hanya boleh percaya sama maha pencipta kita yaitu Tuhan Yesus. Kemudian setelah Raja Nomensen bekotnah panjang lebar kemudian Nama Opung Mula Jadi Nabolon diganti menjadi Tuhan Yesus. Namun masyarakat tetap mempercayai roh nenek moyang karena kepercayaan ini adalah warisan nenek moyang kami yang perlu dipelihara dan dijaga oleh generasinya. Menurut saya warisan harus dijaga tidak boleh dilepas begitu saja karena itu adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur.Apa yang sudah diajarkan dan diwariskan oleh para leluhur sehingga tidak bagus dilawan. . M. Tamba Hasil wawancara pada tanggal 12 November 2013 Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan oleh salah satu informan lainnya sebagai berikut. “..Mempercayai tempat keramat ini bukan kami buat- buat sendiri tetapi kepercayaan ini adalah warisan nenek moyang kami dari jaman dulu yang diwariskan kepada generasiya kemudian diwariskan kepada masing- masing anaknya. Kepercayaan ini sudah dari generasi ke generasi dan ini akan saya ajarkan kelak dikemudian hari supaya belajar menghargai pemberian para leluhur..” Risana Tamba Hasil wawancara pada tanggal 15 November 2013. Hal diatas seuai dengan teori kebudayaan yang disampaikan oleh H.Zainul, 1997 bahwa kebudayaan selalu dipandang sebagai suatu warisan sosial karena generasi senantiasa mewariskan kebudayaan tertentu kepada generasi berikutnya. Meskipun agama adalah sebagai jalan keselamatan namun, masih ada orang yang mempercayai animisme dan dinamisme yang menganggap bahwa kepercayaan itu adalah sebagai tradisi. Seperti yang terjadi dalam masyarakat Daerah Tamba. Masyarakat Daerah Tamba sangat menghargai warisan yang sudah diberikan oleh para nenek moyang mereka. Mempercayai tempat keramat menurut masyarakat Daerah Tamba belum tentu tidak mempercayai ajaran agama, tetapi mereka Universitas Sumatera Utara mempercayai tempat keramat ini karena mereka menghargai warisan yang sudah diajarkan para leluhur sebagai rasa hormat mereka. Jadi menurut mereka mempercayai tempat keramat ini adalah sabagai warisan bukan sebagai agama. Kepercayaan ini tidak bisa dipisahkan dari tradisi keturunan pada komunitas masyarakat ini sendiri.

5.5. Tindakan yang dilakukan masyarakat Daerah Tamba.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

13 119 64

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

2 112 64

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Tempat Perkembangbiakan Anopheles Sundaicus Di Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara

0 31 7

Diversifikasi produk wisata di pulau samosir, kabupaten samosir, provinsi sumatera utara

3 35 121

24.PJI D.I SITIO TIO PARSINGGURAN

0 1 1

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 10

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 9