d. Mual Boru Panotari Sumur Boru Panotari
Suatu ketika seorang perempuan dipaksa menikah dengan paribannya atau anak saudara perempuan ayahnya. Perempuan ini tidak suka dengan paribannya dan
akhirnya dia melawan orang tuanya atau tidak mau mengikuti perintah orang tuanya. Orang tua perempuan sangat kecewa dengan sikap anaknya, akhirnya dia dibawa ke
kaki gunung dimana disana ada air, disana anak perempuannya dirantai oleh masyarakat dan kemudian ditinggalkan. Saat itu hujan sangat deras, saat itu dari tubuh
perempuan tersebut tumbuh pohon dari tubuhnya dan akhirnya perempuan tersebut menjadi pohon dan dari pohon ini keluar air . Masyarakat terkejut dengan kejadian ini
karena dari tubuh manusia bisa tumbuh pohon dan mengeluarkan air. Masyarakat mempercayai adanya keajaiban dari pohon tersebut, mengambil airnya yang dapat
menyembuhkan penyakit. Selain dapat menyembuhkan penyakit air ini juga dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan hidup lainnya. Demikianlah hingga
saat ini air itu dipercayai sabagai sumber keselamatan bagi masyarakat ketika mengambil air tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Hasil
wawancara dengan Pak J. Tamba.
4.1.2. Letak Geografis Daerah Tamba
Suatu daerah memiliki letak geografis sebagai faktor yang menentukan perkembangan sosial ekonomi maupun budaya suatu daerah. Daerah Tamba
merupakan salah satu daerah yang terdiri dari 2 desa yaitu Desa Tamba Dolok dan Desa Janjimaria yang terdapat di Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir. Kecamatan
Sitio-tio terletak di 23 30
’
- 2 45
’
LU- 98 30’- 45
‘
BT ,904-2.157 meter diatas permukaan laut dengan luas wilayah Desa Tamba Dolok 6.74 km
2
dan luas wilayah Desa Janjimaria 5.95 km
2
. Secara umum Daerah Tamba berbatasan dengan
Universitas Sumatera Utara
kecamatan lain dan kabupaten lain. Untuk mencapai Daerah Tamba jarak yang ditempuh adalah 22 km dari ibu kota kabupaten dimana Desa Tamba Dolok 12 km
dari ibu kota kecamatan dan Desa Janjimaria 17 km dari ibu kota kecamatan menggunakan sepeda motor, boat, kapal dan jalan kaki.
Daerah Tamba masuk dalam wilayah Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir dengan batas- batas sebagai berikut
a. Sebelah utara
: Kabupaten Tapunuli Utara b.
Sebelah selatan : Kecamatan Harian
c. Sebelah Timur
: Kabupaten Humbang Hasundutan d.
Sebelah Barat : Kabupaten Sitio-tio
4.1.3. Penduduk
Daerah Tamba berdasarkan data kependudukan tahun 2012 memiliki 381 Kepala Keluarga KK. Jumlah penduduk yang terdata adalah 1553 orang, terdiri dari
774 orang laki-laki dan 779 orang perempuan. Hal ini dapat kita ketahui bahwa dari 1553 jumlah penduduk Daerah Tamba bahwa jumlah perempuan lebih banyak
daripada jumlah laki-laki dimana, di Daerah Tamba terdiri dari 2 desa, perincian
jumlah penduduk di 2 desa tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 1. Komposisi Penduduk Daerah Tamba Berdasarkan Jumlah
Penduduk, Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
Desa Jumlah KK
L P
Jumlah Tamba Dolok 236
451 457
908 Janjimaria 145
323 322 645 Jumlah 381
774 779
1553 Sumber : Kantor Camat Kecamatan Sitio-tio
Berdasarkan Tabel diatas bahwa jumlah penduduk Daerah Tamba 1553 jiwa, jumlah penduduk terbesar Desa Tamba Dolok sekitar 908 jiwa sedangkan jumlah
Universitas Sumatera Utara
penduduk terkecil terdapat pada Desa Janjimaria sekitar 645 jiwa. Jumlah penduduk di Desa Tamba Dolok, laki-laki lebih kecil dibanding dengan jumlah penduduk
perempuan, sedangkan di Desa Janjimaria jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk perempuan.
Komposisi penduduk Daerah Tamba dapat dibagi berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut :
Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan pekerjaan.
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Persen
1 Petani
943 94.20
2 Pemborong
1 0.09
3 Wiraswasta
10 0.99
4 Pedagang kopi
11 1.09
5 PNS
17 1.69
6 Pegawai tidak tetap
16 1.59
7 Pedagang Eceran
3 0.29
Jumlah 1001
100 Sumber : Data kependudukan Daerah Tamba tahun 2012
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Daerah Tamba adalah mata pencaharian sebagai petani sedangkan
sebagian lainnya adalah mata pencaharian sebagai pemborong, wiraswasta, pedagang kopi, PNS, Pegawai tidak tetap, pedagang eceran.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan sumber penghasilan petani Tabel 3. Komposisi penduduk berdasarkan sumber penghasilan Petani
kopi dan padi.
Sumber : Data kependudukan Daerah Tamba tahun 2012. Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa Daerah Tamba Memiliki luas lahan
padi 208 Ha dan Kopi 137.2 Ha sedangkan untuk produksi dari lahan tersebut adalah 898.8 ton padi dan 354 ton. Dapat kita simpulkan bahwa penghasilan Daerah Tamba
lebih banyak produktivitasnya padi daripada kopi meskipun luas lahan untuk kopi lebih luas daripada lahan padi. Hal ini disebabkan karena Daerah Tamba berada di
dataran tinggi karena semakin tinggi suatu daerah maka semakin dingin suhu udara. Padi Tumbuh pada zona panas pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut
sedangkan kopi tumbuh pada zona sedang pada ketinggian 700-1500 meter dari permukaan laut.http:www.anneahira.comklasifikasi-iklim-menurut-junghuhn.htm.
No Desa
Luas panen Ha Produksi Ton
Padi Kopi
Padi Kopi
1 Tamba Dolok
145 69.71 66.7 48.61 9
0.09 158 44.63
2 Janjimaria 63 0.30 70.5 0.51 89.8 0.90 196 55.36
Jumlah 208 70.01
137.2 49.12
98.8 0.99