hukum. Agama dan kearifan lokal menunjukkan bagaimana nilai-nilai dan kearifan lokal berfungsi sebagai pendekatan baru dalam studi agama. Kearifan lokal juga
dinilai mampu mempertegas fungsi identitas teologis suatu kepercayaan agama tertentu.
2.4 . Nilai Dan Norma Budaya
2.4.1. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang abstrak yang mempunyai harga, mutu penting, dan berguna bagi seseorang atau kelompok sehingga, dijadikan oleh seseorang atau
kelompok sebagai pedoman serta prinsip-prinsip mereka dalam bertindak dalam kehidupan sehari- hari. Menurut Koenjaranigrat 1987:85 bahwa nilai budaya terdiri
dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang
ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam
menentukan alternatif, cara-cara, alat-alat, dan tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia.
a. Nilai tradisional
Menurut Swarsono 1989 : 50 bahwa negara dunia ketiga memiliki sistem nilai yang heterogen. Di Negara Dunia Ketiga dapat dijumpai nilai tradisional kebesaran
yang memiliki para elit masyarakatnya dan sekaligus juga nilai tradisional kebanyakan dimiliki oleh masyarakat banyak. Lebih dari itu masyarakat Dunia Ketiga
tidak hanya memiliki berbagai sistem nilai dan budaya yang amat bervariasi, tetapi lebih dari itu, sistem budaya mereka penuh dengan konflik dan ketidakstabilan yang
mewujud dalam protes petani, pergerakan nasional, dan peran agama.
Universitas Sumatera Utara
Dalam masyarakat tradisional juga terdapat nilai-nilai modern. Disaat yang sama juga menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi. Dilain pihak, nilai-nilai
tradisional juga dijumpai dan hadir dengan tegar ditengah-tengah masyarakat modern. Nilai-nilai khusus seperti usia, suku, jenis kelamin, tidak mungkin dapat dihilangkan
sama sekali. Oleh karena itu, nilai tradisional dan nilai modern akan selalu hidup berdampingan. Nilai-nilai tradisional memang masih akan selalu hadir ditengah
modernisasi yang terkadang nilai-nilai tradisional sangat membantu dalam upaya modernisasi. Menurut Swarsono dalam 1989 : 51 seperti yang dijelaskan dalam
teori kelambatan budaya Cultur lag theory bahwa nilai tradisional akan masih tetap hidup untuk menjaga waktu yang panjang sekalipun faktor dan situasi awal yang
menumbuhkan nilai tradisional itu telah tiada. Kaitan antara nilai tradisional dan nilai modernisasi tidak hanya merupakan kaitan sepihak. Disatu sisi modernisasi
mempengaruhi hilangnya sebagian nilai-nilai tradisional, tetapi disisi lain nilai-nilai
tradisional juga mempengaruhi modernisasi dan terbentuknya nilai -nilai modern.s 2.4.2.
Norma
Dalam organisasi masyarakat terdapat nilai, norma, dan pranata sosial. Norma ini yang mengatur anggota masyarakat untuk bertingkah laku yang kesemuanya
berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Menurut Summer dalam Soekanto 1983: 167 bahwa dorongan-dorongan dasar yang ada pada seseorang menimbulkan urut-
urutan perilaku yang menjadi norma-norma yang melembaga di dalam suatu kelompok. Kebanyakan perilaku dibentuk oleh sistem normatif tersebut walaupun
demikian, norma-norma berasal dari dorongan-dorongan dasar atau kebutuhan-
kebutuhan dasar.
Meskipun norma dan nilai yang dimiliki oleh setiap kelompok masyarakat dengan tingkat peradaban berbeda namun, dapat dipastikan tidak akan pernah semua
Universitas Sumatera Utara
anggotanya mengetahui sekaligus menyetujuinya karena tidak mungkin semua orang akan begitu saja berperilaku sesuai denga nilai dan norma yang berlaku. Kenyataan
inilah yang menyebabkan ketidaksetaraan atau konflik ditengah masyarakat. Hakikat manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam banyak hal akan mendatangkan
ketidakselarasan apabila tidak diatur dan diarahkan sebagaimana mestinya.
Nilai dan norma saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, norma mengandung sanksi yang relatif tegas memaksa seseorang untuk bertindak sesuai
dengan aturan yang berlaku. Menurut Basrowi 2005 : 88 secara sosiologis ada empat bagian- bagian norma sosial untuk membedakan kekuatan dari masing- masing
norma yaitu Cara Usage, Kebiasaan Folkways, Tata kelakuan Mores, Adat- istiadat Custom.
a. Norma kebiasaan