RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN DEFENISI KONSEP

ikan-ikan yang ada di sumur yang berada di bawah pohon juga tidak boleh diambil oleh para pengunjung karena ikan tersebut akan membawa kesengsaraan bagi para pengunjung. Aturan ini bila dilanggar ada sanskinya, tetapi sanski tersebut lebih berwujud abstrak dan sulit dibuktikan. Sanski yang berwujud abstrak tersebut adalah setiap orang yang melanggar aturan berlaku maka, mereka akan hidup menderita dan bahkan mereka bisa mati. Melihat kondisi yang seperti ini maka penulis tertarik menjadikan Daerah Tamba sebagai lokasi penelitian skripsi yaitu tentang “Kepercayaan Masyarakat Terhadap Tempat Keramat”. Studi kasus di Daerah Tamba Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir. Penelitian tentang kepercayaan terhadap tempat keramat sebenarnya sudah pernah dilakukan di Kecamatan Binjai Timurr. Namun, dalam penelitian ini penulis tidak akan membahas bagaimana kepercayaan mereka terhadap tempat keramat tersebut. Dalam penelitian ini peneliti ingin lebih mendalami makna kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat dan peran masyarakat mempertahankan kepercayaan terhadap tempat keramat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latarbelakang diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah 1. Apakah makna kepercayaaan masyarakat terhadap tempat keramat sehingga masyarakat mempercayai tempat keramat sampai saat ini ? 2. Bagaimana peran masyarakat mempertahankan kepercayaan terhadap tempat keramat tersebut sehingga sampai saat ini masih bertahan? Universitas Sumatera Utara

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka adapun yang menjadi tujuan yang dapat diharapakan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui makna kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat. 2. Untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat mempertahankan kepercayaan terhadap tempat keramat tersebut.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Setiap penelitian mampu memberikan manfaat, baik itu untuk diri sendiri, orang lain maupun ilmu pengetahuan. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1.4.1. Manfaat teoritis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan sosiologi agama pada khususnya terutama kajian mengenai kepercayaan terhadap tempat keramat. 2. Sebagai bahan rujukan pada penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

1.4.2. Manfaat praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam menulis karya ilmiah khususnya yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap tempat keramat. 2. Diharapkan mampu menjawab persoalan-persoalan yang terjadi dalam masyarakat dan dijadikan sebagai bahan informasi bagi Universitas Sumatera Utara masyarakat luas dan masyarakat Daerah Tamba itu sendiri tentang kepercayaan terhadap tempat keramat.

1.5. DEFENISI KONSEP

Adapun defenisi konsep dalam penelitian ini adalah 1. Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa sukup menegatahui dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. 2. Masyarakat adalah sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain menurut suatu sistem adat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama kemudian munculah masyarakat yang hidup bersama di Daerah Tamba. 3. Tempat keramat adalah tempat atau sesuatu yang disucikan yang digunakan untuk mengadakan sesuatu yang dianggap dapat menyembuhkan penyakit dan memberi keselamatan. 4. Agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam diri orang- orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu benda-benda suci dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat mendapat keselamatan. Sistem sosial yang dibuat dan dipraktekkan masyarakat pendiri atau pengajar utama agama untuk berbakti dan menyembah Ilahi. 5. Nilai adalah suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan. Hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan believe, simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat Universitas Sumatera Utara dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi 6. Norma adalah Suatu perangkat yang mengatur masyarakat agar bertingkah laku dalam suatu komunitas berdasarkan aturan yang berlaku dalam masyarakat. 7. Mitos adalah bentuk pengungkapan intelektual yang primordial dari berbagai sikap dan kepercayaan keagamaan. Mitos telah dianggap sebagai “ filsafat primitif ”, bentuk pengungkapan primitif yang paling sederhana, serangkaian usaha untuk memahami dunia, untuk menjelaskan kehidupan dan kematian, takdir dan hakikat, dewa-dewa dan ibadah Irwan :2008. 8. Makna adalah hal-hal yang dipandang penting, dirasakan berharga, dan diyakini sebagai sesuatu yang benar serta dapat dijadikan tujuan hidupnya 9. Menurut Winkel 1991:200 “proses belajar sosial adalah suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap”. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tahap Pengembangan Masyarakat

Masyarakat senantiasa akan mengalami perubahan dikarenakan masyarakat adalah mahluk yang tidak statis melainkan selalu berubah secara dinamis. Perubahan ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika perubahan masyarakat berhenti maka berhenti pula kehidupan. Masyarakat yang mau menerima perubahan adalah masyarakat yang mau berkembang hidupnya artinya manusia tidak ingin berada pada suatu titik saja. Mengubah pola pikir seseorang atau kelompok dapat mengubah kehidupan manusia. Dalam hal perkembangan manusia, masyarakat tidak akan bisa berkembang apabila masyarakat tidak mengubah pola pikir mereka. Perkembangan masyarakat bersifat gradual atau bertahap, berjalan langkah demi langkah. Menurut Comte dalam Maliki 2012 : 60 bahwa perkembangan manusia berlangsung dalam 3 tahap diantaranya adalah teologis, metafisik, dan positivis.

2.1.1. Tahap Metafisik

Menurut Comte dalam Maliki 2012 : 62 bahwa dalam tahap ini masyarakat percaya pada kekuatan abstrak dan bukan pada kekuatan yang meniru gambaran Tuhan Personifikasi sebagai sumber kekuatan atau realitas sosial. Dalam tahap ini bahwa sumber kekuatan dunia ini bersumber dari hasil spekulasi manusia dengan menggunakan akal budi yang mereka miliki, sehingga diperoleh pengertian- pengertian metafisis. Prinsip-prinsip tentang realitas, fenomena, dan berbagai peristiwa dicari dari alam itu sendiri. Tahap ini sebenarnya disebut tahap transisi, yaitu tahap peralihan dari teologi menjadi metafisis. Didalam tahap ini manusia hanya Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

1 55 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

13 119 64

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

2 112 64

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Tempat Perkembangbiakan Anopheles Sundaicus Di Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten mandailing Natal, provinsi Sumatera Utara

0 31 7

Diversifikasi produk wisata di pulau samosir, kabupaten samosir, provinsi sumatera utara

3 35 121

24.PJI D.I SITIO TIO PARSINGGURAN

0 1 1

Eksistensi Masyarakat Wilayah Pesisir Sumatera Utara Dalam Kegiatan Pembangunan (Studi Kasus Masyarakat Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara)

0 0 7

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 10

Inventarisasi Jenis-Jenis Anggrek di Samosir Utara Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo)

0 0 9