Litigasi Auditor Kompleksitas Audit

32 peningkatan upaya auditnya. Berdasarkan penelitian Kim et al. 2012 peningkatan upaya audit akan meningkatkan audit fees.

2.1.10. Litigasi Auditor

Reputasi dari kantor akuntan publik mempengaruhi audit litigation yang mempengaruhi audit fees. Eu-Jin dan Houghton 2000 menyatakan pemodelan audit fee dan audit litigation adalah dua topik yang terpisah namun berhubungan. Litigasi auditor terjadi pada saat manajemen, pemegang saham, kreditur, atau pihak ketiga lainnya berusaha menuntut kerugian yang mereka alami dengan menghubungkan “kecacatan” dalam laporan keuangn yang diaudit dan menetapkan tanggung jawab atas kerugian kepada auditor Sheetaraman et al. 2002. Litigasi melibatkan persepsi dari kegagalan audit, dimana adanya kegagalan untuk mendeteksi atau mengungkapkan penyajian laporan keuangan secara material ataupun kesalahan penyajian dalam laporan keuangan Eu-Jin dan Houghton, 2000. Risiko litigasi yang dihadapi auditor rendah bila terjadi di negara yang memiliki peraturan hukum yang kuat sehingga upaya audit akan menurun Kim et al, 2012. Litigasi auditor menimbulkan kerugian pada auditor maupun kantor akuntan publik antara lain menurunnya reputasi auditor atau KAP sampai mengakibatkan kebangkrutan KAP. 33

2.1.11. Kompleksitas Audit

Kompleksitas audit dinilai berdasarkan jumlah anak perusahaan yang dimiliki entitas baik di dalam maupun di luar negeri. Hassan dan Naser 2013 menyatakan perusahaan dengan jumlah anak perusahaan yang banyak lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai anak perusahaan yang lebih sedikit atau tidak ada sama sekali. Alasan utama yang menjadi penyebab hal ini adalah semakin banyak jumlah anak perusahaan maka waktu kegiatan pengauditan semakin lama dan semakin dibutuhkan keahlian yang tinggi dalam memastikan akurasi dari laporan keuangan konsolidasinya. Friis dan Nielsen 2010 menyatakan kompleksitas perusahaan disebabkan oleh faktor-faktor yang melekat pada perusahaan tersebut. Faktor- faktor tersebut terdiri dari 1 jumlah anak perusahaan; 2 apakah perusahaan menjalankan program berbasis saham insentif atau tidak; 3 jenis industri; 4 ukuran perusahaan; 5 jenis perusahaan, terbuka atau tertutup.

2.1.12. Ukuran Perusahaan