Audit Fees TINJAUAN PUSTAKA

35 badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang ini. Kantor akuntan publik melaksanakan empat jenis jasa utama yaitu jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen dan jasa auditing Mulyadi, 2005. Kantor akuntan publik di Indonesia terdiri dari Big Four dan Non Big Four. KAP Big Four merupakan kantor akuntan publik internasional yang berafiliasi dengan KAP lokal. Sedangkan kantor akuntan publik internasional yang berafiliasi dengan KAP lokal. Sedangkan kantor akuntan publik Non Big Four merupakan kantor akuntan publik lokal yang didirikan atas izin dari Menteri Keuangan atau pejabat berwenang setelah melalui tahap ujian pendirian KAP. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Younas et al. 2014 jenis KAP merupakan faktor yang mempengaruhi dalam penilaian audit fees di negara Cina. Negara Indonesia dan negara Malaysia adalah negara berkembang seperti Cina. Jika bercermin dari negara Cina, dimana jenis KAP sangat mempengaruhi audit fees, maka terdapat kemungkinan bagi jenis KAP sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees di negara Indonesia dan Malaysia.

2.1.14. Audit Fees

Imbalan atas jasa yang diterima oleh auditor atas jasa auditnya ini disebut audit fee. Friis dan Nielsen 2010 mendefinisikan audit fees sebagai pembayaran yang legal atas jasa audit atau total pembayaran kepada auditor dalam rangka memberikan jasa selain jasa audit. Besarnya audit 36 feedipengaruhi oleh beragam faktor. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik 2000 menyebutkan besarnya audit fee yang diterima oleh auditor dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh: i risiko penugasan, ii kompleksitas jasa yang diberikan, iii tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, iv struktur biaya KAP yang bersangkutan, dan v pertimbangan professional lainnya. Auditor mengharapkan untuk menerima audit fees yang sesuai dengan pelayanan yang diberikannya. Di sisi lain, perusahaan juga menginginkan jumlah audit fees yang tidaklah memberatkan keuangan perusahaannya. Pengungkapan audit fees masih bersifat voluntary disclosure di kedua negara. Konsekuensi dari sifat pengungkapan ini yaitu tidak semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan di Bursa Malaysia mencantumkan besarnya audit fees di laporan keuangannya. Jumlah audit fees disajikan dalam professional fees di laporan keuangan Indonesia. Sementara, jumlah audit fees di laporan keuangan Malaysia disajikan dalam auditor remuneration. Maka, secara sekilas, pengungkapan untuk negara Malaysia jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia. Adanya perbedaan pengungkapan ini merupakan salah satu keterbatasan penelitian. Ikatan Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Menurut surat keputusan tersebut, peentuan audit fees selain terkait dengan perikatan audit, sebaiknya mempertimbangkan antara lain sebagai berikut: 1. Kebutuhan klien; 37 2. Tugas dan tanggung jawab menurut hukum statutory duties; 3. Independensi; 4. Tingkat keahlian levels of expertise; 5. Tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan; 6. Tingkat kompleksitas pekerjaan; 7. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan stafnya untuk menyelesaikan pekerjaan; 8. Basis penetapan fee yang disepakati. Sementara itu, Malaysian Institute of Accountants MIA menerbitkan Recommended Practice Guide 7 RPG 7 mengenai panduan untuk menentukan tagihan jasa assurance professional kepada klien yang diberlakukan secara efektif pada 1 Maret 2010. Dalam RPG 7 ini dijelaskan bahwa jasa professional untuk audit yang bernilai dibawah RM 800 adalah nilai yang tidak realistis. Hal ini berarti, pada negara Malaysia terdapat pengukuran nilai minimum pada audit fees. Namun, untuk negara Indonesia nilai minimum ini belum diterbitkan oleh regulator. 2.2.Peneltian Terdahulu Banyak penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees.Berikut ini adalah ringkasan penelitian terdahulu terkait penelitian ini: 38 Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Variabel Dependen Variabel Independen 1. De George et all. 2013 How Much Does IFRS Cost? IFRS Adoption and Audit Fees Audit Fees Ukuran Klien, Kompleksitas Audit, Auditor- Client risk sharing, Pengadopsia n IFRS Kenaikan biaya audit secara abnormal terjadi pada post-IFRS. Hal ini sesuai dengan risiko yang ditanggung baik oleh klien maupun auditor. 2. Chen 2014 How Does Mandatory IFRS Adoption Affect the Audit Service IFRS Expertise Kompleksitas audit, Kualitas Audit, Audit Fees, Audit Market Share Setelah pengadopsian IFRS, Big Four memiliki tingkat IFRS expertise yang lebih tinggi dibandingkan dengan non Big Four. Semakin rendah IFRS expertise maka akan semakin meningkatkan audit fees dibandingkan dengan auditor dengan IFRS expertise expertise yang lebih tinggi. 3. Vieru dan Schade witz 2010 Impact of IFRS Transition on Audit and non- Audit fees: Evidence from Small and Medium- sized Listed Companies in Finland Audit Fees dan Non- audt Fees Karakteristik KAP, Karakteristik Klien, Audit Risk Penyesuaian standar akuntansi Finnish dengan IFRS secara positif dan siginifikan mempengaruhi jumlah audit fees yang dibayar dan meningkatkan audit risk. 4. Friis dan Nielsen 2010 Audit Fees and IFRS Accounting Is Information Costly? IFRS dan Audit Fees Internal Kontrol Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Non-audit Penerapan IFRS tidak meningkatkan Audit Fees secara signifikan. Tetapi penerapan IFRS pada perusahaan besar dan lebih kompleks akan 39 service, dan Kompleksitas Audit meningkatkan audit fees premium daripada perusahaan kecil dan tidak memiliki kegiatan operasi yang rumit. Studi ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan Denmark yang tercatat di Bursa tahun 2008- 2011 mengindikasikan penerapan IFRS yang mengakibatkan meningkatkan biaya penerapan standar baru dan meningkatkan internal kontrol perusahaan. 5. Yaacob dan Che- Ahmad 2012 Audit Fees after IFRS Adoption: Evidence from Malaysia Audit Fee Kompleksitas Audit, Ukuran Perusahaan, IFRS, Struktur kepemilikan, Pergantian KAP, Jenis KAP Peningkatan audit fee terjadi secara signifikan pada masa pasca adopsi IFRS. Hal ini karena IFRS adalah standar yang kompleks sehingga butuh usaha audit yang lebih banyak 6. Hassan dan Nasser 2013 Determinan ts of Audit Fees: Evidence from Emerging Economy Audit Fees Ukuran Perusahaan, Keuntungan Perusahaan, Corporate Risk, Kompleksitas Audit, Tipe Industri, Jenis KAP, Audit Report Lag, Audit Committee Independenc e Adanya hubungan langsung antara audit fees dengan ukuran perusahaan, kompleksitas audit, dan audit report lag. 7. Kim, Liu, dan Zheng The Impact of Mandatory IFRS Audit Fees Kompleksitas Audit, Kualitas Laporan Audit fees akibat adopsi IFRS berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan 40 2012 Adoption on Audit Fees: Theory and Evidence Keuangan, dan Sistem Peraturan Hukum kompleksitas audit dan menurunkan kualitas laporan keuangan. Sistem peraturan hukum negara yang tinggi akan menurunkan audit fees premium meskipun temuan baru terdeteksi oleh auditor. 8. Amba dan Al- Hajeri 2013 Determinan ts of Audit Fees in Bahrain Audit Fees Jumlah transaksi, jumlah anak perusahaan, Jumlah account receivable dan inventory to the asset, Sistem teknologi informasi, Regulasi Kelima faktor berpengaruh secara signifikan terhadap audit fee. Semakin canggih sistem teknologi informasi maka semakin tinggi audit fees yang dibayarkan. 9. El- Gamma l 2012 Determinan ts of Audit Fees: Evidence from Lebanon Audit Fees Atribut klien, KAP Atribut Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setiap faktor yang dipakai pada grup adalah penting. Tingkat kepentingan faktor pada setiap kelompok adalah sama pentingnya. 10. Younas et al. 2014 Audit Pricing in China and Pakistan: A Comparativ e Review of Audit Practices Audit Fees Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan, Risiko Klien, Likuiditas, Kompleksitas Bisnis, Jenis KAP, Komite Audit Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada negara Pakistan faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees adalah kompleksitas bisnis dan risiko perusahaan. Namun, pada negara Cina faktor- faktor yang mempengaruhi audit fees adalah jenis KAP. 41 2.3.Kerangka Pemikiran Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees selama masa pengadopsian IFRS yang ada di Indonesia dan Malaysia. Setelah ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees selama masa pengadopsian IFRS di Indonesia dan Malaysia, maka dilakukan analisis komparatif diantara kedua negara. Oleh karenanya untuk mengukur masing- masing faktor yang mempengaruhi audit fees di Indonesia maupun Malaysia akan dilakukan pengolahan data dengan memisahkan sampel yang berasal dari Indonesia maupun Malaysia. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi audit fees yang menjadi fokus penelitian ini adalah audit report lag, risiko litigasi, kompleksitas audit, ukuran perusahaan, jenis KAP, pengadopsian IFRS. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1 ini: 42 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran H2 Audit fees di Indonesia Ada perbedaan faktor- faktor yang mempenga- ruhi audit fees selama masa pengadop- sian IFRS di Indonesia dan Malaysia Audit fees di Malaysia Audit Report Lag Kompleksitas Audit Risiko Perusahaan Ukuran Perusahaan Jenis KAP Skor Pengadopsian IFRS Tahun Pengadopsian IFRS H1b H2b H1a H2a H1c H2c H1d H2d H1e H2e H1f H2f H1g H2g H1 H3 43 2.4.Pengembangan Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan singkat mengenai permasalahan penelitian dan kesimpulan dari tinjauan pustaka yang telah disusun. Hipotesis diasumsikan sebagai jawaban sementara atas penelitian yang didukung oleh landasan teori dan penelitian-penelitian terdahulu.

2.4.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Fees Selama Masa