Pengertian Moral Hubungan antara etika dan moral

27 e. nilai diskresi discrection = pertimbangan penuh pikir, mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan atau dirahasiakan. Etiket lebih menitikberatkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja.Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah.Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.1.3. Pengertian Moral

Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”.Dalam bahasa sehari-hari, yang dimaksud dengan kesusilaan bukanmores, tetapi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun dan tidak cabul. Jadi, moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik. Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih baik”, sila berarti “dasar-dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik. Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradap dan ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan akhlak.Menurut Wantah 2005:3 moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku. Moralisasi berarti uraian pandangan dan ajaran tentang perbuatan dan kelakuan yang baik dan demoralisasiberarti kerusakan moral. 28 Menurut Wursanto 2001:20 pengertian moral dibedakan dengan pengertian kelaziman, meskipun dalam praktek kehidupan sehari-hari kedua pengertian itu tidak jelas batas-batasnya. Kelaziman adalah kebiasaan yang baik tanpa pikiran panjang dianggapbaik, layak, sopan santun, tata krama dan sebagainya.Jadi, kelaziman itu merupakan norma-norma yang diikuti tanpa berpikir panjang dianggap baik, yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi. Moral juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusiasebagai suatu pengejawantahan dari pancaran Ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani. 2. Moral terapan,yaitu moral yang didapat dari ajaran pelbagai ajaran filosofis, agama, dan adatyang menguasai pemutaran manusia.

3.1.4. Hubungan antara etika dan moral

Menurut Wursanto 2001:20 moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baikdan hal yang tidak baik sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral. Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik.Objek etikaadalah pernyataan-pernyataan moral dan etika dapat juga dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral.Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak. Menurut Edward 2011:13 etika merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Antara etika dan moral terdapat hubungan yang sangat erat, sulit dibedakan dan tidak dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, untuk memadukan keduanya dapat 29 juga dirumuskan etika itu sebagai suatu ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral.

3.2. Pengertian Komunikasi kantor