25
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Etika, Etiket dan Moral
3.1.1. Pengertian Etika
Dari segi etimologi asal kata, istilah etika berasal dari kata Latin “ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ethicos” yang berarti kebiasaan.
Dengan demikian menurut Mufid 2009:173pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.Kemudian lambat laun
pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan
mana yang dapat dinilai tidak baik. Menurut Mondy 2009:30 etika adalah disiplin yang berkenaan dengan apa yang baik dan buruk, yang benar dan salah,
atau dengan kewajiban dengan tanggung jawab moral. Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi
ketentuan-ketentuan norma-norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bertens 2002:3 etika dapat dibedakan menjadi 3
tiga macam yaitu: 1.
Etika sebagai ilmu, yaitu kumpulan tentang kebajikan dan tentang penilaian dari perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang
dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan. 3.
Etika sebagai filsafat, yaitu mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
26
3.1.2. Pengertian Etiket
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
a. Etiket Belanda secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-
barang dagang yang bertuliskan nama, isi dan sebagainya tentang barang itu.
b. Etiket Perancis adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu
diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara
yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya.Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan
tata cara tata krama yang baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak
tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku individual dalam masyarakat beradap merupakan tata cara formal atau tata krama
lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi sesuai dengan status sosial masing- masing individu. Menurut Marsum 2005:3 etiket di dukung oleh berbagai
macam nilai, antara lain: a.
nilai-nilai kepentingan umum b.
nilai-nilai kejujuran, keterbukaan dan kebaikan c.
nilai-nilai kesejahteraan d.
nilai-nilai kesopanan dan harga-menghargai
27
e. nilai diskresi discrection = pertimbangan penuh pikir, mampu membedakan
sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan atau dirahasiakan. Etiket lebih menitikberatkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat
jasmaniah atau lahiriah saja.Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia
setempat.Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah.Kesadaran manusia terhadap baik dan buruk
disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.
3.1.3. Pengertian Moral