Ruang Lingkup Produktivitas Macam-Macam Produktivitas Pengukuran Produktivitas

j. Pengukuran produktivitas secara terus-menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.

3.4. Ruang Lingkup Produktivitas

Ada empat ruang lingkup produktivitas, yaitu: a. Ruang lingkup internasional Dalam hal ini diperhitungkan faktor-faktor secara sederhana seperti: tenaga kerja, modal, manajemen, bahan baku, dan sumber lainnya sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi dan jasa b. Ruang lingkup industri Disini faktor-faktor yang mempengaruhi dan berhubungan dikelompokkan dalam kelompok industri yang sama, misalnya penerbangan, minyak, besi baja, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan sebagainya c. Ruang lingkup perusahaan dan organisasi Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, hubungan antara faktor lebih memungkinkan untuk diukur, dan dapat dibandingkan dengan perusahaan lain. d. Ruang lingkup pekerja individu Produktivitas pekerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta peralatan yang digunakan, proses dan perlengkapan. Dalam hal ini akan timbul faktor baru yang tidak dapat diukur yaitu faktor motivasi. Motivasi sangat dipengaruhi oleh kelompok dimana individu termasuk didalamnya. Universitas Sumatera Utara

3.5. Macam-Macam Produktivitas

Produktivitas secara sederhana dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Produktivitas Total Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Formulasinya adalah sebagai berikut: Produktivitas total = masukan Total keluaran Total b. Produktivitas Multifaktor Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari beberapa faktor yang digunakan untuk menghasilkan keluaran, antara lain modal dan tenaga kerja. Formulasinya adalah sebagai berikut: Produktivitas multifaktor = masukan Beberapa Keluaran c. Produktivitas Parsial Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari faktor-faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan output. Formulasinya adalah sebagai berikut: Produktivitas parsial = tertentu Input diperoleh Output

3.6. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran tingkat produktivitas pada suatu perusahaan dimaksudkan agar suatu organisasi atau perusahaan mengetahui sejauh mana tingkat Universitas Sumatera Utara perkembangan produktivitas tersebut. Pendekatan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan berbagai cara: a. Membandingkan antara hasil kerja suatu unit organisasi dengan unit organisasi lain. b. Membandingkan antara unit yang sebenarnya dengan target yang ditetapkan. c. Membandingkan hasil kerja periode yang diukur dengan hasil kerja periode dasar.

3.6.1. Syarat-Syarat Pengukuran Produktivitas

Hasil pengukuran nantinya akan dipakai sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas sehingga setiap orang yang terlibat dalam melakukan pengukuran produktivitas tidak bisa sembarangan dalam mendesain model yang akan digunakan nantinya. Kesalahan hasil pengukuran akan mengakibatkan kesalahan pada tahap-tahap selanjutnya, yaitu pada tahap evaluasi, perencanaan, dan peningkatan produktivitas. Syarat utama yang harus diikuti oleh setiap organisasi atau perusahaan dalam melakukan pengukuran produktivitas yang benar, yaitu: a. Keabsahan Validitas Ukuran yang absah dalam produktivitas adalah ukuran yang dapat menggambarkan perubahan tingkat produktivitas yang sebenarnya secara tepat. Keabsahan ini dapat dideteksi dari faktor masukan dan juga keluaran yang diikutsertakan dalam pengukuran. b. Dapat dibandingkan Comparability Syarat utama dalam pengukuran tingkat produktivitas adalah ketersediaan data dan data yang tersedia tersebut harus dapat dibandingkan. Perbandingan Universitas Sumatera Utara dilakukan terhadap hasil pengukuran produktivitas di dalam periode yang berbeda. Dari hasil perbandingan dapat diketahui apakah penggunaan sumber lebih efisien atau apakah efektivitas pencapaian hasil lebih besar daripada periode-periode sebelumnya. Perlu diketahui bahwa perbandingan tingkat produktivitas dilakukan per periode pengukuran dan hanya berlaku di dalam organisasi atau perusahaan yang sama. Perbandingan tingkat produktivitas antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya belum tentu dapat dilakukan, karena masing-masing perusahaan tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri yang tidak dapat disamakan. c. Kelengkapan Completeness Keikutsertaan seluruh faktor yang berpengaruh, baik dari segi masukan maupun keluaran akan memberikan ketelitian yang tinggi pada hasil pengukuran produktivitas. Karena itu, kelengkapan merupakan karakteristik yang penting dalam perancangan pengukuran produktivitas. d. Ketermasukan Inclusiveness Pengukuran tingkat produktivitas menyatukan banyak kegiatan dalam fungsi- fungsi organisasi perusahaan. Kalau selama ini pengukuran hanya dilakukan pada pembuatan produk atau unsur-unsur didalam kegiatan pembuatan produk maka demi peningkatan efektivitas hasil dan efisiensi penggunaan sumber, perlu dilakukan perluasan aspek-aspek yang diukur, misalnya terhadap kualitas, fasilitas, dan peralatan. Lebih jauh lagi, pengukuran tingkat tingkat produktivitas haruslah dikembangkan pada kegiatan-kegiatan non pembuatan produk termasuk pembelian, pelayanan terhadap konsumen, penjualan, Universitas Sumatera Utara personalia, keuangan, pengendalian persediaan, pengolahan data, dan lain- lain. e. Efektivitas Ongkos Cost Effectivity Pengukuran tingkat produktivitas dilakukan untuk tujuan peningkatan hasil kerja organisasi atau perusahaan melalui kesadaran manajerial dan perbaikan pengendalian. Sebaliknya, disamping manfaat yang diperoleh, usaha pengukuran tingkat produktivitas juga memerlukan ongkos diluar ongkos produksi. Agar ongkos yang dikeluarkan untuk kegiatan pengukuran produktivitas juga mengurangi nilai manfaat yang dihasilkan, perlu kiranya dilakukan analisa rugi dalam fungsi pengukuran ini. f. Tepat Waktu Timeliness Hasil pengukuran produktivitas mengandung nilai informasi yang besar bagi pihak manajemen. Berdasarkan hasil pengukuran dapat diketahui keadaan perusahaan pada periode yang sedang berlangsung, sehingga apabila terdapat penyimpangan produktivitas dari rencana yang telah ditetapkan maka dalam waktu relatif singkat pihak manajemen dapat mengambil suatu keputusan. Agar informasi berfungsi tepat guna maka periode waktu pengukuran harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

3.6.2. Sebab-Sebab Turunnya Produktivitas

Sebab-sebab yang mengakibatkan menurunnya produktivitas itu bersifat umum dan berada dalam derajat yang berbeda-beda. Dua belas sebab turunnya produktivitas itu adalah: Universitas Sumatera Utara a. Penghamburan sumber-sumber yang digunakan karena ketidakmampuan dalam mengukur dan mengevaluasi tenaga kerja kantoran b. Terjadinya penundaan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan karena ketidakjelasan wewenang dan ketidakefisienan dalam organisasi yang sangat besar. c. Pemberian imbalan dan pembagian keuntungan tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas sehingga menyebabkan inflasi meningkat d. Terjadinya peningkatan biaya karena organisasi melakukan ekspansi sehingga pertumbuhan terhambat e. Pengiriman terlambat karena terganggunya jadwal akibat kurangnya persediaan f. Motivasi rendah karena penambahan tenaga kerja dengan latar belakang berkecukupan membawa sikap baru dalam perusahaan g. Organisasi berjalan tidak efektif karena adanya pertentangan dan sulit untuk bekerja sama h. Dibatasinya hak dan keinginan manajemen untuk meningkatkan produktivitas oleh aturan yang tidak sesuai lagi dengan kondisi perusahaan saat ini i. Pekerjaan semakin terspesialisasi dan terbatasnya proses pekerjaan akibat munculnya ketidakpuasan dan kebosanan dalam bekerja j. Kacaunya disiplin waktu karena adanya keinginan untuk mempunyai waktu luang yang lebih banyak k. Kurangnya kesempatan dan penemuan baru akibat pesatnya perkembangan teknologi yang disertai dengan meningkatnya biaya Universitas Sumatera Utara l. Pesatnya perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan mengakibatkan kemampuan pelaksana menjadi tidak terpakai dan senantiasa ketinggalan.

3.6.3. Teknik-Teknik Pengukuran Tingkat Produktivitas

Terdapat lima teknik pengukuran tingkat produktivitas yang dapat dilakukan untuk merancang dan mengevaluasi sistem dalam rangka menilai hasil atau tingkat produktivitas, yaitu: a. Menggunakan Produktivitas Total Faktor Prinsip produktivitas total faktor adalah rasio dari output dengan seluruh input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Konsep dari rasio ini lebih menunjukkan keadaan yang sebenarnya dalam proses kerja, sebab seluruh sumber difaktorkan dalam perhitungan b. Menggunakan MBO Managing By Objectives MBO sebagai suatu proses banyak memberikan berbagai macam manfaat, misalnya dalam hal perencanaan, mengkoordinasikan regu kerja, penilaian prestasi kerja. Proses MBO dapat membuat ukuran tentang efffectiveness output dan efficiency input dalam lingkup proses kerja yang terencana dari awal hingga akhir, secara tidak langsung menyatakan perencanaan dan pengendalian produktivitas. c. Penggunaan Rasio Produktivitas Indikator Pengukuran ini membandingkan dua variabel penting didalam besaran pembandingnya. Perbandingan dua variabel dapat terdiri atas variabel yang mempunyai parameter ganda seperti keluaran bersih atau nilai tambah, dengan beberapa masukan yang diperlukan, misalnya: jumlah pekerja, jam kerja, Universitas Sumatera Utara peralatan, kapasitas yang digunakan, dan sebagainya. Sebagai patokan untuk melakukan evaluasi, rasio-rasio produktivitas selama beberapa periode yang sebelumnya telah dikonversikan dalam bentuk indeks produktivitas, inilah yang dijadikan titik acuan. d. Penggunaan Daftar Periksa Indikator Checklist Indicator Ukuran kuantitatif tidak selalu mudah untuk dapat diperoleh. Melalui pengalaman dan petunjuk-petunjuk informal, banyak praktisi yang mengembangkan indikator untuk mengidentifikasikan produktivitas sehingga diperoleh peningkatan produktivitas yang diinginkan. Daftar periksa indikator digunakan untuk mengukur produktivitas mewakili tindakan dari para senior atau praktisi yang berpengalaman terhadap pekerjaan yang dibutuhkan. e. Penggunaan Audit Auditing produktivitas adalah suatu proses monitor dan mengevaluasi kegiatan organisasi untuk melihat apakah fungsi, program atau organisasi itu sendiri telah menggunakan sumber-sumbernya secara efektif dan efisien dalam hal mencapai sasaran. Jika sasaran tersebut belum tercapai juga maka auditing produktivitas menganjurkan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kelemahan, kekurangan sistem, dan hasil yang buruk.

3.7. Metode Pengukuran Produktivitas

Dokumen yang terkait

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

1 4 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

1 18 11

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

2 20 5

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

7 28 15

PENDAHULUAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

0 11 5

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

1 3 11

ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI UD. SUMA, SIDOARJO.

1 1 125

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN METODE APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER)DI PT. PANCA WANA INDONESIA KRIAN – SIDOARJO.

2 20 110

Analisis Produktivitas PT. Perkebunan Nusantara V (PKS) Sei Galuh Dengan Menggunakan Metode American Productivity Center (APC)

0 1 10

ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI UD. SUMA, SIDOARJO

0 0 21