BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Konsep Produktivitas
Filosofi dari keberadaan produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia di muka bumi ini. Pada tahun 1883, Littre mendefinisikan produktivitas
sebagai kemampuan menghasilkan. Pengertian menurut Littre ini masih banyak dipakai hingga awal Abad XX, sampai kemudian muncul pengertian yang lebih
jelas, walaupun masih dalam pengertian umum. Produktivitas dapat diartikan sebagai suatu tingkatan efisiensi dalam
memproduksi barang-barang atau jasa secara efektif. L Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai:
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang
dinyatakan dalam satuan-satuan unit umum. Beberapa pengertian tentang produktivitas telah dikemukakan oleh beberapa ahli
diantaranya: a.
Paul Mali 1978 menyatakan bahwa: Produktivitas adalah ukuran seberapa hemat sumber daya dipergunakan bersama dalam organisasi untuk
memperoleh sekumpulan hasil. b.
David J. Sumanth 1984 menyatakan bahwa: Total Produktivitas adalah perbandingan output tangible dengan input tangible. Summanth menekankan
Universitas Sumatera Utara
Dalam doktrin Oslo, 1984, tercantum defenisi umum produktivitas semesta, yaitu:Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal, yang
bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber yang semakin sedikit.
Produktivitas secara umum produktivitas semesta atau total adalah suatu pendekatan indisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan
rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktif untuk menggunakan sumber- sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan. barang modal, teknologi, manajemen, informasi,
energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat.
Kata produktivitas seringkali dihubungkan dengan asumsi yang salah. Ini dapat ditarik kembali ke dalam perspektif dengan memikirkan kembali apa yang
tidak tepat: a.
Produktivitas bukan sebuah cara untuk mengurangi inflasi b.
Produktivitas bukan sebuah pengukuran dari jumlah produksi c.
Produktivitas bukan sebuah pengukuran untuk menghitung keuntungan d.
Produktivitas bukan sebuah teknik untuk membuat pekerja bekerja lebih keras. Produktivitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan
sistem produksi, yang mana sistem produksi merupakan sistem dimana faktor- faktor semacam tenaga kerja direct atau indirect labour, modal atau kapital
Universitas Sumatera Utara
berupa mesin, bahan baku, peralatan kerja, bangunan pabrik, dan lain-lain dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk mewujudkan output berupa barang dan
jasa secara efektif dan efisien. Pengertian produktivitas berbeda dengan produksi. Peningkatan produksi
menunjukkan pertambahan hasil atau keluaran, sedangkan produktivitas mengandung pengertian hasil atau keluaran dan perbaikan cara produksi.
Peningkatan produktivitas tidak selalu disertai dengan peningkatan produksi, bisa jadi produksinya meningkat namun tingkat produktivitas menurun. Sedangkan
proses produksi dinyatakan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun merubah sekumpulan masukan input menjadi sejumlah
keluaran output yang memiliki nilai tambah added value. Pengolahan ataupun perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik maupun non fisik, dimana
perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi maupun sifat-sifatnya. Mengenai nilai tambah disini adalah nilai dari keluaran yang bertambah dalam
pengertian nilai fungsional kegunaan atau nilai ekonomisnya. Paul Mali 1978, juga menambahkan pernyataannya bahwa: Produktivitas
berhubungan dengan efisiensi dan keefektivan adalah berkaitan dengan unjuk kerja dalam upaya mencapai tujuan, dengan demikian produktivitas dapat dicapai
dengan hasil yang besar dan dibarengi dengan penggunaan sumber yang sekecil mungkin.
Dengan kata lain, didalam produktivitas terdapat adanya kombinasi antara efisiensi dan efektivitas dalam suatu kegiatan produksi. Adapun hubungan antara
produktivitas, efisiensi, keefektivan, dan mutu dijelaskan dalam Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Paul Mali 1978 Input
Proses Produksi
Hasil Sampingan
Hasil Utama
Mutu dan Efisiensi
Mutu Mutu dan
Keefektivan
Produktivitas
Gambar 3.1. Hubungan antara Produktivitas, Efisiensi, Keefektifan, dan Mutu
Berdasarkan defenisi-defenisi di atas maka Dewan Produktivitas Nasional menyatakan bahwa:
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan untuk itu. Dari defenisi Dewan
Produktivitas Nasional tersebut dapat diartikan bahwa peningkatan produktivitas tidak selalu dihasilkan oleh peningkatan jumlah produksi, karena walaupun
jumlah produksi meningkat belum tentu akan menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Oleh karena itu peningkatan produktivitas hanya terjadi bila:
a. Jumlah produksi yang sama, atau meningkat jika dibarengi dengan penurunan
penggunaan sumber daya. b.
Jumlah produksi jauh lebih besar, diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.
c. Jumlah produksi meningkat jika menggunakan sumber daya yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara produktivitas, keuntungan, dan harga dapat dinyatakan dalam Gambar 3.2.
Perubahan Jumlah Produk
Perubahan Pendapatan
Perubahan Harga Produk
Perubahan Produktivitas
Perubahan Keuntungan
Perubahan Konstribusi Harga
Perubahan Jumlah Sumber Daya
Perubahan Biaya
Perubahan Harga Sumber Daya
Sumber: James L. Riggs 1983 Gambar 3.2. Hubungan Harga, Jumlah Sumber Daya, dan Produktivitas untuk
Keuntungan
Menurut Gaspersz 2000, apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus,
yaitu sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam memproduksi
output barang atau jasa. Produktivitas tidak sama dengan produksi tetapi produksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha
produktivitas. Dengan demikian produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan
pengukuran berikut:
Produktivitas =
an dipergunak
yang Input
dihasilkan yang
Output
Universitas Sumatera Utara
=
daya sumber
sumber Penggunaan
tujuan Pencapaian
=
daya sumber
sumber penggunaan
Efisiensi tugas
n pelaksanaa
s Efektivita
= Efisiensi
s Efektivita
Produktivitas menggambarkan perbandingan atau rasio antara keluaran dan masukan.
Produktivitas =
Input Masukan
Output Keluaran
Jelas bahwa produktivitas dikatakan meningkat, apabila: a.
Volume atau kuantitas keluaran bertambah besar, tanpa menambah jumlah. b.
Volume atau kuantitas keluaran bertambah besar, sedangkan masukannya berkurang.
c. Volume atau kuantitas keluaran tidak bertambah, akan tetapi masukannya
berkurang. d.
Volume atau kuantitas masukan bertambah, asalkan volume atau kuantitas bertambah berlipat ganda.
Berdasarkan defenisi produktivitas di atas, sistem produktivitas dalam industri dapat dijelaskan dengan Gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
Input Proses
Output Produktivitas
Tenaga Kerja Modal
Material Energi
Tanah Informasi
Manajerial Proses
Transfor masi
Nilai Tambah
Produk Barang
dan atau Jasa
Produktivitas Sistem
Produksi Output atau
Input Lingkungan
Umpan Balik Untuk Pengendalian Sistem Produksi Agar Meningkatkan Produktivitas Terus-Menerus
Sumber: Vincent Gaspersz 2000 Gambar 3.3. Skema Produktivitas
Orientasi produktivitas adalah membandingkan hasil yang dicapai dan sumber daya yang dipakai.
Produktivitas = digunakan
yang daya
Sumber dicapai
yang Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.2. Unsur-Unsur Produktivitas