Kapasitas Produksi Jumlah Tenaga kerja dan Jam Kerja 1. Jumlah Tenaga Kerja

2.6. Kapasitas Produksi

Adapun produk yang dihasilkan oleh PT. Pantja Surya adalah crumb rubber dengan jenis SIR 20. Ukuran produk yang diproduksi adalah seberat 35 KgBandela. Kapasitas produksi yang digunakan merupakan kapasitas optimal yang mampu diproduksi pabrik termasuk penambahan shift kerja dan waktu kerja lembur, maka kapasitas produksi PT. Pantja Surya adalah : 36.000 tontahun. 2.7. Organisasi, Manajemen dan Tenaga Kerja 2.7.1. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan sistem yang mengatur masalah penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga diperoleh suatu bentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Kalau diperhatikan berbagai organisasi yang ada, sering dijumpai bahwa dalam bagan-bagan organisasi tersebut hanyalah merupakan diferensiasi dari tugas-tugas individual masing-masing bagian ataupun sub-bagian. Tugas individual ini dalam pelaksanaannya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya sekedar kerangka pembagian tugas melainkan seluruh perangkat beserta fungsi-fungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.. Universitas Sumatera Utara Organisasi juga menunjukkan koordinasi dari pada tugas dan fungsi dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi mempunyai suatu pola dasar struktur organisasi, yang relatif permanen sifatnya, tetapi kadang kal;a mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, seperti pengganti pimpinan, perubahan tujuan organisasi dan lain-lain. Dari suidut pandang ini organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah di mana kegiatan manajemen dijalankan. Sebagai suatu proses, organisasi akan menimbulkan dua macam hubungan yaitu hubungan formal dan hubungan informal. 1 Hubungan formal terlihat dari tata hubungan yang berupa suatu susunan tata kerja lengkap dengan tugas dan kewajiban organisasi. 2 Hubungan informal terlihat pada tingkah laku dan tindakan masing-masing individu yang terlibat dalam organisasi tersebut. Hubungan ini menyangkut hubungan pribadi, hubungan atasan dengan bawahan dan hubungan lainnya. Berhasilnya organisasi kedua hubungan ini harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, bahkan harus diberikan perhatian yang sama besarnya. Dalam teori organisasi masih berlaku pendapat bahwa semakin berhasil kelompok pemimpin membina suatu organisasi, semakin menonjol pula hubungan yang sifatnya informal, meskipun hubungan-hubungan yang bersifat formal tidak boleh dihilangkan sama sekali. Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam satu usaha yang berpedoman pada kesepakatan dan tekat yang bulat untuk melandasi setiap usaha kerjasama. Secara umum dapat disimpulkan bahwa unsure-unsur dasar organisasi adalah adanya dua orang atau lebih, adanya maksud kerjasama, adanya Universitas Sumatera Utara pengatuaran hubungan dan adanya tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian dapatlah dirumuskan definisi yang umum ini, “Organisasi” adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian suatu tekat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari definisi di atas didapat tiga unsur yang dirasa perlu diperhatikan yaitu : 1. Organisasi bukan tujuan, tetapi hanya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dalam melakukan tugas pokok. Oleh karena itu susunan organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan dan perkembangan tugas-tugas pokok. 2. Organisasi merupakan wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal. 3. Dalam organisasi selalu ada hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan bawahan dalam mencapai suatu tujuan yang dimaksud. Dengan adanya wewenang dari atasan terhadap suatu perintah yang harus ditaati oleh bawahan dalam menjalankan suatu misitugas demi tercapainya suatu tujuan yang semaksimal mungkin. Pada pembahasan ini penulis membahas organisasi yang dimaksud di sini adalah organisasi intern internal organisasi yang berarti pengelompokan kegiatan dalam fungsi tertentu di mana fungsi tersebut dibedakan dalam tugas kepada masing-masing departemen tertentu di perusahaan PT. Pantja Surya. Sistim jalannya lalulintas hubungan kerja di segala kegiatan departemen dapat menjadi jelas. Dengan demikian pekerjaan dapat lancar serta tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan efektif. Universitas Sumatera Utara Adanya struktur organisasi ini merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab di dalam segala proses persoalan secara vertical dan dapat mencerminkan hubungan relationship antar bagian secara horizontal. Ada beberapa macam struktur organisasi yang umum dijumpai antara lain : - Struktur Organisasi Garis. - Struktur Organisasi Fungsional. - Struktur Organisasi Panitia dan Komite. - Struktur Organisasi Staf. Dari keempat macam struktur organisasi di atas hanya satu struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT. Pantja Surya Perdagangan, yaitu berbentuk struktur organisasi garis dimana pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Organisasi garis berarti setiap bawahankaryawan hanya mengenal satu atasan. Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasannya yang seorang itu.

2.7.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pengertian dari manajeman adalah : orang-orang yang mengatur jalannya suatu roda pemerintahan organisasi demi terciptanya tujuan yang dimaksud sermaksimal mungkin. Untuk menjalankan organisasi di PT. Pantja Surya Perdagangan ini perlu adanya tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan. Manajemen suatu organisasi dibutuhkan orang-orang yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing melaksanakan tugas, Universitas Sumatera Utara wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Direktur Utama Kabag Bahan Baku Manajer Pembelian Kabag Penimbangan Kabag Administrasi Kabag Teknik Kepala Gudang Kabag Produksi Kabag Quality Control Kontrol Produksi Laboratorium Safety Security PowerHouse Elektrik Workshop Maaintenance Raw material SIR 20 material Shift I Shift II Shift III Kabag Adm Keuangan Kabag HRD Humas Administrasi EDP Kasir Manajer Kantor Manajer Pabrik Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Pantja Surya Universitas Sumatera Utara Adapun tugas dan wewenang dari seluruh staf yang ada dalam PT. Pantja Surya adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama Directur

Tugas dan wewenang antara lain : a. Memimpin rapat manajemen dan rapat kerja b. Meninjau kontrak pelanggan. c. Menilai dan mengevaluasi lapangan kerja, produksi, administrasi, teknik dan personalia. d. Menandatangani seluruh surat keluar. e. Memberi deposisi pada seluruh surat masuk, baik internal maupun eksternal. f. Menjamin bahwa persyaratan manajemen lingkungan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan persyaratan sistem manajemen lingkungan ISO 14000. g. Menentukan tujuan dan sasaran berdasarkan kebijaksanaan lingkungan dan mengkomunikasikan ke seluruh fungsibagian.

2. Manajer Pembelian Purchase

Bertanggung jawab kepada Direktur Directur. Tugas dan wewenang antara lain: a. Menandatangani bon pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. b. Menandatangani Jurnal Keluar Masuk Barang FM-15-0207. Universitas Sumatera Utara c. Menandatangani dan membuat laporan khusus pembelian bahan baku untuk proses produksi.

3. Kepala bagian Penyediaan Bahan Baku Dry Rubber Content

Bertanggung jawab kepada manajer pembelian Purchase. Tugas dan wewenang antara lain : a. Membantu membuat rencana jangka panjang anggaran belanja dan jangka pendek produksi. b. Menyelenggarakan administrasi laporan pekerjaan dan harga pokok Dry Rubber. c. Mengendalikan semua aktivitas termasuk penggunaan semua bahan processing. d. Mengevaluasi aspek penting lingkungan dan produksi. e. Membantu manajer dalam mengevaluasi dan menganalisa hasil pekerjaan di bidang proses produksi Dry Rubber. f. Menjamin pelaksanaan komunikasi prosedur dan instruksi kerja sampai kepada bawahannya.

4. Kepala bagian Penimbangan Weighing

Bertanggung jawab kepada manajer pembelian Purchase. Tugas dan wewenang antara lain: a. menghitung berat bahan Dry Rubber yang akan diproduksi. b. Menandatangani Surat Pengantar Barang SPB. c. Menandatangani Jadwal Tugas Jaga Barang JTJB. Universitas Sumatera Utara d. Menandatangani lembar asistensi barang. e. Menandatangani rekapitulasi hasil kerja PB-10. f. Menandatangani dan membuat laporan khusus.

5. Manajer Pabrik Factory

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama Directur Tugas dan wewenang antara lain: a. Menentukan tujuan dan kebijaksanaan yang akan menjadi pedoman melakukan pekerjaan. b. Melimpahkan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing departemen. c. Menetapkan jabatan Kabag . d. Membentuk panitia-panitia dalam mengendalikan setiap masing-masing kegiatan departemen. e. Mengadakan sistem, prosedur, metode dan pereintah. f. Mengadakan pertemuan di depan forum dalam meeting dengan staf-staf yang terkait antar departemen dalam membahas dan mengatasi masalah- masalah yang timbul dalam aktifitas proses produksi.

6. Kepala bagian Pengendalian Mutu Quality Control

Bertanggung jawab kepada manajer pabrik Factory. Tugas dan wewenang antara lain : a. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh Factory Head. Universitas Sumatera Utara b. Bekerjasama dengan Factory Head dan asisten processing dalam membuat rencana produksi. c. Melakukan penelitian dan pengembangan untuk membuat produk baru. d. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan bahan kimia, bahan baku dan bahan pembantu serta meneliti hasilnya di Chemical Lab, dan Effluent Treatment.

7. Kontrol Produksi dan Laboratorium Production Control

Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Pengendalian Mutu Quality Control. Tugas dan wewenang antara lain: a. Membuat laporan kondisi dari tiap-tiap personil yang ada di Chemical Lab dan Effluent Treatment. b. Mengendalikan dan mengawasi kebersihan di Chemical Lab, dan Effluent Treatment. c. Mengendalikan dan mengawasi perlengkapan dan keamanan kerja di Chemical Lab dan Effluent Treatmendt. d. Menjamin kebersihan lingkungan di area kerja. e. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan peralatan K 3

8. Kepala bagian Produksi Production

Bertanggung jawab kepada manajer pabrik Factory. Tugas dan wewenang antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Menjamin bahwa kebijakan mutu produksi dapat dimengerti, dipelihara dan diterapkan pada semua personil bagian produksi. b. Menjamin bahwa kegiatan yang dilakukan pada bagian produksi sesuai prosedur, instruksi kerja dan hasilnya dicatat dan di dokumentasikan. c. Meninjau dan memeriksa rencana hasil-hasil kegiatan produksi yang ada. d. Membuat laporan bulanan pemakaian sumber daya alam air, minyak, solar dan listrik untuk produksi.

9. Kepala bagian Gudang Ware House

Bertanggung jawab kepada manejer pabrik Factory. Tugas dan wewenang antara lain: a. Meninjau dan memeriksa rencana dan hasil kegiatan Maintenance seperti: - Jadwal Preventive maintance - Jadwal Mayor Maintenance - Lembar Preventive Mayor Maaintenace - Laporan Maintenance b. Bertaanggung jawab terhadap penggunaan spare part dan mencatatnnya dalam kartu penggunaan onderdil untuk mesin produksi. c. Meninjau dan memeriksa prosedur Preventive Maintenance, Emergency Maintenance dan kalibrasi peralatan.

10. Kepala bagian Teknik Technical

Bertanggung jawab kepada manejer pabrik Factory. Tugas dan wewenang antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Memelihara semua dokumen yang ada di bagian proses produksi, seperti catatan mutu, spesifikasi teknik, instruksi kerja dan prosedur kerja. b. Mengawasi bagian pengolahan : - Bagian komponen peralatan - Bagian processing line - Water treatment c. Melakukan tindakan koreksi dan preventif terhadap ketidaksesuian temuan audit pada Audit Mutu Internal. d. Membuat permintaan kebutuhan peralatan K 3

11. Manajer Kantor Office

Bertanggunga jawab kepada Direktur Produksi Directur. Tugas dan wewenang antara lain : a. Mengurus penerimaan, penempatan dan pemindahan karyawan termasuk pemindahan dan pemulangan tenaga kerja antar daerah AKAD. b. Mengevaluasi laporan harian dan laporan bulanan. c. Mambuat pemarataan kebutuhan peralatan K 3 . d. Mengurus perizinan yang diperlukan dari instalasi terkait Depnaker dan Dinas Tenaga Kerja.

12. Kepala bagian Personalia Human Resources Development

Bertanggung jawab kepada manajer Kantor Office. Tugas dan wewenang antara lain : a. Menangani bagian Humas dan Personalia. Universitas Sumatera Utara b. Menginventaris dan mengawasi pengaturan cuti karyawan sesuai dengan waktunya. c. Mengawasi pelaksanaan PHK agar sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. d. Menguurus asuransi karyawan. e. Membuat laporan manajeman bidang tenaga kerja.

13. Kepala bagian Administrasi dan Keuangan Administration and

Financial Bertanggung jawab kepada manejer Kantor Office. Tugas dan wewenang antara lain : a. Membuat cacatan administrasi peralatan dan proses produksi. b. Membuat permintaan kebutuhan peralatan K 3 . c. Memelihara semua dokumen proses produksi yang ada. d. Menandatangani check sheet dan form – form yang sesuai dengan prosedur yang ada.

14. Administrasi Administration

Bertanggung jawab terhadap Kepala bagian Administrasi dan Keuangan Administration and Financial. Tugas dan wewenang antara lain : a. Memelihara semua dokumen yang ada dibagian proses produksi, seperti catatan mutu, spesifikasi teknik, instruksi kerja dan prosedur. b. Memelihara buku asisten. Universitas Sumatera Utara c. Mengindenntifikasi kebutuhan training untuk supervisor. d. Mamariksa dan menyerahkan daftar lembur.

15. Kasir Cashier

Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Admistrasi dan Keuangan Administration and Financial. Tugas dan wewenang antara lain : a. Mencatat semua pembelian barang untuk proses produksi. b. Memeriksa buku kasir. c. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh bagian Administration Financial. 2.8. Jumlah Tenaga kerja dan Jam Kerja 2.8.1. Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna pencapaian tujuan perusahaan. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses rekrutmen fungsi penarikan tenaga kerja. Kegiatan utama fungsi penarikan tenaga kerja adalah penyusunan program penerimaan tenaga kerja, seleksi dan penempatan. Dengan adanya program rekrutmen ini diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan penerimaan dan penempatan tenaga kerja pada PT. Pantja Surya diatur sendiri oleh pihak perusahaan dengan terlebih dahulu melihat situasi kegiatan yang ada apakah perusahaan memerlukan Universitas Sumatera Utara karyawan atau tidak. Hal ini perlu diperhitungkan mengingat prinsip efektifitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan. Tenaga kerja lokal adalah tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan skill masing-masing tenaga kerja, seperti Manajer, Mandor, Analis, Assistant dan Karyawan baik lapangan maupun kantor. Jumlah tenaga kerja pada PT. Pantja Surya sampai saat ini berjumlah 115 orang. Tenaga kerja dikelompokkan berdasarkan tenaga harian dan bulanan tetap serta tenaga kerja kelompok staf dan pegawai. Perincian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan 2.3 berikut. Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Harian dan Bulanan No. Bagian Harian Orang Bulanan Orang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Direktur Kepala DepartemenWakil Departemen Kantor Hrdadm keuumum Departemen Pembelian Kadarkrani timbangtimbor Departemen Pabrik QcLab?Kontrol Produksi Prod sifht AKa. Prod Prod Shift B Prod Shift C Prod Milling I Prod Milling II Serba – serbi Teknik Gudang Satpam - - - - - 5 - 3 6 7 7 7 7 2 6 4 4 1 3 - 11 - 8 - 10 2 1 1 1 1 1 11 5 1 Total 58 57 Sumber : Kantor HRD PT. Pantja Surya. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Staf dan Pegawai No. Tenaga Kerja Jumlah Orang 1. 2. Staf Pegawai 29 28 Total 57 Sumber : Kantor HRD PT. Pantja Surya 2.8.2. Jam Kerja Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk memelihara ketertiban dan disiplin kerja adalah mengeluarkan tata tertibperaturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja. Ketentuan jam kerja di PT. Pantja Surya, diatur menurut aturan Shift. Jumlah jam kerja adalah 40 jam 1 minggu, dimana hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari kecuali hari libur dan hari besar. Jadwal kerja dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Non shift, ini berlaku untuk karyawan bagian umum dan administrasi. Dimana jam kerja : Senin-Jum’at, pukul 08.00 – 16.00 istirahat pukul 12.00 – 13.00 Sabtu, pukul 08.00 – 13.00 2. Shift, ini berlaku untuk bagian produksi. Ini dibagi dalam 3 shift produksi crumb dan 2 shift untuk produksi milling yakni : - Shift I : pukul 07.00 – 15.00 - Shift II : pukul 15.00 – 23.00 - Shift III : pukul 23.00 – 07.00 Universitas Sumatera Utara Dimana setiap shift dihitung 8 jam kerja normal, 1 jam lembur dan ½ jam istirahat. Pengaturan pembagian kelompok dan giliran shift ditetapkan oleh kepala bagian masing-masing. Pertukaran shift diadakan 1 minggu 1 kali. Untuk istirahat diatur secara bergiliran oleh mandor dari masing-masing shift. Hal ini dilakukan karena proses produksi berjalan terus, apabila keadaan mendesak dan memerlukan jam kerja yang melebihi jam kerja normal maka perusahaan mengadakan waktu kerja lembur. Ini dilakukan bila terjadi order yang belum dipenuhi dan memenuhi target produksi, perusahaan akan memberikan upah lembur kepada karyawan yang bekerja lembur tersebut.

2.9. Sistem Pengupahan

Dokumen yang terkait

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

1 4 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

1 18 11

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC)DI PD.SURABRAJA FOOD INDUSTRY.

2 20 5

TUGAS AKHIR ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

7 28 15

PENDAHULUAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

0 11 5

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN Analisis Produktivitas Menggunakan Metode The American Productivity Center (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta).

1 3 11

ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI UD. SUMA, SIDOARJO.

1 1 125

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN METODE APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER)DI PT. PANCA WANA INDONESIA KRIAN – SIDOARJO.

2 20 110

Analisis Produktivitas PT. Perkebunan Nusantara V (PKS) Sei Galuh Dengan Menggunakan Metode American Productivity Center (APC)

0 1 10

ANALISA PRODUKTIVITAS BERDASARKAN INDEKS HARGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) DI UD. SUMA, SIDOARJO

0 0 21