Pengertian Strategi Pemasaran Bauran Pemasaran Marketing mix

20 Harga merupakan bauran pemasaran dengan kedudukan khusus. Saat produk dan promosi mengeluarkan uang untuk pengembangan produk, branding, menambah fitur, biaya riset dan sebagainya price justru merupakan bauran yang akan menghasilkan uang. Disamping untuk menyukseskan program pemasaran, unsur harga menentukan hidup matinya perusahaan. Menurut Kotler, harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas produk dan jasa. Dalam perbankan price menjadikan suku bunga sebagai harga yang ditawarkannya. 30 c. Tempat place Penetuan lokasi dimana bank akan beroperasi merupakan salah satu faktor yang penting. Dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam aktivitas menghimpun dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembali kepada masyarakat. Sebab dengan penentuan lokasi yang tepat maka target pencapaian bank akan dapat diraih. 31 30 M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, h.163 31 M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, h.131 21 d. Promosi promotion Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. 32 Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk memperomosikan seluruh produk dan jasa yang dimiliknya baik langsung maupun tidak langsung. Promosi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen perlu dirancang dengan pesan yang mampu menstimulasi motif konsumen sehingga konsumen benar- benar menyadari bahwa dirinya membutuhkan dan perlu segera melakukan sesuatu mencari informasi lebih lanjut atau membeli setelah melihat iklan. 33 Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya. 34

3. Model Proses Pengambilan Keputusan

Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam 32 M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, h.169 33 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, h.48 34 M. Nurianto Al Arif, Dasar Dasar pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, 22 pembelian dan keputusan untuk membeli Gambar 2.3 Proses Keputusan Pembelian a. Pengenalan Kebutuhan Proses dimulai saat pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan yang dipicu oleh stimuli kebutuhan intern atau ekstern. 35 b. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya akan mencari informasi lebih lanjut. 36 Jika dorongan dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. 37 c. Evaluasi Alternatif Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat 35 Philip Kotler dan A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat Pearson education Asia, 2000, h.251 36 Ibid, h.252 37 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h.18 Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku setelah pembelian 23 keputusan terakhir. Konsumen mempunyai kebutuhan dan akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Pada akhirnya konsumen akan tiba pada sikap ke arah alternatif merek melalui prosedur tertentu. 38 d. Keputusan pembelian Setelah tahap evaluasi dimana konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian, selanjutnya akan memilih merek yang disukai. 39 e. Perilaku Purna setelah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 40

C. Pembiayaan Bai’ Al Murabahah

1. Pengertian Pembiayaan

Berdasarkan UU no 7 tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau 38 Ibid, h.18 39 Ibid, h.19 40 Ibid, h.19