60 produk pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis
Depok.
C. Analisis Faktor
Analisis faktor
digunakan untuk
menganalis faktor-faktor
yang mempengaruhi mitra dalam proses memilih menggunakan produk pembiayaan
murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara jumlah variabel-variabel yang saling bebas
satu dengan lainnya, sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variable faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal, tetapi tetap mencerminkan
variabel aslinya. Pada penelitian ini terdapat 31 variabel yang akan di analisis. Adapun ke-31 variabel termasuk di dalamnya adalah A1 Pengaruh
TemanKenalan, A2 Dorongan Dari Pihak Keluarga, A3 Informasi dari Pihak Keluarga, B1 Mencari tahu Tentang Produk, B2 Produknya Bermanfaat, B3
Jenis Produk Bervariatif, B4 Produk Sesuai Harapan, C1 Beban Administrasi, C2 Beban Angsuran, C3 Bonus, D1 Lokasi Strategis, D2 Lokasi Dekat
Dengan Rumah D3, Lokasi Yang Mudah Di Jangkau, D4 Jam Operasional, E1 Operasional Sesuai Dengan Syariah, E2 Bebas Riba, E3 Transaksi Secara
Halal, E4 Dekorasi Islami, E5 Penampilan Karyawan, F1 Tidak Menunggu Lama, F2 Pelayanan Yang Cepat, F3 Sikap karyawan, F4 Kecepatan
Pencairan Di Banding Lembaga Lainnya, F5 Persyaratan Yang Mudah, G1 Tingkat Bagi Hasil yang Kompetitif, G2 Tingkat Bagi Hasil Tidak
Memberatkan, H1 Pemenuhan Kebutuhan, H2 Memperoleh Keuntungan,
61 H3 Menambah Penghasilan, H4 Simpanan Jangka Panjang, H5 Membuka
Outlet Atau Cabang Baru. Selanjutnya penulis akan menggunakan metode Bartlett’s Test of Sphercity
serta pengukuran MSA Measure of Sampling Adequacy untuk menilai variabel yang dianggap layak untuk dimasukkan kedalam analisis selanjutnya. Namun
untuk variabel bonus dan faktor lokasi seperti lokasi strategis, lokasi dekat dengan rumah, lokasi yang mudah di jangkau, dan jam operasional tidak dapat
dimasukkan, karena memiliki nilai validitas dan reabilitas yang kurang. maka hasil perhitungan komputer dengan menggunakan program SPSS 16 diperoleh
output hasil seperti dibawah ini:
Tabel 4.11
Sumber: Data primer yang diolah Hasil pengolahan memperlihatkan angka Keiser-Meyer_Olkin Measure of
Sampling Adequacy K-M-O MSA adalah 0,621 dengan signifikansi 0,000. Karena angka KMO sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 0,0000,05.
Maka variable bisa dianalis lebih lanjut dengan melihat angka anti image matrices anti image correlation lihat lampiran di dapatkan variabel yang memiliki nilai
MSA angka korelasi bertanda”a”.
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .621
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
857.222 Df
325 Sig.
.000
62 Pada anti image correlation di dapatkan tidak semua variabel memiliki nilai
measure of sampling eduquency di atas 0,5, yaitu variabel kecepatan pencairan di banding lembaga lainnya F4, variabel pemenuhan kebutuhan H1, variabel
menambah penghasilan H3, variabel simpananan jangka panjang H4, dan variabel membuka outletcabang baru H5 maka data tersebut akan di olah kembali untuk di
reduksikan kembali hingga semua variabelnya di atas 0,5. Setelah dilakukan pengujian ulang, kini terjadi kenaikan angka K-M-O MSA seperti terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.12
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .707
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
675.085 Df
210 Sig.
.000
Sumber: Data primer yang diolah Dapat dilihat bahwa nilai MSA lihat lampiran seluruh variabel sudah diatas
0,5 dengan nilai KMO dan Barlett’s adalah 0,707 dengan signifikan 000. Maka dalam pertanyaan variabel ini sudah memenuhi persyaratan sebanyak 21 yang
kemudian dapat di analisis lebih lanjut dalam analisis faktor. Selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yakni
mengekstraksi sekumpulan variabel yag tersisa sebanyak 21 variabel sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi
ini adalah Analisis Komponen Utama Principle Component Analisys. Setelah proses ekstraksi dilakukan, maka diperoleh nilai communalities. Communalities