Pemodelan Struktur Pemodelan Pembebanan

Karena elemen struktur dimodelkan sebagai shell, maka dimensi penampang yang digunakan dalam pemodelan harus memperhitungkan tebal dimensi aktual dari pelat badan dan pelat sayap. Hal itu karena di dalam pemodelan, elemen struktur digambarkan sebagai garis pada titik berat pelat sayap dan badan dari penampang IWF. Sehingga tinggi penampang IWF untuk elemen struktur balok h diukur dari garis berat pelat sayap atas ke garis berat pelat sayap bawah, tinggi penampang IWF untuk elamen struktur kolom, diukur dari garis berat pelat sayap yang satu dengan pelat sayap yang lainnya. Demikian juga untuk elemen struktur link dan bracing adalah sama halnya seperti elemen struktur balok dan kolom, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.5. a Penampang b Model Gambar 3.5 Penampang IWF Sebagai Elemen Shell

3.4 Pemodelan Struktur

Model struktur EBF yang dianalisis menggunakan perletakan jepit. Pada sambungan antara balok dan kolom dan dikedua ujung link diberikan pengaku untuk mencegah terjadinya tekuk elastik dan inelastik ke arah tegak lurus bidang struktur. t f t w t f t w h b Universitas Sumatera Utara Pemberian kekangan pada sambungan balok kolom merepresentasikan adanya kekangan dari balok arah tegak lurus bidang struktur. Kekangan pada kedua ujung link diberikan berdasarkan persyaratan untuk struktur EBF di mana di kedua ujung link tersebut harus dipasang pengaku lateral. Meshing struktur di sepanjang elemen struktur dibuat tidak seragam. Pada bagian yang menjadi perhatian utama seperti link dan sambungan struktur, dibuat lebih rapat. Berikut ini meshing struktur yang dilakukan di dalam MSC N ASTRAN untuk semua elemen struktur rangka Eccentrically Braced Frame EBF, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Pola Meshing Portal Struktur EBF Dalam Pemograman MSC NASTRAN Hubungan antara elemen struktur adalah kaku sempurna. Gambar 3.5 dan 3.6 memperlihatkan pola meshing dan tampak perspektif dalam 2 dimensi pada bagian- bagian sambungan dari elemen struktur. Untuk semua model, titik temu sumbu Universitas Sumatera Utara penampang balok dan bracing diposisikan tepat pada ujung link. Memposisikan titik temu sumbu penampang tersebut di luar link cenderung dapat meningkatkan momen yang terjadi pada link dan dapat menggeser lokasi tegangan maksimum akibat kombinasi gaya geser dan momen keluar dari link, sedangkan titik temu sumbu penampang bracing dan balok yang diposisikan ke bagian dalam link masih dapat diterima. a b Gambar 3.7 Model Sambungan: a Sambungan Kolom dan Bracing b Sambungan Balok dan Bracing a b Gambar 3.8 Model Sambungan : a Kolom dan Balok; b Kolom dan Link Universitas Sumatera Utara

3.5 Pemodelan Pembebanan

Di dalam penelitian ini pada tahap awal, struktur diberi pembebanan berupa perpindahan statik monotonik. Pembebanan ini dilakukan dengan kontrol perpindahan displacement control. Perpindahan tersebut diberikan secara bertingkat dengan peningkatan perpindahan yang diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh beban pada setiap tahapan perpindahan, mulai dari terjadinya kondisi leleh pertama first yield hingga saat elemen struktur mengalami kondisi putus ultimate. Beban perpindahan diberikan di pojok kiri atas kolom dengan arah pembebanan dari kiri ke kanan. Hasil studi ini dinyatakan dalam bentuk kurva hubungan beban vs perpindahan. Gambar 3.9 Pemodelan Pembebanan Dalam Pemograman MSC NASTRAN 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 100.1 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 123456 100.1 100.1 123456 123456 100.1 100.1 Universitas Sumatera Utara Model pembebanan yang diberikan terhadap model struktur yang diuji disesuaikan dengan urutan pembebanan loading sequence yang ditetapkan dalam ketentuan AISC 2005 dalam seismic provision for structural steel building, dimana beban yang diberikan terhadap elemen struktur yang diuji ditentukan oleh sudut rotasi total link total link rotation. Ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: 1 6 siklus pada γ total 2 6 siklus pada γ = 0,00375 rad. total 3 6 siklus pada γ = 0,005 rad. total 4 6 sik lus pada γ = 0,0075 rad. total 5 4 siklus pada γ = 0,01 rad. total 6 4 siklus pada γ = 0,015 rad. total 7 2 siklus pada γ = 0,02 rad. total 8 1 siklus pada γ = 0,03 rad. total 9 1 siklus pada γ = 0,04 rad. total 10 1 siklus pada γ = 0,05 rad. total 11 1 siklus pada γ = 0,07 rad. total Pembebanan selanjutnya dapat dilakukan dengan penambahan sebesar 0,02 radian dengan 1 siklus pembebanan pada tiap tahap. = 0,09 rad. Pada elemen struktur rangka Eccentrically Braced Frame EBF terdapat link berupa link geser dengan panjang link 400 mm, sehingga bila ketentuan tersebut diatas disesuaikan panjang benda uji dengan control perpindahan, maka besar perpindahan yang diberikan pada benda uji untuk tiap step pembebanan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 6 siklus pada δ = 1,14 mm 2 6 siklus pada δ = 1,52 mm 3 6 siklus pada δ = 2,28 mm 4 6 siklus pada δ = 3,04 mm 5 6 siklus pada δ = 4,56 mm 6 4 siklus pada δ = 6,08 mm 7 4 siklus pada δ = 9,12 mm 8 2 siklus pada δ = 12,16 mm 9 1 siklus pada δ = 15,2 mm 10 1 siklus pada δ = 21,28 mm 11 1 siklus pada δ = 27,36 mm Pembebanan selanjutnya dapat dilakukan dengan penambahan sebesar 6 mm dengan 1 siklus pembebanan pada tiap step. Kurva dalam Gambar 3.10 memperlihatkan pola pembebanan menurut standar AISC diatas. Gambar 3.10 Model Riwayat Pembebanan Siklik AISC 2005 -40 -30 -20 -10 10 20 30 40 20 40 60 80 Siklus Perpindan Leleh Δy Universitas Sumatera Utara Beban perpindahan pada beban monotonik diberikan di pojok kiri atas kolom dengan arah pembebanan dari kiri ke kanan. Beban perpindahan pada beban siklik tetap diberikan di pojok kiri atas kolom namun dengan dua arah pembebanan, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.

3.6 Variasi Pemodelan Struktur