Analisa Data HASIL PENELITIAN

Tabel 4. 32 Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Variabel Pelaksanaan Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Kinerja Guru No X X-X¹ X-X¹² 1 85 11,7 136,89 2 81 7,7 59,29 3 81 7,7 59,29 4 80 6,7 44,89 5 80 6,7 44,89 6 80 6,7 44,89 7 80 6,7 44,89 8 80 6,7 44,89 9 80 6,7 44,89 10 80 6,7 44,89 11 79 5,7 32,49 12 78 4,7 22,09 13 78 4,7 22,09 14 77 3,7 13,69 15 77 3,7 13,69 16 76 2,7 7,29 17 75 1,7 2,89 18 75 1,7 2,89 19 75 1,7 2,89 20 75 1,7 2,89 21 74 1,7 0,49 22 74 0,7 0,49 23 74 0,7 0,49 24 74 0,7 0,49 25 74 0,7 0,49 26 73 -0,3 0,09 27 73 -0,3 0,09 28 73 -0,3 0,09 29 73 -0,3 0,09 30 73 -0,3 0,09 31 72 -1,3 1,69 32 72 -1,3 1,69 33 72 -1,3 1,69 34 72 -1,3 1,69 35 72 -1,3 1,69 36 72 -1,3 1,69 37 71 -2,3 5,29 38 71 -2,3 5,29 39 71 -2,3 5,29 40 71 -2,3 5,29 41 71 -2,3 5,29 42 71 -2,3 5,29 43 70 -3,3 10,89 44 70 -3,3 10,89 45 69 -4,3 18,49 46 69 -4,3 18,49 47 69 -4,3 18,49 48 68 -5,3 28,09 49 68 -5,3 28,09 50 68 -5,3 28,09 51 68 -5,3 28,09 52 67 -6,3 39,69 53 67 -6,3 36,69 54 66 -7,3 53,29 55 63 -10,3 106,09 56 61 -10,3 106,09 N= 50 4108 1272,11 X¹ = 4108 56 = 73,3 S2 = X-X 2 N- 1 = 1272,11 56-1 = 23,12 SDX = √23,12 =4,80 Perhitungan Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Supervisi Klinis dalam Meningkatkan Kinerja Guru Range = Nilai Tertinggi- Nilai Terendah + 1 = 85-61+1 =25 Banyak kelas K = 1 + 3,3. Log N = 1+ 3,3. Log N = 1+ 3,3. Log 56 = 1+ 3,3. 1,7482 = 1+ 5,76906 = 6,76906 = 7 Interval Kelas = R:K = 25: 6,7= 3,73= 4 Tabel 4. 33 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Supervisi Klinis dalam Meningkatkan Kinerja Guru No Interval Nilai F X FX 1 61-64 2 62,5 125 2 65-68 7 66,5 465,5 3 69-72 17 70,5 1198,5 4 73-76 15 74,5 1117,5 5 77-80 12 78,5 942 6 81-84 2 82,5 165 7 85-88 1 84,5 845 TOTAL N= 56 ΣFX=4858,5 Untuk mengetahui rata-rata mean digunakan rumus sebagai berikut: Mean = ΣFX N =4858,5 56 = 86,75 Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru dapat diperoleh dengan cara: 1. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata- rata skor Pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru dikurangi simpangan baku, hasilnya: 85,75 – 4,80 = 80,95 85,75 + 4,80= 90,55 Jadi untuk kategori sedang rentang nilainya 80-95 2. Menentukan nilai rata-rata untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada 9091 diatas sampai dengan skor tertinggi yaitu 91-95 3. Untuk menentukan rata-rata untuk kategori rendah yaitu dengan menentukan skor yang berada dibawah 61 atau 62 sampai skor terendah yang didapat dengan demikian skor untuk kategori rendah berada diantara 61-69 lebih jelasnya diinterprestasikan ke dalam: 61-69 Adalah rata-rata tentang Pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru kurang baik 70-79 Adalah rata-rata tentang Pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru cukup baik 80-95 Adalah rata-rata tentang Pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru baik Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru berkategori baik dengan diperoleh skor 90,55. Artinya bahwa pelaksanaan supervisi klinis sudah berjalan dengan baik. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian mengenai peningkatan kinerja guru melalui pelaksanaan supervisi klinis yang dilakukan oleh kepala sekolah, Penulis mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan supervisi di SMPN3 Ciputat ini sudah berjalan dengan baik artinya peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat berpengaruh kepada kinerja guru. Pelaksanaan supervisi klinis ini bersifat intruksional yaitu pelaksanaan supervisi diatur oleh kepala sekolah secara langsung seperti pembuatan jadwal supervisi, maka guru dapat mengetahui kapan akan dilakukannya supervisi melalui papan pengumuman di ruang guru, akan tetapi apabila guru tidak dapat melakukan supervisi sesuai jadwal yang telah ditentukan maka guru tersebut dapat meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengganti jadwalnya dengan waktu guru tersebut baik dimajukan maupun di undur. 2. Pelaksanaan supervisi klinis di SMPN 3 Ciputat Tangerang Selatan sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan supervisi klinis segaimana mestinya yaitu melakukan pertemuan pra pengamatan, pelaksanaan pengamatan, pertemuan pasca pengamatan. Dalam melakukan pertemuan pra pengamatan kepala sekolah hanya memeriksa dan menilai dari RPP yang telah dibuat oleh guru dan yang kemudian di tanda tangani oleh kepala sekolah. Pelaksanaan pengamatan kepala sekolah masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat yang tidak mengganggu konsentrasi siswa ketika belajar dan memperhatikan keterangan guru tetapi dapat terjangkau guru yang sedang diamati. Kepala sekolah hanya mengamati dan menilai cara mengajar guru sesuai dengan penilaian yang sudah tertera di kriteria penilaian, jika semua 78 78 nilai sudah tercukupi maka kepala sekolah meninggalkan kelas dan mempersilahkan guru tersebut untuk melanjutkan mengajar kembali. Selanjutnya pertemuan pasca pengamatan kepala sekolah mengadakan diskusi berupa sharing menanyakan 3. Pelaksanan supervisi klinis di SMPN 3 Ciputat mendapat dukungan penuh dari para guru atau personil, karena mereka merasakan manfaat dari di adakannya supervisi klinis ini. Hal ini dapat ditentukan dengan sikap kepala sekolah yang mampu mempengaruhi kinerja guru, seperti memberikan motivasi, pemberian kesejahteraan, suasana lingkungan kerja yang harmonis, dan sikap teladan seorang pemimpin karena pada dasarnya setiap orang cenderung untuk mengikuti sikap dan tingkah laku pimpinan. Keteladanan adalah hal-hal baik yang ditampilkan oleh kepala sekolah melalui sikap, perbuatan dan perilaku termasuk penampilan kerja dan penampilan fisik, oleh karena itu untuk dapat menghasilkan suatu kinerja yang tinggi. Keberhasilan seseorang bukan ditentukan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh lingkungan dimana ia berada. Tidak ada sesuatu yang dapat berhasil dengan baik tanpa usaha dengan sunggguh-sungguh. Pekerjaan akan lebih berarti bila seseorang dapat melihat dan menemukan dirinya disana. Disamping itu perasaan senang dan bahagia akan membantu untuk bekerja lebih bergairah dan giat meningkatkan kinerjanya.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi kepala sekolah hendaknya dalam menentukan jadwal kegiatan supervisi klinis ditetapkan bersama dengan para guru agar proses kegiatan supervisi klinis dapat berjalan dengan lancar dan baik. Penilaian supervisi sebaiknya ditambahkan dengan adanya pengambilan gambar berupa video agar guru- guru lebih dapat meyakinkan dirinya setelah pelaksanan supervisi dan dapat membanggakan dirinya. 2. Bagi guru, setelah ataupun sebelum diadakannya kegiatan supervisi klinis sebaiknya selalu bersemangat dan siap untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengajar khususnya setelah dilaksanakannya supervisi klinis. Guru dapat mengambil manfaat dari pelaksanaan supervisi klinis, dan terdorong untuk mengikuti kegiatan atau latihan-latihan ke tahap berikutnya