c. Daun sebelah bawah tertutup dengan buluh yang berbentuk bintang d. Cabangnya tumbuh mendatar Sianturi et al, 1971
Kemenyan dapat tumbuh baik pada ketinggian antara 600-900 m daerah permukaan laut. Namun, apabila ditanam pada dataran yang ketinggiannya kurang atau lebih maka
pertumbuhan hanya kurang baik. Curah hujan yang dikehendaki tanaman ini berkisar antara 2500 mm-4000 mm tahunnya yang terbagi dalam 100-500 curah hujan serta iklim panas
yang cukup lembab dengan suhu sekitar 25-30 ˚C. Kurang atau lebih curah hujan yang turun
maupun iklimnya berpengaruh terhadap pertumbuhan kemenyan itu sendiri. Hal tersebut juga dapat menentukan tingkat produktifitas tanaman. Walaupun demikian tanaman kemenyan
juga tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tidak terlalu menuntut kesuburan tanahnya. Kemenyan dapat tumbuh pada tanah vulkanis muda maupun tua, alluvial, tanah gambut dan
bahkan tanah yang berjenis podzolik merah kuning. Kondisi tanah yang penting untuk tanaman tersebut adalah tanah-tanah tersebut mudah ditembus air dan tidak terdapat pada
lapisan tanah batu yang kedalaman 2-3 m yang dapat menghalangi pertumbuhan akar dalam mencari jatah-jatah makanan disekitarnya.
3.1.1. Sejarah Pengenalan Kemenyan
Menurut para petani kemenyan atau dalam bahasa PakPak lazim disebut dengan kemenjen, pohon kemenyan yang ada di sekitar daerah PakPak Bharat berasal dari tanah Arab
yang di bawa ke Indonesia oleh para pedagang. Pohon kemenyan pertama sekali di tanam di daerah Barus. Hal ini disebabkan pada masa penjajahan Belanda Pantai Barus merupakan
daerah pelabuhan dan perdagangan bebas. Selanjutnya dari Barus tanaman Kemenyan terus berkembang dan menyebar ke daerah lain, seperti daerah Pak-pak Barat, Dolok Sanggul dan
Dairi.
Universitas Sumatera Utara
Tanah Arab merupakan asal tumbuhan Kemenyan, yang kita ketahui daerah padang pasir yang panas dan gersang. Namun, hasil getah yang di hasilkan tak sebagus dan tak
sebanyak jika tanaman kemenyan tersebut di tanam di dataran tinggi. Pohon Kemenyan dapat hidup dan menghasilkan getah yang banyak serta bagus jika pohon tersebut di tanam
pada dataran tinggi yang bersuhu sejuk dan dingin 750 mdplmeter di atas permukaan laut. Penyebaran pohon kemenyan. Menurut masyarakat yang ditemui dan ditanyai oleh
penulis, bahwa pohon kemenyan yang ada saat ini sebagian besar penyebarannnya dibawa oleh hewan seperti rusa atau rigarung bahasa Pak-pak. Di samping itu juga tentu ada
masyarakat pada awalnya menanam pohon kemenyan sebagai pohon pelindung di daerah perladangan. Serta ada juga yang dibawa oleh para pedagang untuk diperkenalkan pada
masyarakat yang didatangi oleh para pedagang yang berasal dari Barus maupun pedagang yang berasal dari daerah Dolok Sanggul, Dairi dan PakPak Bharat untuk diperkenalkan
sebagai komuditas tanaman baru yang menghasilkan nilai ekonomi baru disamping rempah- rempah yang selama ini masyarakat ketahui.
Sebenarnya pada masa Penjajahan Belanda sudah ada anjuran kepada masyarakat agar menanam pohon kemenyan. Karena kemenyan merupakan salah satu komoditas yang
diperdagangkan ke Eropa bersamaan dengan rempah-rempah yang berasal dari daerah Sumatera Utara Kresidenan Tapanuli. Di Eropa kemenyan diolah menjadi bahan pencampur
parfum. Hal ini disebabkan dengan bau yang ditimbulkan dari getah kemenyan tersebut mempunyai sifat yang “relatif” harum dan pada waktu itu abad XVIII mudah dikelola.
Pada masa Romawi kuno, kemenyan telah digunakan sebagai bagian dari ritual. Sebagai contoh; digunakan sebagai “pengurapan” atau pembersihan diri yang dilakukan oleh
para pemimpin agamaPendeta kepada seseorang penganut agamaumat Kristen, agar kembali bersih dan suci seperti saat pertama kali turun ke dunialahir. Dan juga Pengurapan dilakukan
saat anak atau bayi baru lahir. Hal ini juga tidak terlepas dari ajaran Agama Kristen yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan secara turun-temurun yang dimulai saat Isa Al-Masih atau Jesus Kristus lahir ke dunia, pengurapan telah dilakukan.
3.1.2. Pengetahuan Petani tentang Kemenya