terpadu ICDP, secara sepesifik berasumsi bahwa pengelolaan yang efektif dari sumber daya alam dan penggunaannya yang berkelanjutan seharusnya memasukan praktek-praktek
pengelolaan tradisional, dan mengikutsertakan orang setempat mulai dari tahap perencanaan Eghenter danBernard Sellato,1999.
1.5. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan meggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti sebagaimana adanya yang diikuti oleh interpretasi rasional. Dalam hal ini, deskripsi dilakukan berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap
keberadaan dan perlindungan hutan, serta mendeskripsikan pula kearifan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat nilai, pengetahuan, aturan, kepercayaan, tabu, sanksi, dan upacara
tertentu dalam rangka perlindungan hutan.
1.5.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki potensi hutan dan tergolong dalam Kawasan Ekosistem Lauser KEL yaitu Kecamatan Si empat
Rube Kab. Pakpak Bharat . Dimana penduduk memiliki kearifan tradisional dalam pelestarian hutan yang perlu digali dalam pelestarian hutan kemenyan.
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengupulan data yang menjadi alat pengait utama adalah teknik wawancara dan observasi. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan memperoleh informasi
yang diharapkan tentang permasalahan yang diteliti. Wawancara yang dilakukan adalah wawanara mendalam dan berfokus pada informan kunci, yaitu para petani yang masih aktif
melakuakan aktitas mengelolah hutan .
Universitas Sumatera Utara
Wawancara mendalam yang penulis lakukan menggunakan pedoman wawancara interview guide secara mendalam dengan para informan kunci. Informan kunci dalam
penelelitian ini adalah petani yang terlibat langsung dengan hutan kemenyan. Informan pangkal dalam penelitian ini antara lain terdiri dari kepala desa, dan tokoh masyarakat yang
telah lanjut usia. Dipilihnya tokoh masyarakat yang berusia lanjut didasarkan pada pengetahuan bahwa yang berusia lanjut lebih mengetahui kebiasaan-kebiasaan dan mitos-
mitos masa lalu dan dapat membandingkannya dengan situasi dan keadaan saat ini. Selain metode wawancara pengumpulan data dilakukan dengan berbagai alat bantu
untuk mendukung penelitian, seperti pedoman wawancara interviw guide yang dibuat sebelum turun kelapangan yang dipergunakan apabila wawancara dilakuakan dengan
terencana. Tape rekorder, digunakan untuk membantu mengingat kembali informasi yang mungkin terlewatkan atau tidak sempat ditulis oleh penulis. Sedangkan kamera digunakan
untuk mengabadiakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan apa yang diteliti.
Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi kadangkala. Dalam hal ini, peneliti mengadakan pengamatan langsung di lapangan dan ikut
terlibat ketika pengumpulan data sangat diperlukan. Maksudnya, peneliti ikut pada saat peneliti ingin mengetahui bagai mana aktifitas peteni pada saat berada di dalam hutan dan apa
yang dilakuakan petani untuk menjaga hutannya. Peneliti tidak terlibat atau pasif ketika waktu yang digunkan petani bereda di hutan lebih dari 1 minggu. Adapun yang di observasi
adalah 1. Melihat cara petani melekukan upacara yang terkait dengan pengelolaan kemenyan. 2. Mengamati petani menjaga larangan-larangan agar tidak dilanggar, dan
melihat aktifitas petani ketika berada di hutan. Hasil dari pengamatan di tuangkan dalam
Universitas Sumatera Utara
catatan lapangan, hal ini untuk mempermudah peneliti untuk mengingat dan membaca informasi yang telah diperoleh dari informan ketika di lapangan.
1.5.3. Teknik Analisis Data