yang serius biasanya terjadi di suatu kota atau daerah lainnya yang mengeluarkan kadar pencemar yang tinggi.
2.2.1. Tipe Pencemaran Udara
Tipe pencemaran udara dibagi menjdai 9 bagian Kusnoputranto, 1995 yaitu: a.
Karbondioksida, yaitu CO
2
. b.
Sulfur oksida, yaitu SO
2
. c.
Nitrogen oksida. d.
Hidrokarbon, yaitu senyawa organik yang mengandung karbon dan hydrogen seperti metana, butane, benzene.
e. Oksidan fotokimia, yaitu ozon, PAN dan beberapa senyawa aldehid.
f. Partikel padat atau cair di udara, asap, debu, asbestos, partikel logam, minyak,
garam-garam sulfur. g.
Senyawa anorganik mengandung kerbon, estisida, herbisida berbagai jenis alcohol, asam dan zat kimia lainnya.
h. Zat radioaktif tritium, radon, enzim dan pembangkit tenaga.
2.2.2. Bentuk Bahan Pencemaran Udara
Menurut Aditama, 1992, bentuk bahan pencemar yang sering ditemukan antara lain:
a. Gas, yaitu uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair, karena dipanasi
atau karena menguap sendiri contohnya SO
2
, CO dan NO. b.
Aerosol, yaitu suspensi udara yang bersifat padat detex atau cair kabut, asap, uap yang berukuran kurang dari 1 mikron.
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
Masalah pencemaran udara bukanlah masalah ringan karena dampak yang ditimbulkan sangat luas dan merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dampak negatif secara langsung dialami manusia adalah pada aspek kesehatan, kenyamanan hidup, dan keselamatan. Sedangkan dampak negatif tidak
langsung yaitu berupa penyakit pada lingkungan hidup, perekonomian, estetika dan tumbuhan Aditama, 1992.
Berdasarkan buletin WHO yang dikutip Holzworth dan Cormick 1986, penentuan udara tercemar atau tidaknya udara suatu daerah kriterianya, yaitu:
Tabel 2.1. Kriteria Udara Bersih dan Udara Tercemar oleh WHO Parameter
Udara Bersih Udara Tercemar
Bahan partikel 0,01 – 0,02 mgm
3
0,07 – 0,7 mgm
3
SO
2
0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 2 ppm
CO 1 ppm
5 – 200 ppm NO
2
0,003 – 0,02 ppm 0,02 – 0,1 ppm
CO
2
310 – 330 ppm 350 – 700 ppm
Hidrokarbon 1 ppm
1 – 2 ppm Sumber: WHO, 2000
2.2.3. Pencemaran Udara oleh Partikulat Debu