Alat Pengukuran Fungsi Paru

CPM x f Kadar Debu = Q x t Keterangan: CPM = Counter Per Menit display Q = daya hisap udara = 12 lmenit t = waktu sampling menit f = 0,01 faktor sensitivitas alat

3.4.2. Alat Pengukuran Fungsi Paru

Alat yang digunakan untuk pengambilan data tentang gejala penyakit saluran pernafasan yaitu kondisi tidak normal penyakit saluran pernafasan pada pekerja yaitu Peak Flow Meter merk Oxis. Gambar 3.2. Alat Pengukur Fungsi Paru Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009 USU Repository © 2008 Cara kerja alat: 1. Mula-mula memposisikan pointer di nol. 2. Kemudian angkat alat tersebut, di mana jari tangan tidak menyentuh skala alat ukurpeak flow meter atau alat tersebut diletakkan di samping mulut. 3. Berdiri jika memungkinkan. Ambil nafas dalam-dalam, tempatkan atau letakkan peak flow meter di dalam mulut dan posisi horizontallurus, tutup bibir sekitar alat ukur, kemudian hembuskan dengan kencangkeras dan secepatnya sesuai dengan kemampuan anda. 4. Catattulis nilai indikasi skala yang ada pada pointer. Angka awal peak flow meter adalah nol 0, setelah dihembuskan angka pada alat ini dilihat sesuai yang tertera pada alat tersebut. 5. Ulangikembalikan pointer pada posisi nol dan ulangi semua prosedur 2 kali atau lebih untuk pembacaan 3 kali. Tandai nilai tertinggi dari 3 kali pembacaan pada gambar sesuai yang ditunjukkan alat tersebut. 6. Nilai tertinggi menunjukkan nilai fungsi paru. Angka pada alat tersebut adalah 100 ml – 700 ml, dengan rangerentang sebagai berikut: 1. Fungsi paru baik : 500 ml 2. Fungsi paru sedang : 300-500 ml 3. Fungsi paru kurang : 300 ml Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009 USU Repository © 2008 Pengukuran fungsi paru pekerja pengsortir daun tembakau pada saat penelitian dilakukan pada saat sebelum menggunakan APD dan setelah menggunakan APD selama 3 bulan. Pengukuran yang dilakukan pada masing-masing sampel sebanyak 3 kali pengulangan, angka tertinggi kemudian digunakan untuk menentukan status fungsi paru sampel. Pada gambar 3.4.2. ini merupakan salah satu contoh pelaksanaan pengukuran fungsi para pekerja. Gambar 3.3. Pengukuran Fungsi Paru Pekerja Pengsortir Daun Tembakau

3.5. Variabel dan Definisi Operasional