a. Variabel Penelitian
Variabel terikat yaitu fungsi paru Variabel bebas yaitu penggunaan alat pelindung diri masker
b. Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional Alat
Ukur Cara
Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Fungsi Paru Petunjuk tentang
penyakit saluran pernafasan
Peak Flow
Meter Alat
ditiup 500 ml
300 – 500 ml 300 ml
Rasio
2. Debu Suatu partikel dari
hasil aktivitas persortiran daun
tembakau Laser
Dust Moni-
tor NAB
NAB Ordi-
nal
3. Penggunaan APD
Masker Adalah alat penutup
hidung berupa masker atau kain
yang digunakan pekerja persortiran
selama bekerja 0=Tidak
Mengguna kan APD
1=mengguna kan APD
Ordi- nal
3.6. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisa melalui proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau
kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi. b.
Coding, pemberian kode dan scoring pada tiap jawaban untuk memudahkan proses entry data.
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
c. Entry Data, setelah proses coding dilakukan pemasukan data kekomputer.
d. Cleaning, sebelum analisa data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap
data yang sudah masuk. e.
Analisa data diperoleh dengan menggunakan perhitungan uji statistik memakai bantuan program komputer.
f. Analisa data Univariat, untuk melihat gambaran dan karakteristik setiap
variabel independen bebas serta variabel dependen terikat g.
Analisa data Bivariat, untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu pengaruh pengendalian paparan debu terhadap fungsi
paru pekerja pensortiran daun tembakau digunakan uji t dependent.
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
PT. X pada tahun 1869 dikelola oleh Pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan Deli Maatschappij. Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia
perusahaan ini menjadi kekuasaan belanda sepenuhnya, dan merupakan salah satu dari 22 unit perusahaan milik PT. Perusahaan Nusantara II.
Pada tahun 1910 perusahaan ini berganti nama menjadi NV.VDM Verenidg Deli Maatschappijen. Sejak kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, maka
semua usaha-usaha yang dikelola oleh Belanda dialihkan menjadi milik Pemerintahan Indonesia termasuk diantaranya adalah Perusahaan Perkebunan. Kemudian pada
tahun 1958 Pemerintahan Republik Indonesia mengambil alih NV. VDM dan diberi nama PPN. BARU Pusat Perkebunan Negara Baru. Perusahaan ini menyebar
di berbagai wilayah nusantara, maka tahun 1960 PPN. BARU berubah nama menjadi PPN Cabang Sumatera Utara Unit Sumut-1, hanya berselang setahun yaitu pada
tahun 1961. PPN Cabang Unit Sumut-1 berubah menjadi PPN Sumut-1 yang dikhususkan memproduksi tembakau. Akibat dari meningkatnya penjualan tembakau
di pasar lokal maupun luar negeri serta daun tembakau yang dihasilkan berkualitas, pada tahun 1963 PPN Sumut-1 berubah nama lagi menjadi PPN Tembakau Deli-II.
Lima tahun kemudian PPN Tembakau Deli-II berubah nama menjadi PNP IX.
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008