d. Umur responden 20 – 45 tahun.
Cara pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian ini dilakukan secara Randomisasi yaitu untuk mendapatkan sampel sebanyak 34 orang kelompok
perlakuan dan 34 orang kelompok kontrol sesuai dengan kriteria dalam penelitian. Menurut Kountour 2004 berdasarkan central limit theorem, distribusi rata-
rata sampel dari populasi dengan ukuran minimal 30 dianggap normal dan dapat menggunakan statistik parametrik.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Prosedur Pengukuran Kadar Debu Daun Tembakau PM
10
Pengukuran debu dilakukan pada saat kunjungan ke tempat pensortiran daun tembakau oleh seorang petugas lapangan yang didampingi oleh peneliti. Pengukuran
debu di lingkungan kerja dilakukan pada saat proses produksi. Lamanya pengukuran pada tempat pensortiran daun tembakau selama 1 jam. Pada kegiatan ini dikumpulkan
juga data tentang keadaan ruang kerja. Adapun cara kerja alat dan perhitungan Laser Dust Monitor adalah sebagai
berikut:
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 3.1.a. Alat Pengukur Kadar Debu
Tahap I : 1.
Mapping pemetaan. 2.
Letakkan alat di lokasi sampling. 3.
Tidak terganggu dengan sumber tegangan tinggi dengan tinggi ± 1 meter. Tahap II :
1. Buka kap inlet.
2. Stel timer 0,1,1,2,5,10 atau manual menit.
3. Tekan tombol onoff warna merah.
4. Cek kekuatan baterai dengan menekan tombol ‘bat’. Perhatikan jarum
berada di daerah ‘merah’ kemudian lepaskan.
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
5. Tekan tombol ‘startstop’.
6. Tunggu sampai tanda - hilang dari display.
7. Catat counter yang ada di LCD display.
Dalam penelitian ini, pengukuran kadar debu pada ruang sortasi dilakukan pada 5 lima titik yaitu 2 dua titik sudut kanan, 2 dua titik sudut kiri, dan 1 satu
titik di tengah ruangan. Pada Gambar 3.1.a. berikut adalah pengukuran kadar debu oleh petugas di mana alat tersebut diletakkan di sudut ruangan sortasi tempat para
pekerja bekerja.
Gambar 3.1.b. Pengukuran Kadar Debu pada Titik Sudut Ruang Sortasi
Untuk mengetahui konsentrasi debu pada ruang sortasi, maka hasil pengukuran dihitung dengan menggunakan rumus:
Naik Suryanta : Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT. X Kabupaten Deli Serdang, 2009
USU Repository © 2008
CPM x f Kadar Debu =
Q x t Keterangan:
CPM = Counter Per Menit display Q
= daya hisap udara = 12 lmenit t
= waktu sampling menit f
= 0,01 faktor sensitivitas alat
3.4.2. Alat Pengukuran Fungsi Paru